""'>

Minggu, 16 Desember 2012

Gila by Mas Diko

Untuk membuat pertemuan yang megah itu memang butuh persiapan yang matang. Saya menganggap pertemuan dengan orang yang sukses di bidangnya adalah sesuatu yang sangat istimewa bagi saya, namun keistimewaan tersebut ingin saya bagikan dengan cara mengajak teman-teman yang sudah menjadi teman sepermainan saya, sebut saja Kang Saef, Putri, dan Septi. Kang Saef karena dia adalah teman yang paling dekat dengan saya maka jika mau apa-apa dia siap untuk jalan bareng atau main bareng, makanya ketika mau diajak dia langsung ok aja. Putri seperti biasa ada perasaan yang gampang-gampang susah mengajak dia.

Tidak aneh kalau yang namanya wanita selalu memutar pembicaraan, dan kadang kita sebagai pria jika tidak sabar menghadapinya maka kita akan dianggap lemah dihadapan wanita. Saya sebenarnya ragu namun karena saya berlaku sebagai pria sejati saya pun ok-ok saja menanggapi menjemput langsung di rumahnya Putri, namun ketika Kang Saef datang, dia sms ketemuan saja. Setelah sampai tempat yang dimaksud untuk bertemu, Putri beralih lagi pemikirannya jemput ke rumahnya langsung saja, dan akhirnya kita berangkat. Septi, dia memiliki janji sendiri dengan teman kuliahnya dan kosnya untuk menghadiri Pandanaran Art Festival 2012 yang diadakan di jalan Pemuda Semarang, di mana itu dekat dengan pertemuan yang akan kita adakan, yaitu di Paragon.

Sesampainya di kafe Robuchon Paragon, saya langsung mengenalkan teman SD saya yaitu Putri kepada teman-teman saya. Saya kira sudah terlambat mengikuti seminar kecil-kecilan itu, ternyata Mas Diko nya juga baru sampai dan sedang asyik melahap makanan yang dipesannya. Pada acara itu ada Pras, Aldi, Chris, Mada, Denis, Tia, dan teman baru bernama Riza, tidak lupa dengan bintang tamu kita Mas Diko, sang pengusaha sukses di bidang IT dengan sebutan Dokter Laptop nya.

Kita dibuat melongo lagi seperti pertemuan kemarin karena obrolan yang berisi tentang kehidupan, mindset, wirausaha, dan sebagainya. Riza yang baru tahu pun sampai meneteskan air liurnya dari kejauhan saya lihat, saya berpikir apakah dia benar-benar menangkap apa yang sedang dibicarakannya ya. Hampir sekitar 2 jam kita mendengar ceramah dari Mas Diko, tapi beliau tidak segan-segan memberikan ilmunya. Kita jadi banyak tahu tentang wirausaha itu seperti apa, dan salah satunya adalah mengetahui apa mindset cita-cita kita. Kadang Mas Diko juga suka dengan quote-quote dari Mario Teguh dan Dedi Corbuzer. Kemarin yang saya ingat itu adalah soal cita-cita. Jadi dulu di salah satu acara Hitam Putih, Dedi Corbuzer pernah mengatakan "Yang berbahaya bukan memiliki cita-cita tapi tidak tercapai, melainkan tidak memiliki cita-cita tapi tercapai".

Mas Diko pernah bertanya ke murid-murid didiknya apa cita-cita kalian, walaupun ada yang jawabannya nyeleneh atau ketinggian seperti Presiden malah dihargai Mas Diko, berbeda dengan tidak tahu mau jadi apa, karena hidup seperti tidak ada arah tujuannya dan belum benar-benar hidup menurutnya. Kita pun sempat tersindir dengan itu apalagi kita masih mengandalkan orang tua untuk kebutuhan lain-lainnya. Makanya saya berseru kepada teman twitter dan BB bahwa saya ingin menjadi Direktur paling bahagia dan hidup mewah. Ada yang reply tweet saya yaitu sahabat baik saya Yopi Ardiyono, sutradara dari komunitas film Canopus dengan tweet "Yes...You can !". Dengan begitu kita bisa tahu dan bisa lebih percaya diri untuk meniti masa depan, Mas Diko bilang pengusaha besar pasti melakukan banyak hal yang gila.

Setelah itu dilanjutkan dengan ngobrol-ngobrol santai, tukar pin, dan nomor hp. Seperti yang dikatakan Mas Diko, pengusaha itu sebaiknya mengakrabkan orang yang baru dikenal daripada hanya teman lewat atau penonton saja. Di situ akhrinya Putri sudah bisa membaur dengan social circle saya, saling mengenal satu sama lain. Berbicara tentang pria dan wanita itu seperti apa dengan teman-teman yang memang dulunya suka membaca artikel percintaannya dari Ronald Frank, memang sebagian besar teman saya itu adalah Semarang Lair. Putri pun tidak asing dengan Tia, ternyata Tia adalah teman 1 kampus Fakultas Sastra UNDIP juga. Saking Putri dekat dengan mereka, Putri bilang ke saya, bahwa dia mempunyai free pass 1 jam di Inul Vista, sebenarnya Putri ingin mengajak tapi melihat-lihat keadaan teman-teman dan waktu juga sih, karena saya juga sudah berjanji oleh Ibunya, untuk mengembalikan Putri ke rumah tidak telalu malam.

Waktu sudah malam kita pun mencari makan di luar Paragon, karena tahu sendiri di dalam mall itu mahal-mahal dan berkelas. Akhirnya kita makan nasi kucing dan saling mengobrol di depan luat Paragon persis. Setelah lumayan kenyang kita pergi ke Pandanaran Art Festival. Ketika kita sedang asyik-asyik menikmati budaya-budaya yang ada di Semarang, kita dipanggil oleh salah satu gadis dari 1 tenda yang ada di situ. Awalnya saya pangling siapa dia. Oh ternyata Septi dengan kacamata birunya, benar-benar beda mukanya jika memakai kacamata biru itu. Dikenalilah dengan teman kosnya Septi, tidak lupa saya memperkenalkan Putri yang dulu pernah juga bertemu namun belum sempat kenal. Saya pun melihat jam tangan, namun saya lupa jam saya mati, saya lihat saja hp di kantong kanan saya, wah ternyata HP China yang saya lihat dan jam nya tidak tepat, akhirnya saya ambil saja HP BB saya yang berada di kantong kiri saya. Jam sudah menunjukkan pukul 9 lebih 10 menit, kita pun langsung pamit ke Septi dan teman kosnya untuk mempercepat jalan-jalan di Pameran tersebut.


Ketika mau pulang kita bertemu dengan teman SD saya dengan Putri bernama Awan. Sekarang dia hampir sama tingginya dengan saya. Mungkin dia juga memakai trik saya dulu agar cepat tinggi. Dulu itu saya saking suka dan terobsesinya dengan anime Detektif Conan, saya berpikir saya ingin pendek, hingga saya memendek-mendekkan diri saya ke tembok dalam kamar yang sempit itu. Dengan keadaan yang lapar dan pusing, Putri saya antar pulang ke rumahnya. Perjalanan pulang melewati jembatan yang penuh dengan PSK, tempat-tempat angker, dan jalan yang sedang diperbaiki, akhirnya kita pun pulang dengan membawa banyak pengalaman hari ini. (^^)

Senin, 10 Desember 2012

Idaman

Sabtu malam yang biasa-biasa saja menjadi hal yang luar biasa ketika saya mendapat sms dari Kang Saef. Ia mengirimi saya pesan bahwa kita akan makan es rumpi bersama dengan artis korea bernama Eun Chan. Boleh dipanggil Eun Chan atau Septi. Awal pertama bertemu Septi itu adalah ketika saya ikut di acara Jepang di Sri Ratu bersama teman-teman sepermainan seperti Yopi, Ariski, dan Burhan. Acara Jepang tersebut sudah berlangsung lama, maka dari itu si Yopi ingin mencoba masuk ke dalam acara tersebut tanpa membayar. Event itu diadakan di lapangan parkir Sri Ratu, di mana di samping lokasinya terdapat celah untuk masuk ke dalam. Setelah sholat maghrib kita pun masuk layaknya teknisi event yang ada di situ, untung tidak ada yang tahu. Penyelundupan manusia ke dalam acara Jepang pun berhasil dengan sukses. Di situ kami bertemu dengan teman-teman USM Yopi seperti Fatma, Yuni, dan juga Septi.

Saya lebih kenal fatma di facebook dulunya, namun Septi mudah bergaul, saya langsung kaget dengan pertanyaan-pertanyaan bertubi-tubi ketika awal mengenalnya, ya itu malah jadi daya tarik untuk lebih akrab menurut saya. Selain itu juga saya bertemu dengan kawan lama saya bernama Evi. Dia kuliah sastra Jepang, bahasa Jepangnya jago sekali, saya saja cuma bisa bahasa Jepang yang saya ketahui dari film seperti kimochi, yamete, arigato, dan kata-kata singkat semacamnya. Evi dan teman-teman kampusnya membuka lapak jualan Nasi Kepal atau Onigiri dan minuman coklat Milo. Sudah larut malam dan masih ada yang tersisa, Evi memberi saya Onigiri dan segelas Milo. Onigirinya basi sekali hingga saya muntah tapi karena menjaga kesopanan, saya telan itu dihadapan Evi. Itulah sekelumit kisah saat berada di Event Jepang.

Sesuai janji, saya datang menjemput Septi di kosannya, yang terletak tidak jauh dari rumah saya yang berada di Tlogosari juga. Selama perjalanan kami ngobrol-ngobrol di Kendaraan Laki. Walau tanpa candle light atau steak kita ngobrol dengan seru seperti orang baru belajar naik motor dan berhasil mengendarainya. Agak susah juga ketika saya harus mengobrol sewaktu sedang mengendarai Tiger saya. Saya harus buka kaca helm sehingga mata saya kelilipan debu ringan terus, makanya saya selalu mengibas-ngibaskan kepala saya untuk menghilangkan debu-debu itu. Apalagi ketika saya berbicara saya menggelengkan kepala ke arah sebaliknya kepala Septi, sudah seperti India-indiaan waktu itu, ya benar seperi cilukba-cilukbaan.

Akhirnya sampai juga di Es Rumpi, Kang Saef sudah duduk di situ menunggu. Ia sampai dikira tukang parkir karena lamanya menunggu, bukan hanya itu Kang Saef malah ditawari melamar kerja sama tukang parkirnya. Di dalam kafe Es Rumpi kita duduk, tak lama duduk datanglah seorang pelayan yang pede dan keren abis. Pelayan itu tidak memiliki rupa yang menawan namun memiliki iner beauty yang menarik, sebentar dia adalah seorang Pria jadi mungkin iner handsome. Ketika kita bingung mau pilih apa, beliau mau menjelaskan apa saja yang ada di dalam menunya tersebut, mulai dari terbuat dari apa, mana yang lebih segar, atau mana yang sudah expired, lalu kenapa menghidangkan expired! Well, saya buat sendiri yang kalimat terakhir. Saya sangat senang sekali bisa berkumpul dengan tokoh-tokoh nyata dalam kehidupan saya yang saya tulis di blog. (^^)

Kita saling mengenal satu sama lain dari cerita latar belakang, pembuka, isi, hingga penutup. Septi suka memanggil Kang Saef dengan Asep. Entah kenapa saya jadi teringat dengan teman saya Ayu Septiana dulu, dia juga dipanggil Asep sama teman-temannya dan dia memiliki akun facebook bernama korea juga yaitu Eun Hye, ya seperti Septi dengan Eun Chan-nya. Eun Chan adalah karakter yang ada di Coffee Prince, drama korea. Namun saya tidak tahu persis ceritanya, mungkin yang saya ingat adalah Eun Chan menyamar sebagai laki-laki agar bisa mempraktekkan jurusan perkopiannya di Kafe Coffe Prince tersebut. Yah saling berhubungan, namanya juga saya orang Jawa suka menghubung-hubungkan, bahkan dulu saya sempat benar tentang tebakan golongan darah. Waktu itu Septi menyenderkan tangannya di bahu saya, rasanya nyaman sekali, kemudian saya teringat tentang buku yang saya baca dulu, golongan darah O cocok dengan darah B, dan itu benar ketika saya menebaknya. Ternyata orang tuanya juga memiliki golongan O dan B, atau yah hanya kebetulan saja mungkin. (^^)

Setelah makan Es Rumpi kami masuk ke dalam gedung DP Mall. Seketika malam sabtu menjadi malam minggu yang menyenangkan. Perasaan bahwa kita itu ada di dunia, diterima oleh makhluk yang ada di dunia ini, berinteraksi satu sama lain, saya beruntung saya terlahir di dunia ini sebagai saya bukan orang lain. Saya bersyukur mempunyai teman-teman seperti mereka. Tujuan kami di DP mall hanya mencari toilet yang bagus dari toilet yang ada di dekat Es Rumpi. Lalu dari toilet kita menjelajah ke belantara manusia-manusia modern, hingga berbagai penjuru kami datangi, dan akhirnya kami menemukan oasis atau tempat istirahat yang istimewa menurut saya. Di situ kami bisa duduk santai di sofa yang empuk, ditambah dengan pemandangan 6 TV besar, yang siap memanjakan mata kita dengan film-film bioskop yang sedang diputar oleh penjual kasetnya. Setelah lumayan bosan kita pergi dari situ untuk berputar-putar ke tempat makanan. Makanannya enak-enak dari Eropa hingga Asia ada semua, namun kami tidak membeli sepotong pun.

Kami lanjutkan perjalanannya ke Tugu Muda, kami sholat dulu di masjid UDINUS sebelumnya. Namun di situ hawanya capek sekali, jadi malas ingin jalan-jalan di Tugu Muda. Kami akhirnya sharing-sharing tentang apa itu idaman dan bagaimana idaman kita masing-masing. Awalnya saya dan Septi yang mulai mengobrol dengan batas Pria dan Wanita yang agak jauh, seperti film Amigos X Siempre ada tembok yang memisahkan Pria dan Wanita di dalam suatu sekolah, namun bedanya ini tidak ada temboknya.

Tak lama kita sharing-sharing datanglah Kang Saef membawa kamera DSLR nya. Karena datang telat Kang Saef bercerita lebih dahulu bagaimana wanita idamannya. Seperti biasa Kang Saef kalau bercerita selalu menyambung tidak putus-putus, bahkan dipancing oleh Septi hingga dari topik pembicaraan wanita idaman malah bercerita hingga kisah cintanya sampai ke akar-akarnya. Kang Saef sih mempunyai wanita idaman yaitu tinggi dan manis. Manis itu tidak cepat bosan, kalau cantik ya hanya sepintas saja begitu katanya. Tapi jika disuruh memilih tinggi atau manis dia lebih ke prioritas manisnya.

Dilanjutkan dengan saya, saya bercerita tentang Eun Hye, dia adalah wanita idaman sepanjang saya belum mengenal wanita idaman yang lainnya. Eun Hye atau Ayu Septiana memiliki raga yang biasa tapi jiwanya sangat unik. Dia itu seperti berlagak kekanak-kanakkan namun di dalam dirinya terdapat jiwa seperti intan yang kuat namun halus. Bahkan dia bisa memikat sahabat-sahabat saya sendiri, malah ada juga yang sampai sekarang masih dengan wajah yang palsu berteman dengan saya. Wanita idaman seperti Ayu adalah wanita yang bisa menolak keinginan ingin memilikinya dengan cara halus. Siapa coba yang tidak needy kalau kita dibuat penasaran terus apakah sudah dimaafkan atau diterima.

Ketika Septi sharing, kami buka lebar-lebar telinga kita karena kami sangat ingin mendengarkan apa sih yang diinginkan wanita dari Pria. Pria idaman Septi simple saja yaitu berani mengambil keputusan dan sungguh-sungguh itu saja. Sesudah puas sharing-sharingnya kami pun meninggalkan masjid UDINUS itu dengan perasaan lega bukan karena sudah BAB tapi sudah melampiaskan banyak perasaan. Bahkan yang rencana mau foto-foto dibatalkan karena kami sudah capek sekali. Kasihan ya DSLR nya dicuekin. (^^)

Selasa, 04 Desember 2012

Cara Hidup Burung by Mas Diko

Sebenarnya boleh-boleh saja memulai bisnis dengan modal nekat, namun mari kita simak lebih dalam tentang mindset teman-teman saya yang sudah berhasil membesarkan bisnisnya. Pada hari itu saya sedang membantu Kang Saef untuk mencari senar gitar di Gramedia. Sebelum memasuki toko buku itu kami pergi sholat di musholah yang baru dibangun di situ, tempatnya sempit namun sejuk dan bersih. Seperti biasa saya berputar-putar kemudian membaca yang saya kira itu menarik dan bermanfaat. Tidak hanya itu saya juga mensurvey novel seperti apa sih yang layak untuk dipasarkan.

Saya berhenti di salah satu rak buku novel terjemahan, dan saya melihat banyak seri Shelock Holmes tertata rapi. Saya tertarik untuk membacanya karena saya menyukai filmnya, tentunya film itu saya dapat dari Adhi, sang pencinta film. Selembar, dua lembar, sebab, loncat ke bab 4, memang kebiasaan saya suka langsung membaca dengan mengacak halamannya kalau di toko buku, seperti salah satu robot winspector menyecan dalam sekejap bukunya, ahh.. tiba-tiba kangen superhero waktu kecil. Ada yang membuat saya kaget ketika melihat cover buku tersebut, karena pengarangnya adalah Arthur Conan Doyle. Conan adalah nama samaran yang digunakan oleh Sinichi Kudo untuk mengelabui pacarnya di Anime Detektif Conan, yang tokoh utamanya adalah Conan Edogawa. Saya benar-benar terkejut setelah melihat google nama Edogawa, itu juga ternyata penulis Detektif terkenal di Jepang bernama Rampo Edogawa. Well, akhirnya Case Closed! Menarik karena namanya dikait-kaitkan oleh pengarang cerita Detektif, saling berhubungan satu sama lain, secara tidak sengaja mengajak kita memecahkan kasus di luar isi cerita dan bukunya juga. Setelah puas saya meninggalkan rak buku novel terjemahan dengan seadanya dan tidak rapi lagi. (^^)

Selalu ada hal yang menarik jika kita bilang iya. Film Yesman ada benarnya juga, saya tidak melakukan persiapan seperti mandi atau makan sedikit dulu, saya langsung menerima permintaan Kang Saef untuk menemani membelikan senar gitar di Gramedia, karena tidak disangka Aldi memberikan kabar gembira untuk kita. Malam ini juga kami akan gathering di Paragon Mall, tepatnya di Robuchon untuk bertemu dengan Mas Diko, Pengusaha dalam bidang informasi dan teknologi yang mempunyai usaha jasa perbaikan Laptop, dia menyebut dirinya dengan Dokter Laptop.

Di Robuchon kami bertemu dengan crew-crew Metamorvin yang saya bentuk sekitar 1 tahun yang lalu. Anggotanya tidak lain adalah 4 sahabat Semarang Lair yaitu Kang Saef, Aldi, Pras, dan saya sendiri. Kami dulu mendirikan usaha Keripik Pisang dan sudah berjalan 6 bulan, kemudian vakum karena banyak anggota yang resign, dan di Robuchon jugalah hal itu terjadi. Baru pertama kali ini saya ingin menangis seperti acara Penghuni terakhir ketika ada yang terekstradisi, pasti banyak yang termehek-mehek entah itu keluarganya atau teman sekamarnya. Ketiga orang itu seperti memberi amanat kepada saya untuk tetap menjaga bisnis Keripik Pisang ini. Namun ironisnya saya masih bingung untuk memulainya lagi tanpa mereka.

Selain anggota Metamorvin ada teman-teman lainnya seperti Chris dengan temannya, Tia teman sepekerjaan dengan Aldi dan Pras, dan juga Mada teman sepermainan kita. Dimulailah sharing bisnis yang dilakukan oleh Pemilik komunitas Telur Puyuh ini. Mas Diko benar-benar seperti orang yang tidak pernah kehabisan kata-kata. Tidak ada titik koma, ilmu-ilmu terus keluar dari mulut yang haus akan berbagi materi. Kami tidak bisa menyela dan hanya memperhatikan informasi atau ilmu-ilmu yang sambung menyambung tanpa putus dari Mas Diko. Kentang goreng yang dipesan pun tidak ada yang sempat memakannya hingga restauran Robuchon tutup.

Dari gaya mempresentasikan Mas Diko saya pun menyadari dan menyimpulkan sendiri bahwa Mas Diko adalah pengusaha ekstrovert dan Mas Reisal adalah pengusaha introvert. Bedanya dari kedua pengusaha ini yaitu dari cara berbisnis mereka, jika Mas Diko suka untuk berbagi ilmu dari mengajar ataupun mengisi seminar-seminar dengan orang banyak, sebaliknya Mas Reisal jarang untuk berbagi ilmu namun ketika beliau sudah ditemui, sharing ilmu yang didapat benar-benar banyak dan kita bisa lebih dekat untuk bertanya. Mindset mereka kira-kira hampir sama namun sedikit berbeda.

Mas Diko memberikan gambaran 10 tahun ke depan akan menjadi apa, jika ditarik garis lurus dengan apa yang dicita-citakan dengan realitas maka yang akan terjadi adalah banyak gangguan untuk menuju ke arah yang dicita-citakan. Ambil contoh untuk menjadi seorang pengusaha, pasti akan mendapat halangan seperti dengan banyak penawaran kerja bermunculan, dan ketika memutuskan untuk kerja dulu kemudian beralih ingin menjadi pengusaha ketika berumur 25 tahun, gangguan lain muncul dan pasti ini adalah masalah hidup dan mati. Ketika umur 25 tahun kondisi sudah menikah, apakah sang istri atau suami akan mau memberikan izin untuk berusaha, apalagi usaha itu adalah sesuatu yang sangat tidak mudah, maka dari itu istilah hidup adalah pilihan benar adanya.

Beda dengan Mas Reisal, beliau memberikan ilmu yang berhubungan dengan memulai sesuatu. Kata "Mulai" adalah hal yang sangat esensial dalam segala urusan apalagi jika ingin mengambil tindakan. Memulai di sini tidak semena-mena nekat untuk melakukan apa yang bisa dilakukan. Lebih kembali ke dalam diri sendiri, sebenarnya apa yang saya suka lakukan untuk hidup, tujuan apa yang ingin saya raih dalam hidup saya, dan definisi sukses menurut diri kalian sendiri itu seperti apa. Jika banyak hal yang disuka, beliau memberikan saran dari semua itu kira-kira yang dapat menghasilkan uang itu yang mana, atau jika selama ini saya salah mendapatkan jalan seperti ini, belajarlah lagi dan dapatkan ilmu lagi.

Bisa dianalogikan seperti kita mau donat seharga Rp 20.000 atau membeli buku panduannya yang sedikit mahal Rp 50.000, mungkin kalau orang yang malas apalagi konsumtif akan membeli makanan yang sudah jadi saja, tapi berbeda jika kita membeli buku panduannya, kita bisa membuat sendiri dan bahkan menjualnya lagi. Mas Reisal menyarankan saya jikalau ingin menambah ilmu lagi boleh-boleh saja, asal kali ini pilihan saya tidak salah lagi agar masa depan saya benar-benar sesuatu yang saya impikan selama ini. Kadang saya masih merasa aneh juga ketika dulu sedang jalan-jalan di gramedia secara tidak langsung saya membeli buku panduan untuk membuat cerita fiksi. (^^)

Kembali ke Mas Diko, beliau kemudian memberikan filosofi cara hidup burung. Filosofi ini erat hubungannya dengan Pengusaha dan Pekerja. Sesuatu yang akan mencuci otak kalian apakah kalian akan menjadi seekor burung pertama atau burung yang kedua. Burung pertama adalah burung yang selalu diberi makanan oleh induk di sarangnya setiap hari dan secara terjadwal. Burung Kedua adalah burung yang mencoba mencari makanan di tanah atau di darat yang di mana dia harus kembali ke sarangnya untuk tetap hidup. Bedanya adalah burung pertama itu pasti akan makan terus namun ketika induknya sudah mati, mereka tidak ada apa-apanya, sementara itu burung kedua sudah tahu cara memperoleh makan sendiri, bahkan ada yang lebih enak dari makanan sang induk burung. Burung pertama sama halnya dengan pekerja dan burung kedua adalah pengusaha, manakah yang sesuai dengan diri anda? Well, itu tetap menjadi keputusan hidup anda.

Sharing belum selesai sampai kita diusir, kita keluar dari Robuchon dengan membawa kentang yang belum dihabiskan, untung sudah sepi jadi saya bisa menikmati kentang itu sambil jalan dengan teman-teman saya. Akhirnya di lantai 1 kita melanjutkan lagi sharing-sharing dengan kondisi berdiri di saat para pekerja menutup toko dan ada pula yang berjalan ke luar Paragon Mall dengan melewati kita. Ketika ibu saya sudah menelpon dan Kang Saef sudah berbisik meminta saya untuk pulang, saya masih mendengarkan Mas Diko. Sekitar 15 menit setelah itu saya bisa menyalami Mas Diko untuk pamitan. Akhirnya saya bisa menghela nafas dan pulang dengan banyak ilmu. Saya membonceng motor Kang Saef selama perjalanan. Seperti biasa ketika keluar dari parkiran Paragon kita agak malu karena ketika kita masuk parkiran itu kita narsis ke kamera penjaga parkir, jadi kelihatan narsisnya deh sama petugasnya. (^^)

Rabu, 21 November 2012

Pus by Adhi

Bosan kalau komunikasi begitu-gitu saja, coba interaksilah dengan sekitar. Kemarin Sabtu siang saya diajak Adhi untuk mengikuti pameran lukisan Jepang yang diadakan oleh Japan Foundation di Galeri Semarang dekat Gereja Blenduk Semarang. Saya mencoba mengamati dan mengetahui apa sebenarnya makna dari lukisan tersebut. Adhi berkata bahwa apapun yang kamu ketahui dari sudut pandang kamu sendiri itu berarti kamu sudah mengamalkan ilmu estetika secara tidak langsung. Rumit juga, tapi entah kenapa lukisan-lukisan itu mempunyai emosi yang sangat kuat sehingga kadang saya untuk beralih ke lukisan lain membutuhkan waktu yang agak lama. Di dalam galeri tidak ada aturan boleh memotret lukisan itu, tapi saya tetap menolak untuk melakukan perbuatan seperti itu. Namun, setelah sampai di lantai kedua ternyata sepi sekali. Saya ingat teman Jepang saya pernah melakukan foto menyerupai lukisan pahlawan yang ada di belakangnya. Seketika saya mencoba hal itu dan menarik kata-kata saya lalu mencoba melakukan hal tersebut. Inilah hasil dari foto tersebut, tidak disarankan untuk ditiru apalagi untuk diupload di facebook. Saya tidak menguploadnya di facebook saya namun hanya di blog ini saja. (^^)


Tidak lama dari melihat-lihat lukisan-lukisan tersebut, saya dan Adhi pergi dari situ untuk mencari makan. Kami ingin mengisi perut kita di tempat langganan kita yaitu Warung Makan Bu Sri. Tempat itu adalah spesialis ayam goreng, tidak kalah dengan Fried Chicken karena kita hanya mengeluarkan Rp 8.000 saja untuk mendapatkan ayam, tempe/tahu, lalapan, sambel, tempat cuci tangan, dan segelas es teh. Bandingkan saja dengan Fried Chicken Rp 8.000 hanya mendapat ayam, nasi, saus, dan coca cola dan itu hanya waktu attack saja. Pada dasarnya saya lebih suka cita rasa ayam Indonesia, lebih yummy dan lebih kenyang juga.

Ketika kami sedang menunggu makanannya datang kita mendengar suara kucing dari luar jendela warung tersebut. Adhi pun memberikan tips jikalau kamu sedang bosan menunggu sesuatu atau mungkin komunikasi sudah menuju ke garing, cobalah berinteraksi dengan alam sekitar, contohnya kucing. Dia mencoba mengundang kucing tersebut dengan sapaan Pus, 2 atau 3 panggilan pasti kucing tersebut akan mengeong. Apa yang saya lihat waktu itu seperti keajaiban saja, ternyata kita tuh bisa komunikasi dengan makhluk yang dinamakan Kucing. Yah mungkin juga saya memang jarang keluar rumah untuk mencoba berinteraksi dengan alam sekitar makanya takjub sekali melihat hal itu. Waktu saya panggil pus, kucing itu tidak mengeong, kata si Adhi kamu haru memakai perasaan. Entah kenapa itu menghilangkan stress dari pikiran saya juga ketika berhasil memanggilnya, pasti akan saya coba lagi lain waktu, because It's Fun! (^^)

Selasa, 20 November 2012

Sejuk by Kang Saef

Fase yang paling saya benci dalam percintaan adalah fase konfesion, tapi setelah mendengar penjelasan dari cerita Kang Saef, konfesion itu mudah sebenarnya. Beberapa bulan yang lalu Semarang Lair kedatangan tamu dari Jogja yaitu anak-anak Jogja Lair. Mereka sharing ilmu dan berbagi pengalaman tentang memikat wanita idaman. Saat itu saya kebagian menjadi pembicara tentang bisnis online, tapi setelah selesai seperti biasa Mas Tamam memberikan kritik yang pedas cara presentasi saya. Nah setelah presentasi yang agak hina itu, waktunya anak-anak Jogja Lair memberikan kontribusi bagi Semarang Lair dengan cara menginterview atau tanya-tanya langsung.

Waktu itu saya kebagian anggota Jogja Lair yang lainnya. Dia memberikan saya solusi bagaimana cara konfesion yang nyaman. Sebenarnya konfesion tidak bisa dilakukan jika kedua belah pihak pria atau wanita belum saling ketertarikan dan nyaman, karena kalau itu dilakukan sama saja dengan memaksa. Nah kalau sudah nyaman barulah dikonfes, bagaimana konfesnya itu bisa berbagai cara.

Anggota Jogja Lair yang ini memberikan solusi dengan cara perumpamaan, seperti "Eh misalnya kita jadian gimana?" Nah itu adalah kata-kata yang terdengar menurut saya sangat powerful, karena dengan begitu kita tidak akan terlalu sakit jika ditolak dan kita aman dalam konfesion jika cara seperti itu. Pertanyaan seperti itu juga akan membuat wanita mengalami konflik dalam emosinya, bisa saja dia akan berkata "Iya yah kita kan sudah lama jalan bareng, oke deh kita jadian!" So, It's powerfull, huh?

Pada malam itu Kang Saef tidak datang dalam gathering ketika anak-anak Jogja Lair ke Semarang Lair. Sebagai teman yang baik saya menceritakan semua ilmu yang saya dapat kepada Kang Saef. Sekitar 1 mingguan, akhirnya Kang Saef menampakkan hasilnya juga. Dia konfes dengan cara tersebut dan berhasil jadian, lalu saya tanya bagaimana caranya. Waktu itu Kang Saef konfesion dengan cara perumpamaan es krim seperti di film Kung Fu Dunk namun di sini ada improvisasi. Kalau dibuat percakapan akan seperti ini.

K = Kang Saef
W = Wanita

K : "Eh kamu tahu ga dari dulu tuh aku suka banget dengan yang namanya es krim, aku tuh rela berkorban dan apapun bakal aku berikan demi mendapatkannya"

W : "Wah beneran?"

K : "Iyalah, soalnya kamu tuh kayak es krim itu"

W : "Tapi aku kan sudah punya cowok"

K : "Iya aku kan mau ngungkapin aja, sekarang hatiku jadi sejuk dan menyegarkan karena es krim"

W : ".....Aku tuh sebenere juga suka sama kamu" sambil memukul kecil Kang Saef.


Nah seperti itu mungkin yang saya simpulkan dari percakapan Kang Saef dengan wanitanya. Entah kenapa walau sudah diberi trik-trik seperti itu, tetap saja saya selalu susah untuk mengkonfes seorang wanita, itu seperti awkward moment bagi saya, dan saya juga terlalu tidak nyaman ketika mengutarakannya. Kalau di e-bookny Ronald Frank, wanita akan mengejar-ngejar anda. Apa saya percaya? Ya saya percaya! Pasti dengan cara konfes seperti apapun, kita akan diterima jika sudah nyaman satu sama lain.

Jumat, 16 November 2012

Tulus by Master Tamam

Masalah cinta sebenarnya memang sulit untuk diselesaikan apalagi bagi orang awam, sebenarnya tidak terlalu rumit kalau kita mengerti seluk beluk arti sebenarnya dalam percintaan. Semarang Lair adalah komunitas khusus diperuntukkan untuk orang-orang Semarang yang berkeinginan tinggi menjadi Pria Idaman Wanita.

Kemarin Jumat saya mengikuti gatheringnya di Hans Coffee. Waktu itu ada 7 orang yang datang yaitu Bagus, Adi, Eno, Pras, Aldi, dan Mas Tamam. Entah kenapa sepi sekali, apa karena gathering sebelumnya terlalu pressing ketika saya masih berada di Bandung. Di situ kita membahas event bagi-bagi bunga pada hari Aids kelak seperti yang dijelaskan Ketua Semarang Lair, Eno.

Setelah itu dilanjutkan sharing-sharing dan FR (Field Report) seperti dating akhir-akhir ini atau ilmu yang pernah didapat dari 2 minggu terakhir. Seperti biasa setiap masalah apa pun, kita teman-teman komunitas membantu untuk menyelesaikan solusi. Aldi memberikan solusi ketika saya sudah membicarakan masalah saya, waktu itu pula saya kira Mas Tamam tidak mendengarkan, namun setelah gilirannya memberikan solusi, beliau sangat straight to the point dan mengkritik habis-habisan yang pastinya pedas sekali. Beliau menjelaskan bahwa dating yang saya lakukan belum tentu wanita itu ada ketertarikan dengan saya karena saya belum mempunyai sifat Pria Idaman yang sesungguhnya. Selama ini pula Semarang Lair memang terlalu banyak teori tanpa praktek, Mas Tamam memperlihatkan hasil dari praktek-praktek tersebut ke kita seperti foto, sms, video, dan lain sebagainya. Beliau memang tidak mempunyai daya tarik fisik yang idaman namun memiliki sifat Pria Idaman yang kuat, selain beliau mempunyai daya tarik tersendiri beliau adalah anggota komunitas Jogja Lair sekaligus pembuat e-book Super Brain yang memang secara tidak langsung mencuci otak saya yang dangkal.

Selama ini yang saya lakukan hanyalah mencoba mendapatkan sesuatu pada waktu itu juga, seperti misalnya kenalan dapat nomor hp nya, mengajak jalan HB, mengajak makan HB, dan berhenti dari apa yang sudah saya dapatkan. Di balik semua itu saya hanya mendapatkan kesenangan yang short terms, tidak long terms. Kemudian Mas Tamam menjelaskan ilmu Tulus kepada saya. Kamu tidak bisa tulus kalau kamu orangnya suka berharap lebih dari orang lain, tulus akan memberikan efek dahsyat jika kamu memang ingin melakukan itu tanpa imbalan apapun. Beliau menjelaskan bahwa apakah saya mengharapkan dating dengan bule Perancis waktu itu, tidak terpikirkan hingga dating setelah acara piano tersebut. Ada juga dulu dengan teman wanita saya, setelah saya bertemu, bertukar nomor kalau saja ada reuni, malah hal yang tak terduga terjadi, 1 minggu kemudian ada sms ajakan makan malam darinya. Tulus itu jika dilakukan dengan benar akan menghasilkan bonus yang tak terduga-duga, bahkan lebih dari yang kita bayangkan. Benar-benar powerful sekali pencerahan malam itu dari Master Tamam.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam saya pun pulang. Ketika dalam perjalanan pulang saya lupa untuk mempresentasikan harga Riang terhadap para petinggi Metamorvin dulu yaitu Pras, Aldi, dan Kang Saef.

Padahal sudah ada di saku saya dari tadi, tapi tidak apa-apalah, terima kasih sebelumnya Semarang Lair, saya pun juga ingin membuktikannya. (^^)

Rabu, 14 November 2012

Semuanya Sama by Mas Reisal

Beruntung sekali mempunyai kenalan orang-orang hebat, entah itu dari komunitas Semarang Lair, Prolog, atau yang saya kenal secara langsung. Salah satu orang hebat yang saya kenal adalah Mas Reisal. Beliau memiliki wajah yang terlihat muda sekali seperti umur 20 tahun namun sebenarnya beliau sudah berumur 25-an, memang ketika saya pertama kali bertemu saya mengira dia masih muda sekali dan sama umurnya dengan saya, mungkin itu kelebihan orang hebat yang sukses yaitu awet muda.

Kemarin hari Rabu saya mau memenuhi janji saya untuk menemui Mas Reisal. Beliau hanya memberitahu patokan dan alamat pastinya. Saya sudah mencari, dan bertanya-tanya, namun tempat patokan yang dimaksud itu saya tidak melihatnya, ya sudah saya menunggu dekat pemakaman Sukarejo kalau tidak salah. Tidak lama saya mau mengirim sms ke Beliau, terlihat dari jauh Mas Reisal melambaikan tangan dan memanggil saya. Namun setelah saya sampai tempatnya Mas Reisal sudah tidak ada, saya jadi bingung, akhirnya saya parkir dekat situ. "Hei parkir di sini saja, itu parkiran orang kosan."seru Mas Reisal. Saya memindahkan parkiran kendaraan TIGER saya di dekat pohon mangga yang sudah berbuah milik Beliau. Takjub, hingga menelan ludah, rumah Beliau luas sekali, bahkan ada untuk memarkirkan mobil di depan seperti di hotel.

Saya agak canggung awal-awal namun rasa itu hilang ketika saya dipersilakan duduk di teras Rumah Mas Reisal. Tidak lupa saya memberikan oleh-oleh yang saya beli dari Bandung kepada Beliau. Awalnya Mas Reisal tidak tahu makanan apa itu, Namun setelah makan dia baru tahu kalau makanan ini dodol garut, ya karena di labelnya tertulis seperti itu. Saya curhat tentang bisnis, proyek website, mindset, rezeki, dan masih banyak lagi. Semua e-book, motivasi dari berbagai genre misalnya motivasi personal, cinta, dan bisnis sebenarnya sama saja kalau diteorikan. Maksudnya seperti contohnya ketika di percintaan ada fase perkenalan, kita tidak akan tahu kalau belum mencoba untuk berkenalan, kita pasti sudah banyak berpikiran negatif, wah kalau ditolak, diludahin, ditampar bagaimana ya, nah itu sama juga dengan bisnis. Ambil saja contoh ketika kita mau jualan tapi tidak punya modal, kita bisa foto barang yang ada di toko lain, kemudian kita foto lalu kita pajang di internet, kadang kita takut juga ketika ada yang membeli namun barangnya sudah tidak ada lagi. Pikiran-pikiran yang menganggu apalagi negatif lebih baik dihilangkan saja karena tidak baik untuk banyak hal dan itu memang benar adanya, saya pastikan itu. Jika kita sudah negatif dan kemudian berkumpul dengan orang-orang yang suka mengucapkan hal-hal negatif maka kita akan mudah bergaul dan menjadi teman secara cepat. Sesuatu yang keluar dari kita adalah refleksi diri kita, karena saya meyakini kata-kata yang ke luar dari mulut kita yang paling dekat mendengarkan apa yang kita ucapkan adalah telinga kita sendiri.

Saya pun diajak ke dalam kamarnya untuk diperlihatkan apa yang dikerjakan Mas Reisal sehingga bisa menghasilkan jutaan rupiah dari internet dan komputer. Kebanyakan dari kita dalam memulai usaha memang susah jika tidak terlalu percaya dengan adanya penghasilan yang besar dari berbisnis, namun mindset saya terkuatkan ketika bertemu dengan Mas Reisal. Kita sudah dimudahkan teknologi, harusnya kita harus bisa memaksimalkan teknologi tersebut dan tidak hanya sekedar menikmatinya saja. Bahkan saya pernah menulis hal-hal yang harus dipenuhi di Indonesia menghadapi era globalisasi, salah satunya adalah jika ilmu dan teknologi terus berkembang maka akan dikhawatirkan terjadinya pemecatan massal karena tenaga mereka sudah digantikan oleh mesin dan robot-robot, untuk itu harus ada orang yang bisa memberikan mindset-mindset kewirausahaan, ketrampilan, kreatifitas agar bangsa Indonesia dapat bertahan dan dapat dipandang oleh bangsa luar. Indonesia memiliki hal yang tidak dimiliki oleh orang luar yaitu sifat keterbukaan, murah senyum, mudah bergaul, sopan, saling menghargai, saya pernah mendengar orang Perancis dan Jerman, jika mereka ingin bergaul mereka hanya bergaul yang numpang lewat saja dan teman sendiri, tidak terlalu peduli untuk memberikan pertolongan dulu.

Banyak hal yang saya dapat dari berkunjung di rumah Mas Reisal, saya akan mencoba menata kehidupan, dengan will yang kuat pastinya. Semoga jika saya memiliki orang-orang sukses atau besar, saya jadi orang besar juga. Amiin (^^)

Selasa, 13 November 2012

Pizza by Lucil

Tidak seperti dating-dating sebelumnya, kali ini ada yang berbeda. Kenapa? Karena dating kali ini dengan 2 orang bule. Bule tersebut datang dari Jerman dan Perancis. Saya sudah kenal yang Jerman, waktu itu diperkenalkan oleh teman saya Widi, bernama Ane yang sekarang sudah menjadi pacar Widi, dan yang satunya bernama Lucil dari Perancis agak lebih tua dari Ane. Mrs.Lucil baru saya kenalin ketika saya diajak nonton gratis konser piano orang Perancis lupa saya namanya, yang jelas beliau terkenal di negaranya. Sebenarnya saya tidak menjadwalkan ingin ikut atau tidak, namun waktu itu sepertinya Widi memerlukan saya untuk menemani nonton konser yang dihadiri para orang kaya atau semacamnya. Apaboleh buat tanpa pulang mandi sore saya menghadiri konser tersebut. Sewaktu pertunjukkan dimulai saya dan Widi berbisik-bisik mengomentari performa yang jarang sekali kami lihat sebelumnya, karena belum mengerti banyak,  kami meringis dan terkadang tertawa dengan suara yang bisa kami dengar sendiri. Sewaktu konser piano, Widi menikmati musik dengan mata terpejam, tidak lama kemudian Ane menegurnya dengan berbisik ke Widi "It's not good if you sleeping when the show performing!" Setelah itu  Widi membela bahwa dia terpejam karena ingin menikmatinya, ya mungkin adat mereka berbeda tapi menurut saya pribadi memang tidak baik jika kita tidak memperhatikan apa yang sedang dipertunjukkan seseorang, namun sebenarnya saya terpejam juga sih, tapi sebentar kok.

Setelah konser piano selesai, saya mencoba berfoto dengan pianist, namun waktu itu saya tidak mendapatkan fotonya seluruh badan dan tidak menghadap kamera saya, jadi hasilnya saya melihat sendiri kamera saya dan pianist terkenal itu menghadap ke arah kamera lain, apalagi ditambah dengan orang-orang yang bergerombol di depan saya yang ingin foto bersama, hilang sudah ke-esklusif-an foto bersamanya.


Tidak lama dari sesi foto-foto yang gagal, saya berunding dengan Widi, Ane, dan Lucil untuk pergi diner malam itu. Akhirnya diputuskan kami ke restaurant tersebut dengan Ane bersama Widi dan saya bersama Lucil. Ketika dalam perjalanan ternyata saya dibuat bahan candaan oleh si Ane. "Mrs.Lucil is like riding on mountain! *LOL!" Ya memang benar, kendaraan TIGER saya jok belakangnya lebih tinggi dari jok depannya, jadi kepala dan setengah badan Mrs.Lucil hampir kelihatan. Setelah berdebat Widi waktu perjalanan menggunakan motor, kami memutuskan untuk pergi ke WS alias Waroeng Steak.

Di situ kami saling tanya bagaimana adat orang Indonesia, Perancis, dan Jerman. Mulai dari cara makan orang Eropa, setelah mendengar penjelasan Mrs.Lucil, ternyata diam ketika makan itu tidak terlalu benar di adat sana, saya meluruskan bahwa mungkin hanya fiksi dalam bioskop yang saya tonton dulu berjudul Eifel I'am in Love saja. Selain menanyakan adat ketika saya mendengar Mrs.Lucil tidak terlalu suka dengan Pizza Hut. Saya jadi penasaran dan bertanya "Why you don't like Pizza Hut Mrs?" Mrs Lucil menelan makanannya dulu kemudian menjawab "Yeah because it dissapointed for me to eat pizza like that, because you know what, in France, Pizza is more complex than Pizza Hut." Saya jadi tahu kenapa orang Perancis tidak suka makanan Pizza Hut, ternyata Pizza di sana lebih lezat dan lebih komplex, mungkin kalau saya mengajak orang Bule lagi saya tidak akan mengajaknya di Pizza Hut. Saya juga bertanya apakah mereka, Mrs.Lucile dan Ane atau tepatnya orang Eropa menginginkan kulit coklat, dan mereka menjawab "Yes, and you know what in Indonesia minimart, I just find lotion with UV, I don't think we will use that, and because I'am in here I will sunbath all along day in the beach." Benar-benar terbalik ya, orang Indonesia sendiri malah ingin terlihat putih, padahal orang-orang Bule sangat menyukai ke-eksotis-an kulit orang Indonesia yang sawo matang atau hitam. Obrolan berlanjut hingga karyawan-karyawan di WS sudah berberes-beres ingin tutup Restauran, dan setelah membayar kami pun pulang.

Benar-benar menyenangkan dating dengan Bule. Kadang saya takut juga ketika Widi tidak bisa menyelesaikan kalimat dengan Bahasa Inggrisnya, benar-benar deg-deggan apakah bule-bule tersebut mengerti, namun Mrs.Lucil dan Ane orang yang baik mau menerima kami apapun kita waktu itu. Yah supaya tidak malu-maluin mungkin saya akan banyak-banyak nonton Youtube yang berbahasa Inggris, biar lancar, hehehe. (^^)

Kamis, 01 November 2012

Jawaban

Hari ini saya menemukan makna dibalik penolakan atas ajakanku. Saya mencoba mengajak teman saya namanya Iza, dia teman smp ku dulu. Secara mendadak saya ajak hari ini, saya mau mengajaknya dinner di Hotel Dafam rencananya, namun tidak saya sebutkan dulu. Ternyata dia menolak ajakan saya dengan alasan tidak mau pergi berdua saja. Dibalik itu saya mendapat pelajaran berarti, "Jawaban yang diberikan oleh orang/teman/keluarga itu pasti adalah kehendak Yang Maha Kuasa jadi kenapa kita harus melawan dan memaksakan kehendak, itu pasti pertanda agar kita selalu ikhlas menerima apa yang terjadi, kuatlah karena kamu sudah melakukan aksi/tindakan yang terbaik", kalau master Xron bilang "Pasrah karena keadaan itu kelemahan, pasrah karena Tuhan itu kekuatan!"

Rabu, 31 Oktober 2012

Berdua itu Bahagia


Hal yang paling saya benci adalah sendiri dan lapar. Kenapa tidak, jika kita sendiri dalam kehidupan ini pasti akan bosan, tidak ada yang bisa diajak bercerita, tidak ada yang bisa membantu kita, tidak ada artinya hidup di dunia ini. Ketika saya bertanya ke teman saya tentang hal yang membuat mereka bangga dan senang akan hal itu, jawaban yang ke luar dari mulut mereka tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, mereka hanya mendapatkan semua itu hanya untuk dirinya sendiri. Apakah anda sempat terbayang kalau hal seperti itu yang nilainya sangat mahal dan berharga akan terlihat tidak berharga lagi jika hanya untuk kesenangan pribadi. Orang akan menjadi kuat jika mereka mempunyai orang yang mereka perdulikan dan sayangi, mereka jadi tahu, sebenarnya untuk apa sih kita hidup di dunia ini.

Lapar juga hal yang saya tidak saya sukai. Kalau kita lapar, kita tidak bisa bekerja secara maksimal, tidak bisa menjadi gemuk, tidak bisa konsentrasi penuh, pikiran negatif akan selalu muncul, dan mudah terkena penyakit. Ya pikiran negatif, dulu pernah ketika saya sedang mengadakan pameran di smaga, saya waktu itu kelaparan, kalau saya tegakin badan saya, saya merasa kesakitan di dada, seperti rapuh, apalagi waktu itu ditambah pikiran negatif yang membuat saya tambah merasa tidak enak lagi. Saat itu saya melihat cahaya putih kecil di atas gedung, saya berpikir sepertinya saya akan ditembak dengan sniper nih! Ada juga ketika bulan puasa dulu saya sholat tarawih di gedung pemerintahan yang megah. Pikiran saya tidak karuan lagi, saya berpikir karena saking luas dan enaknya tapi berbau pemerintahan, saya malah takut nanti ketika sholat malah dibom atau diteror lagi! Ya, jujur sholat saya tidak khusyuk waktu itu.

Akhir-akhir ini saya dibelikan makanan seperti burger dan jagung oleh ibu saya setiap beliau pulang dari rumah kakak ipar saya. Ketika saya diberik burger, saya kira waktu itu dikasih 2, soalnya tergeletakkan begitu saja, ya sudah saya makan juga itu burger, namun ternyata itu punya ibu saya, maaf ibu (^^). Setelah hari di mana saya makan burger saya dikasih jagung, kali ini benar-benar saya dikasih 2 oleh ibu saya. Apakah kau tahu rasanya waktu itu, rasanya ingin sekali mengajak orang lain makan juga, dulu sih bersama kakakku, tapi sekarang kakakku tinggal bersama istrinya. Saya merasa sendiri walau rasa lapar saya hilang, malah saya kekenyangan, kenyang tapi tidak senang juga saya benci. Berdua itu memang lebih baik, sepertinya saya memang harus memiliki pendamping hidup, yah doakan saya ya (^^).

Senin, 29 Oktober 2012

Dating with Nur

Malam minggu selalu menjadi malam horornya para jomblo, tapi hari itu saya tidak merasa terlalu horor. Menunggu balasan sms dari wanita yang kupuja dari kemarin hingga sekarang tidak kunjung terbalas. Sore itu saya mendapat sms ajakan dari teman saya Nur. Malam ini dia sendirian ditinggalkan oleh pacarnya ke luar kota, jadi dia tidak tahu mau malam mingguan dengan siapa lagi, selain saya. Sebagai teman yang baik saya terima ajakan itu, soalnya sudah berapa kali ajakan Nur batal terus karena sesuatu, dan malam itu menjadi malam mingguan pertama saya dengan Nur.

Pada malam itu saya hampir nyasar dan sudah berpikir sepertinya tidak akan sampai di rumahnya Nur, namun saya tetap berjuang. Saya mulai dari tukang mie saya tanyakan alamat Nur, setelah sudah sampai perempatan saya bingung lagi. Saya menunggu orang lewat hingga 10 menit hanya untuk tanya kompleks yang dimaksud Nur. Akhirnya setelah sampai saya tanya dan sekalian melapor ke satpam kompleks itu di mana alamat Si Nur berada, agak malu juga karena seperti laporan "Pak Saya datang mau dating sama Nur!" Setelah dicari-cari akhirnya saya sampai juga di rumahnya. Rumahnya dalam keadaan tertutup. Saya sms Nur, dan akhirnya Nur keluar juga. Saya disambut dengan baik, diberi minuman es sirup, lalu kita ngobrol sebentar.

Kami memutuskan pergi ke UNDIP, saya belum pernah ke sana. Setelah sampai di tempatnya, di situ tempatnya agak gelap, hanya 1 atau 2 cahaya, namun banyak juga yang nongkrong di situ. Kita ngobrol banyak, namun ketika waktu menunjukan pukul 21.00 Pak Satpam menegur kami untuk segera ke luar dari UNDIP, orang-orang yang nongkrong pun juga diusir. Waktu ke luar, saya tidak ingin dating ini berakhir begitu saja, awalnya Nur mau mengajak saya ke Kucingan, namun entah kenapa waktu itu saya terpikirkan untuk minum wedang ronde. Lalu Nur menunjukkan tempatnya, tempatnya itu di depan pom bensin persis. Setelah sampai situ kami minum dengan cara disendokin. Ya kita ngobrol-ngobrol lagi di situ. Saya menerangkan kenapa waktu itu saya suka wedang ronde yang ada di situ. Itu bukan karena manisnya atau enaknya, melainkan saya suka air yang hangat dengan takaran panas yang pas! Karena dengan hangat seperti itu akan mudah ditelan seperti saya makan soto di tempat saya, hangatnya juga pas. Setelah selesai minum wedang ronde, Nur bayarin saya. Sudah saya coba mengganti namun dia tetap memaksa tidak usah ganti. Ya sudah, setelah dari situ saya pulangkan Nur. Nur menawarkan mau mampir sebentar atau tidak, tapi saya menolak tawarannya dan langsung pulang.

Sewaktu mau sampai rumah, saya melihat teman saya yang bekerja di Rumah Kopi, namanya Eun Chan. Yah saya belokkan motor saya lalu saya mampir di situ sebelum saya pulang. Seperti biasa kita ngobrol hal-hal yang menarik, entah itu golongan darah, sugesti, atau apapun yang jarang dibahas kebanyakan orang, itulah yang membuat dia menarik, dia mau mendengarkan dan menghargai sang pembicara. Sahabatku dulu naksir dengan wanita ini namun sekarang Eun Chan sudah punya pria lain. Pasti pria itu beruntung sekali ya dapat dia.

Malam itu walau saya masih jomblo namun saya masih bisa bangga punya teman yang masih peduli dengan saya.

Semoga para jomblowan menemukan kebahagiaannya di manapun juga. (^^)

Jumat, 26 Oktober 2012

Arah Baru by Ibu

Idul Adha telah tiba, pastinya umat muslim di seluruh dunia senang sekali. Benar-benar bersyukur kepada Allah SWT telah memberikan nikmat dan karunia-Nya hingga hari ini. Pagi ini saya sholat ied dengan ibu saya. Selama menuju perjalanan ke Masjid yang berada dekat dengan rumah saya, ibu memberi nasehat singkat namun powerful. Nasehatnya yaitu "Jangan lewati lagi arah sewaktu kamu masuk, setelah selesai sholat lewati arah yang baru yang belum pernah kamu lewati." Hal seperti itu mengingatkan saya kembali sewaktu masa SD, namun kurang pengamalannya, kadang tahun-tahun sebelumnya saya masih melewati arah yang sama. Hari ini saya mendapat pencerahan dari Ibu saya, terima kasih Ibu. Mungkin ini pertanda juga, saya tidak bisa kembali ke masa lalu, namun saya bisa melanjutkan ke arah yang baru yang penuh belokan, entah itu akan bertemu kembali dengan dirinya atau tidak, jadi bukan melupakan, hanya pasrah kepada Allah, dan semoga Allah menunjukkan jalan yang benar. Ammiinn.

Rabu, 24 Oktober 2012

Lulus by Bagus

Malam ini, saya, Kang Saef, dan Bro Adi mengadakan gathering, tapi ada sesuatu yang beda. Yang beda adalah kehadiran Bro Bagus, Burhano, dan Aldi. Kami gathering di belakang Gedung Telkom, tepatnya di kucingan remang-remang. Sewaktu gathering, Bro Aldi memberikan pertanyaan ke Bro Bagus. Apa perbedaan Selesai dan Lulus? Namun karena lama menjawab, Bro Bagus memotong pembicaraan dengan jawaban "Kalau Lulus sudah pasti selesai." Entah kenapa itu maknanya dalam sekali, banyak yang nyebut Bro Bagus tuh pakar filosofi. Gak heran dia dipanggil seakan lebih tua dari kita yang sudah tua, malah kadang yang sudah berumur kadang masih kelihatan masih SMA, seperti sewaktu dulu Si Pras kenalan dengan wanita SMA, dia dikira masih SMA, mungkin faktor face juga, yang masih babyface.

Selasa, 23 Oktober 2012

KW by Putri

Kemarin Senin Malam, Saya, Kang Saef, dan Putri nongkrong di kafe Onyx. Dulu kafe Onyx sempet ada juga di depan kampus saya, namun selama 3 setengah tahun saya tidak pernah ke situ. Pada hari itu, akhirnya kesampaian juga ngobrol dan sharing di kafe Onyx. Banyak yang harus diselesaikan urusan dan masalah pada waktu itu, saya memberi Kang Saef sebuah sertifikat yang saya janjikan dan Putri mengembalikan payung saya.

Kita banyak sharing tentang masa depan dan cinta. Agak sedikit percekcokan antara Putri dan Kang Saef, namun saya bisa menengahinya, dan suasana kembali reda. Saya pun bercerita tentang kenapa saya suka dengan orang Jepang atau Bule, dan ternyata Putri juga pernah mengalaminya. Putri memberi advice kepada saya cara untuk move on dari orang Bule. Dia bilang, "Cari KW nya saja di Indonesia kan banyak Jo." Iya benar juga, namun untuk jatuh cinta lagi itu rasanya agak susah untuk saat-saat ini. Yah semoga kelak saya dipertemukan orang yang mirip entah itu dalamnya atau luarnya, namun seiman dengan saya :-). Amiin..

Jumat, 19 Oktober 2012

Magnet by Adhi

Kalau pencinta film sudah bertemu dalam suatu tempat, yang namanya film itu tidak akan berhenti untuk dibahas! Hari Jumat ini saya pergi ke kossannya Bro Adhi. Dia adalah salah satu teman Semarang Lair saya yang tingkat kesukaannya pada film sudah tingkat Pro. Kami saling menukar koleksi film dan sharing-sharing tentang passion. Ketika ditemui Bro Adhi sedang tidak enak badan karena sembelit, sedikit-sedikit dia pergi ke kamar mandi.

Setelah sudah cukup enakan badannya, Bro Adhi sharing materi kepada saya yaitu tentang filosofi Magnet. Magnet itu dulunya adalah besi biasa. Besi yang sudah mengalami proses akan menjadi magnet jika mengalami banyak fase, seperti diberi aliran listrik, digesek-gesek, dan lain sebagainya. Setelah menjadi magnet, benda-benda yang didekatnya akan menempel dengan erat. Dari situ bisa diambil pelajaran, kalau kita terus berusaha dan tetap berkomitmen apa yang kita sudah minati, maka secara tidak langsung kamu akan didekati banyak orang, karena kamu sudah mempunyai kehidupan yang menarik. Daripada kita susah-susah untuk menarik orang agar mereka tertarik kepada kita, lebih baik kita membangun diri kita dengan baik, agar kehidupan kita menarik bagi orang-orang di sekitar kita.

Yah seperti itulah yang saya pelajari hari ini, orang-orang di sekitar kita pasti memiliki filosofi-filosofi yang menarik bagi kita untuk maju.

Malam sudah datang, setelah adzan isya saya pulang ke rumah, karena juga sudah ditelpon oleh Ibu. Akhirnya saya pulang membawa pulang film-film yang diberi oleh Bro Adhi. Senang sekali, koleksi Ocean Trilogy sudah lengkap, saya tidak sabar untuk menontonnnya kembali. (^^)

Selasa, 16 Oktober 2012

Perahu Kertas by Kang Saef

Seminar lagi dan seminar lagi, itulah yang selalu saya lakukan untuk menambah waktu sibukku. Seminar kali ini diadakan oleh temanku, Arizky, dia menjadi ketua panitia. Bangga sekali punya teman seperti Arizky. Dia yang telah menggratiskan saya masuk ke seminarnya (lagi-lagi gratis hehehe). Saya hanya pergi sendirian di seminar itu. Saya duduk di antara 2 bangku kosong. Di sebelah kiri setelah bangku kosong ada wanita cantik. Tidak seperti biasanya, saya yang biasa berkenalan dengan banyak orang apalagi wanita, pada waktu itu saya hanya diam dan tenang saja. Mungkin efek si Rina masih ada, makanya begini hahaha. Hingga akhir pun saya hanya diam, setelah itu saya lapar.

Saya sms Kang Saef untuk memastikan apakah dia masih di kosannya. Ternyata masih, ya sudah saya langsung ke kosannya untuk makan siang di situ. Di situ kita curhat sambil makan siang, namun Kang Saef tidak makan, sudah makan katanya. Di salah satu curhat itu terdapat filosofi yang bagus tentang Perahu Kertas. Jadi ketika ada teman kita wanita atau pria sedang galau menentukan siapa yang paling berhak mendapatkan cintanya dari 2 pilihan. Perahu kertas ibarat mereka yang sedang jatuh cinta dengan kamu dan airnya adalah kamu. Kemudian kita biarkan waktu berjalan, dan nantinya kita bisa melihat siapa yang paling kuat bertahan, kalau perahunya masih di atas berarti dia layak mendapatkan cintamu dan bisa berlabuh ke pulau, dan pulau itu bernama kebahagiaan. Saya benar-benar terpukau dengan filosofi perumpamaan yang dibuat oleh Kang Saef. Saya tanya apakah Kang Saef pernah menonton bioskop Perahu Kertas, dia bilang belum. Jadi penasaran, apakah sama filosofinya Kang Saef sama dengan filosofi yang di bioskop.

Minggu, 14 Oktober 2012

Meet with Foreign Tourist is Great!

Pagi hari tadi, saya mengajak sahabat saya Yopi untuk Car Free Day. Car Free Day diadakan setiap seminggu sekali pada Minggu pagi. Jarang-jarang Yopi ikut Car Free Day, soalnya malas juga untuk membangunkannya dan tidak enak juga mengganggu waktu tidurnya. Tapi kali ini Yopi diberi tugas, entah itu tugas dari dosennya atau dari luar. Biasanya saya ke acara Car Free Day dengan sahabat saya Saef. Saya akhir-akhir ini sering bangun pagi-pagi untuk mengikuti event ini. Pada waktu sekitar 1 setengah bulan yang lalu, saya bertemu dengan Wanita Jepang bernama Rina Asakura. Kami berbicara banyak tentang movie, adat, harga tiket, dan masih banyak lagi. Ada 1 yang membuat saya teringat ketika kami sedang mengobrol.

Rina : "Do you ever been to Japan?" dengan mata yang antusias dia bertanya kepada saya.

Jojo : "No..., but I really want to go Japan!" jawab dengan penuh semangat.

Rina : "That's good to hear, then go to Japan." tersenyum dan menatapku dalam.

Seketika semuanya menjadi lambat, mata kita saling bertemu, entah kenapa wajahnya bersinar dengan terangnya, apakah ini yang dinamakan jatuh cinta lagi.

Bersambung, saya akan bercerita tentang pertemuan saya dengan Rina lagi, karena panjang ceritanya hehehe. (^^)

Sejak saat itulah saya suka bangun pagi dan mengikuti Car Free Day.

Tadi saya bertemu dengan wanita tua dari Canada. Dia mengobrol dengan saya karena saya duduk di sampingnya. Dia datang dengan teman-temannya, tidak hanya Canada sepertinya dan mereka tinggal di rumah orang Indonesia yang sudah berumur juga. Mereka datang untuk menikmati makanan khas Indonesia, suhu udaranya, tempat wisatanya, dan lain-lain. Dia ternyata menyukai sate, yellow rice (nasi kuning), dan coconut ice (es kelapa muda). Es kelapa muda sangat susah dicari di Canada, karena tidak setiap minggu diproduksi mengingat suhu di sana juga dingin, minus 30 (kalau saya tidak salah dengar dari percakapan sih).



Dari situ saya menangkap, kita harusnya bangga menjadi bangsa Indonesia, karena kekayaan kuliner, alam, bahkan suhu udaranya yang membuat orang asing tertarik untuk ke Indonesia. Saya berharap sih orang asing itu mempunyai blog, atau socialmedia dan memberitahukan bahwa Indonesia itu adalah salah satu tempat yang harus dikunjungi sebelum anda mati.

Sabtu, 13 Oktober 2012

Free Workshop Comic!

Gratis / Free adalah kata yang paling saya sukai. Apalagi hari ini, saya datang di acara event Workshop Kompetisi Komik Indonesia. Eventnya bagus, kita jadi dapat mengetahui sebenarnya apa atau kenapa sih acara Kompetisi Komik Indonesia diadakan dan pastinya gratis makan juga! Saya mengajak sahabat saya Yopi namanya untuk mengikuti acara tersebut, hari itu Yopi sangat antusias, dia yang paling banyak, bisa dikatakan dia man of the match hari ini. Padahal saya ajak Si Yopi dadak karena teman saya yang sebelumnya saya ajak, ternyata ada acara sendiri.

Jumat, 12 Oktober 2012

Revolution!

Sudah 1 tahun saya lulus dari UNDIP. Hari ini saya pergi ke UNDIP lagi untuk bertemu dengan sahabat saya Rusli. Saya hanya meminta film Jepang yang sudah saya request sebelumnya. Film Jepang itu adalah My So Has Got Depression. Terima kasih Rusli, kamu telah menyelamatkan malamku. Benar-benar menyentuh filmnya, karena itu saya mau menulis dan meneruskan blog ini lagi.

Hari Jumat ini adalah hari REVOLUTION! untuk blog ini. Saya tidak akan bertele-tele lagi dalam menulis cerita saya. Saya ingin terus menulis entah bagaimana caranya.

Best Regards,

-Jojo-

Selasa, 01 Mei 2012

Petualangan ke Jogja

Selamat malam para follower saya kembali hadir saya Ricky Raharjo.

Kemarin saya datang ke suatu jobfair yang ada di UGM Yogyakarta, senang, capek, dan kecewa juga. Tapi semua itu sangat berharga untuk saya ceritakan di On The Way Raharjo ini.

Sekitar seminggu yang lalu saya  mendapat pemberitahuan tentang adanya lowongan PT.PLN (Persero) melalui teman saya yang ada di Grup FB namanya Swambel Side. Itu adalah Grup atau kumpulan anak-anak yang seru, ngomongnya pedes-pedes, saking pedesnya mereka tanduk 3 wakul nasi, 3 teko es teh, dan 3 lembar bon jika lagi bokek. Saya senang sekali dengan teman-teman Swambel Side karena mereka walaupun sudah banyak yang lulus tapi mereka tetap kontak-kontakan, kasih kabar berita jikalau ada lowongan pekerjaan dan lain sebagainya. Saya klik link yang dikasih, saya lihat dan amati, tulisannya yang sempat buat saya agak kaget, saya lihat tempat drop lamarannya ada di Jobfair Yogyakarta, wah saya harus izin Orang Tua saya dulu nih.

Orang Tua saya terutama Ibu saya sangat menyayangi saya, kemanapun saya pergi jika sedang bersama teman-teman atau pulang larut malam, Ibu selalu telepon saya karena mengkhawatirkan saya. Dari kecil hingga sekarang pun saya masih diperlakukan seperti anak kecil atau bos kecil, apa-apa selalu dituruti kecuali yang membutuhkan uang banyak. Salah satu bentuk kepedulian Ibu terhadap saya, ketika saya akan mengikuti ujian atau tes tertulis, Ibu saya selalu menyiapkan apa-apa yang dibutuhkan untuk ujian nanti, dan peralatan itu dimasukkan ke dalam plastik agar tidak tercampur dengan peralatan yang dulu-dulu, walau saya seperti melihat ini peralatan ujian atau barang bukti ya, tapi saya sangat kagum dengan Ibu. Tapi Ayah juga, walau Ayah jarang berbicara dengan saya, tapi mungkin itu salah 1 bentuk sayang kepada saya, saya disuruh mencoba dan belajar sendiri apa yang saya alami selama ini agar tidak mengulangi kesalahan untuk kedua, ketiga, keempat, atau mungkin kelima kalinya. Saya meminta izin kepada mereka, saya diijinkan ke Yogyakarta asal berhati-hati, pelan-pelan, dan selamat sampai tujuan.

Saya dikabari salah satu sahabat kuliah dulu, namanya Rusli, sekarang dia masih mengikuti program studi S1 ekstensi jurusan Akuntansi tetapi ingin melamar PT.PLN (Persero) juga.

Rusli : "Jo, kamu mau lamar PLN di Jogja?"

Jojo : "Iya nih Rus, kamu mau lamar juga?"

Rusli : "Iya, ngomong-ngomong buat bensin butuh berapa Jo? ntar tak buat anggarannya"

Jojo : "Rp 20.000,- dah cukup sepertinya, eh Rus aku ga ngasih kamu soal anggaran lho"

Rusli : "Wah udah terlanjur saya entry datanya di Neraca, ni mau buat Laporannya Jo"

Jojo : "Udah Rus, cukup-cukup, kamu dapat nilai A dari saya"

Rusli : "Wah, makasih Jo, saya akan kabari yang lainnya dulu sekarang"

Jojo : "Iya silakan kabari berita bahagiamu ini nak"

Rusli : "Bukan Jo, saya kabari yang lain mau ikut ke Jogja ga?"

Jojo : "Oh maaf, lupa-lupa, silakan Rus"

Setelah menunggu beberapa lama.

Rusli : "Ok sudah diputuskan"

Jojo : "Jadi gimana Rus?"

Rusli : "SMSnya pending semua...."

Jojo : "Oh sabar-sabar...., oiya ngomong-ngomong ni nomor kamu ganti Rus, kok yang keluar nomor lain?"

Rusli : "Pake Nomornya Mama"

Jojo : "Wah, ya udah Rus cukup sekian dulu, takut ngabisin pulsa"

Rusli : "Gapapa Jo, lagian ini juga mau habis"

Jojo : "Makanya...."

Rusli : "Makanya apa Jo?"

Jojo : "Makanya makan yang banyak...., ya udah diisi dulu pulsa kamu tar kita kontek-kontekan lagi"

Rusli : "Oke"

Saya mikir wah jangan-jangan Mamanya Rusli adalah pelaku sms "Mama minta pulsa" tapi It's Ok lah kalau situasinya mendadak begini. Setelah Rusli mengisi ulang pulsa, dan sms terkirim, semua jawaban ragu-ragu semua, tinggal tunggu tanggal mainnya siapa yang akan ikut kami menuju petualangan tanpa batas ke Yogyakarta.

Sebelum Hari H tepatnya hari Jumat, daerah Tlogosari Semarang mengalami banjir karena mengalami curah hujan yang tinggi semalaman. Waktu itu seharusnya saya menyervis motor ke bengkel dan potong rambut tetapi saya batalkan karena banjir dimana-mana. Saya merasa takut besok bagaimana nasib saya, bisa berangkat atau tidak. Tidak seperti biasanya, banjir kali ini airnya masuk sampai rumah. Di rumah kegiatan saya isi dengan bermain internet terutama bermain jejaring sosial facebook, walau banjir membandang saya tetap online di ranjang. Mencoba menghilangkan rasa bosan di rumah, saya coba add teman-teman baru, dengan cara asal add aja. Banyak juga ya yang pake nama aneh-aneh, Diah Anak Baik kek, Anak Ndusun kek, dan lain sebagainya. Ini saya mikir pasti semua orang yang pakai nama seperti itu bukan lulusan dari Friendster, karena alumni-alumni Friendster kalau disuruh buka akun Friendsternya sendiri aja ogah-ogahan, makanya sekarang tobat dan beralih ke Facebook dengan sebaik-baiknya nama yang simple namun penuh makna. Sewaktu add-addin temen fb, ada teman saya namanya Evi, dia chat sama saya.

Jojo : "Hi Vi, aku lihat status kamu, di situ banjir juga"

Evi : "Iya nih, kamu kemasukkan juga?"

Jojo : "Iya sih, tapi keren ya kita masih bisa fb-an"

Evi : "Kakaka, kan supaya isa chat ma kamu :p"

Jojo : "Cielah, Mu'ucih ea :p"

Evi : "Aneh ya Jo, padahal dulu airnya ga sampe masuk rumah"

Jojo : "Iya nih Vi, ini juga airnya masuk rumah sampe tingginya semata kaki aku"

Evi : "Kok bisa ya Jo?"

Jojo : "Menurutku sih, resleting langitnya kebuka terus byurrr, jadilah ladang coklat"

Evi : "Valentine masih lama Jo! Kakaka! Eh Jo, udah dulu ya aku mau banjir-banjiran sama masku"

Jojo : "Oke deh, ati-ati ada buaya lho!"

Evi : "Lelaki buaya darat iya :p"

Jojo : "Perempuan buaya darat juga ada"

Evi : "Wah masa Jo, emang ciri-cirinya gimana?"

Jojo : "Dia suka banjir-banjiran sama masnya"

Evi : "Yee, maksud kamu, aku?"

Jojo : "Haha, jangan makan aku yak! *kabur"

Evi : "Awas ya, haha!"

Akhirnya tiba juga hari Sabtu. Hari ini saya akan berpetualang menuju Yogyakarta! Dengan penuh semangat saya mandi! Habis mandi, saya tidak lupa gosok gigi! Habis gosok gigi, saya tidak lupa kumur-kumur di dispenser kesayangan saya. Kebiasaan saya kalau kumur tuh sambil ngangkang dengan posisi kepala melihat langit, saya tekan tombolnya tuurr, grok-ogrok, cuh, saya ludahkan di lantai tempat untuk mencuci pakaian. Saya melakukan itu karena saya merasa kalau tidak kumur rasa odolnya masih nempel dan yang saya lakukan adalah menetralisirnya dengan air putih matang, jadi kalau ketelan bukan rasa odol lagi tapi rasa air kumur matang.

Setelah semuanya siap, saya keluar rumah dengan senyuman, tapi senyuman itu tidak bertahan lama, saya merasakan ada sesuatu yang dingin di bawah kaki saya, dan saya baru sadar ternyata rumah saya dan sekitarnya kebanjiran. Saya tidak menyerah begitu saja, saya tuntun motor Tiger saya dari rumah sampai di tempat yang tidak banjir. Saya tuntun dengan penuh perjuangan melewati semak-semak, rumput-rumput yang dipenuhi dengan air banjir, sempat lepas sandal saya tapi saya tetap maju dibantu Ayah saya dari belakang. Nah sampailah di tempatnya, kata ibu saya, di tempat ini banyak orang tiong hoa nya, dari dulu saya ke mana saja ya sampai-sampai saya tidak tahu bahwa di dekat kompleks saya terdapat kompleks pecinannya. Saya coba starter berkali-kali motor saya tidak hidup-hidup.

Ya udah, Bapak saya mencoba meminta bantuan tetangga saya yang bisa dalam urusan seperti ini, namanya Pak Koiri. Sambil menunggu, saya ditinggal sendirian, hanya dengan Tiger kesayangan saya, waktu menunggu ternyata benar ada cewek chinese lewat dengan motor bebeknya. Dia lihatin saya, saya balik lihatin dia. Tak lama kemudian, dia balik lagi dia lihatin lagi, mungkin dikira saya salesman yang di-PHK karena telat ngantor, soalnya waktu itu saya pakai baju putih celana bahan warna hitam sambil bawa tas laptop yang isinya lamaran dan jas hujan, tempat laptop saya isi dengan jas hujan, makanya banyak mengira saya punya laptop padahal tidak.

Ada sms dari Rusli, Rusli sudah siap menunggu di kosannya, saya sms apa mereka sudah siap dan dia mau menunggu dan memaklumi masalah saya di sini. Saya bersyukur mempunyai teman seperti Rusli, dia itu orangnya sangat menghargai dengan teman-teman yang lainnya, dan saya suka sekali waktu kuliah dulu, Rusli adalah orang yang sangatlah berguna dalam memajukan nilai akademik saya, mulai dari menyelesaikan tugas kuliah secara gratis tanpa pikir panjang, mengajari sebelum masuk ujian, membisikkan jawaban kepada saya untuk menjawab soal tersebut dan lain sebagainya. Entah kalau tidak ada Rusli saya akan jadi bagaimana. Akhirnya datang juga Pak Koiri, tetangga saya. Beliau memakai baju daleman putih dengan celana pendek saja. Pak Koiri memperbaiki bagian-bagian yang terkena air dulu, menuangkan air ke luar dari part yang kemasukkan air. Setelah semuanya sudah beres, beliau mencoba men-starter hingga dia buang gas (kentut) tapi sia-sia tidak bisa hidup, mungkin karena motor Tiger saya kumurnya pakai air ga mateng, jadi keracunan kan. Lalu, Pak Koiri pergi untuk membeli besi di dekat kompleks ini.

Ketika menunggu saya dan bapak saya bertemu dengan tetangga atau teman Bapak saya yang berlogat Batak. Bapak itu marah-marah, "Kenapa rumah sebagus saya masih bisa kemasukkan air banjir! Saya harus protes kenapa rumah yang di situ bisa bediri, memang ada surat izinnya! Saya mau membongkar itu rumah!" Menanggapi hal itu, saya hanya mencoba untuk tenang, karena kalau tidak, takutnya saya malah ikut-ikutan membongkar rumah itu dan tidak menjadi melamar kerja di Yogyakarta. Setelah berbincang-bincang dengan orang Batak itu, akhirnya Pak Koiri datang membawa busi tadi. Motor Tiger saya akhirnya memiliki busi baru, dan setelah distarter oleh Pak Koiri, akhirnya motor Tiger saya hidup kembali. Saya senang sekali, tapi ketika melihat jam ternyata udah 1 setengah jam membetulkan ini motor, sekarang sudah pk 08.30! Saya langsung tancap gas menuju kosan Rusli. Saya tidak memperdulikan fashion saya dulu, hanya celana yang saya lipat sampai lutut dengan sandal swalow warna hijau, saya berangkat dengan penuh percaya diri. Ternyata ketika menuju kosan Rusli, hanya bagian Tlogosari dan sekitarnya yang kebanjiran yang lainnya garing-garing saja. Akhirnya sampai juga di kosan Rusli, tapi kok sepi-sepi saja.

Jojo : "Yang lainnya mana Rus?"

Rusli : "Sebagian sudah on the way Yogyakarta, sebagian memang tidak ingin ikut ke Yogyakarta karena sesuatu"

Jojo : "Jadi, kita hanya berdua saja nih Rus?"

Rusli : "Iya Jo, tenang saja, saya tidak akan muntah dalam perjalanan"

Jojo : "Yakin kamu Rus?"

Rusli : "Iya dong, paling cuma mencret, sudahlah ayo kita berangkat!"

Jojo : "Oke, ada untungnya juga sih entar jadi ga tunggu-tungguan"

Saya dan Rusli sudah mantap pergi ke Yogyakarta. Ini adalah pengalaman pertama Rusli memakai kendaraan untuk berpergian jauh. Saya sedikit cerita-cerita ketika dalam perjalanan, tentang kenapa kita mau sampai melamar ke Yogyakarta.

Jojo : "Rus, bukannya kamu masih kuliah?"

Rusli : "Iyo, kenapa?"

Jojo : "Gak, kalau misalnya kamu keterima di PLN, berarti entar kamu putus sekolah donk?"

Rusli : "Haha, yo enggak to Jo, saya mau kerja di pagi hari dan kuliah di malam hari kalau bisa, kalau punya uang sendiri kan enak, bisa beli gundam, beyblade, atau yang lainnya"

Jojo : "Wah bagus tuh Rus, entar kita main gundam-gundaman bareng yak!"

Rusli : "Kamu jadi bapaknya, saya jadi anaknya ya"

Jojo : "Oke-oke...." Mengangguk ragu-ragu, Kok malah jadi kayak main ibu-ibuan ya.

Rusli : "Belok kanan Jo" Rusli melambaikan tangan ke kanan untuk menuju ke Pom Bensin.

Jojo : "Wah gawat tadi aku pake reting ke kiri tadi, bisa-bisa ketabrak dari belakang Rus"

Sekitar 3 jam, akhirnya kita sampai di UGM, kita mencoba mencari tempat parkiran UGM, agak kesusahan masuknya dari mana, tapi alhamdulillah ketemu juga. Waktu plat nomor saya ditulis.

Petugas Parkir : "Mas tadi nomor platnya berapa?"

Jojo : "K 6 empat kali (6666) KH Pak"

Petugas Parkir: "Ini Mas, silakan masuk"

Jojo : "Oke, makasih Pak"

Setelah memarkirkan kendaraan, saya baru mau memasukkan kertas parkir tadi ke dalam dompet saya.  Ada suatu kejanggalan dalam kertas parkir tersebut, di situ tertulis K 6 4X KH bukannya K 6666 KH, Petugas Parkirnya sepertinya tahu kalau saya lagi capek dan ngantuk dan butuh hiburan atau bapaknya emang alay, jadi kalau ketawa aja pake hitungan jadi "ha5x".

Saya hampir saja kehujanan dalam perjalanan di jalan, untung sudah sampai di Jobfair, hujan deras dan para pengangguran lari menuju gedung tempat Jobfair. Sesampainya di Jobfair, saya langsung saja singkat waktu, saya langsung cari formulir masuk, dan antri di situ, syukurlah saya antri dengan benar, karena banyak para pengangguran masuk ke dalam antrian toilet.

Setelah masuk dalam gedung, saya benar-benar kecewa dengan penanganan anak UGM yang menjadi panitia waktu itu. Di situ terdapat police line, dan tertulis lamaran untuk PLN ditutup mohon hadir esok pagi. Banyak yang protes, banyak yang berkeluh kesah, tapi semua protes dan keluh kesah tidak membuat para petugas Jobfair bergeming sedikitpun. Saya langsung cari jalan lain, ternyata ada jalan lain menuju ke lamaran situ, tapi antrian panjaang banget, seperti tertulis dari sini 5 jam menuju lamaran PLN. Saya akhirnya alih pikiran saya mencoba lamar yang lain saja saya naik ke atas, saya tidak mempunyai kartu member, hanya formulir biasa, untung saya bisa masuk dengan santainya, entah waktu itu muka kita penuh derita makanya diizininkan masuk. Saya ke dalam melamar HONDA dan BlueBird. Rusli tidak mendaftar apa-apa karena tekadnya sudah bulat untuk melamar PLN.

Rusli ternyata ada janji jam 6 untuk menemani kakaknya untuk beli modem di Semarang. Ya udah saya langsung bilang ke Rusli untuk pulang karena waktu sudah mau menunjukkan jam 3, sebelum pergi kita cari makanan khas di situ, dicari-cari akhirnya ketemu juga warung untuk makan siang, kita berhenti dan langsung makan siang di Rumah Makan Masakan Padang! Yah gapapa, yang penting perut terisi dan bisa pulang dengan selamat.

Akhirnya setelah 3 jam perjalanan saya berhasil memulangkan Rusli di kossannya tepat waktu maghrib berkumandang, terima kasih Rus, sudah menemani hari yang panjang ini.

Selamat Malam saya Ricky Raharjo, sampai ketemu lagi.

Selasa, 24 Januari 2012

Pelatihan Bisnis Online

Selamat Sore para follower saya, nama saya Ricky Raharjo.

Kemarin saya mengikuti pelatihan bisnis online yang diadakan oleh bisnisukm dan KPPC. Saya senang sekali karena kesempatan seperti ini sangat berharga untuk menambah ilmu dan relasi. Acara diselenggarakan hari Minggu dan Senin dimana hari itu adalah hari libur Imlek, dan waktu itu saya banyak menolak ajakan main teman-teman saya mulai dari hanya sekedar ajakan main, hunting bareng, jalan-jalan bareng, lari-lari pagi bareng, sepedaan bareng, eh sebentar saya kan ga punya sepeda, ini pasti yang salah sambung kemarin.

Rabu, 18 Januari 2012

HP Macet

Selamat sore para follower saya nama saya Ricky Raharjo, sering dipanggil Jojo, kenapa bisa dipanggil Jojo bisa dibaca di sini.

Tadi saya mau mencoba menelepon (dengan HP saya) orang dengan sisa paket telpon 1 jam, sebenarnya mau telpon seseorang karena saya pikir butuh support tapi karena ga diangkat saya nelpon teman-teman dan cowok semua.

Repot juga ya kalo mau telpon saya musti ke atas genteng dulu, payungan sambil telpon gitu, ya beginilah tinggal di kediaman yang sinyalnya putus-putus, saya mikir jangan-jangan genteng rumah saya terbuat dari bahan yang susah ditembus jaringan, jadi misalnya mau hack siapapun ga masalah mungkin, kan ga diketahui siapa yang hack, tapi masalahnya kalau ga ada jaringan gimana hackingnya ya?

Kembali ke telpon, saya mencoba telpon dengan seseorang, dan itu cewek yang pernah ada di postingan sebelumnya, saya menelpon dengan penuh harap supaya diangkat, setiap bunyi *tuuuut sangatlah memberikan adrenalin yang dahsyat.

Tuut pertama,
"Tuuuuuuuuuuuuuuuuut", dalam hati, "Angkat please, angkat!!"

Tuut kedua,
"Tuuuuuuuuuuuuuuuuut", dalam hati, "Kenapa sih ga diangkat, kamu ga suka lagi ma aku ya!" *mencoba menyalahkan diri sendiri.

Tuut ketiga
"Tuuuuuuuuuuuuuuuuut", dalam hati, "Oh gitu, kamu udah lupa sama aku?!" *mencoba mengartikan suara tuut.

Tuut keempat
"Tuuuuuuuuuuuuuuuuut", dalam hati, "Iya Tuuuuuuuuut, kamu lagi Tuuuuuuut ya?" *udah mulai gila.

Tuut kelima
"Tuuuuuuuuuuuuuuuuut", dalam hati, "Ini mungkin ga dibawa HP nya atau di HP nya ga ada tombol angkatnya?" *mengira-ngira tidak jelas.

Selesai Tuut
"Tidaaaaaaaaaaaaaak, HP apa yang kamu lakukan pada kuuuu, kamu cemburu sama aku?! Kamu tu bukan siapa-siapaaaaaaaaaaa! Kamu mau ga makan pulsa 3 hari!!?"

Setelah berdebat dengan HP saya sendiri, saya akhirnya diberi kejelasan oleh HP saya sendiri. Ya udah saya coba aja tuh nelpon teman saya Yopi sama bro Mr.Alien karena mereka pengguna Indosat juga jadi bonusnya bisa digunakan. Saya curhat sama Yopi tentang bagaimana cara menelpon dengan benar, mulai dari kalau mau nelpon angkat pakai tangan kecuali kamu kidal jangan dipaksakan angkat tangan kanan, terus dengar pake 1 telinga kalau telinga kanan pake tangan kanan, kalau telinga kiri pake telinga kiri, kalau memang dipaksakan telinga kanan pake tangan kiri, hati-hati saja anda akan seperti murid yang disetrap oleh gurunya.

Selain itu, saya juga tanya tentang jaringan telepon saya lancar ga, dia bilang kalau saya di atas genteng jaringan oke-oke aja, nah kalau di bawah jaringan saya putus-putus, dia bilang "Wah kalau kamu nelpon cewek pake jaringan kayak gini, ga leb Jo?" temenku udah kayak iklan sozis aja tinggal leb! Jadi pas lagi telpon-telponan gitu putus-nyambung putus-nyambung, jadi pas saya di bawah padahal udah teriak-teriak gitu seperti saya hampir tenggelam di dasar laut, atau akan dimakan T-Rex tapi tetep dia ga denger suara saya. Ya udah terpaksa saya telepon di atas genteng yang di mana tempatnya panas sekali, tapi untung ada sisi yang adem, tapi masalahnya waktu saya nelpon itu adem lama-lama ilang, panas! Mungkin lain kali saya akan bawa payung supaya tidak kepanasan dan terlihat trendy saat menelpon tapi sayang di atas genteng ga ada yang lihat.

Saya menelpon Mr.Alien, saya jadi ga enak sama dia soalnya pas saya telpon dia lagi tidur, dan saya udah ngomong panjang lebar, dia balesnya ngakak doank, mungkin akibat kemarin malam belum nyelesein ketawanya, soalnya saya ga bermaksud melucu. Saya telpon dia supaya ntar siap-siap soalnya mau ke rumahnya Mr.Alien. Sesampainya di Rumah Mr.Alien, saya telpon lagi supaya dia keluar dari rumah, pas saya telpon dia bilang "Halo Jo, maaf aku baru bangun, ada apa ya?", waduh ternyata saya tadi pagi nelpon ga kedengaran semua gara-gara HP macet, jadi dia bilang suara saya ga terlalu terdengar jelas, makanya Mr.Alien ketiduran lagi, wah suara saya malah jadi pengantar tidur buat Mr.Alien untuk kedua kalinya.

Saya Ricky Raharjo, terima kasih.

Sabtu, 07 Januari 2012

Dirinya, Pameran, dan SMASH

Selamat malam menjelang pagi para follower saya. Nama saya Ricky Raharjo.

Hari ini saya senang, capek, pusing, dan galau, semua perasaan menjadi 1, kenapa seperti itu?

Kamis, 05 Januari 2012

Interview Djarum

Selamat Malam followers saya nama saya Ricky Raharjo,

Hari ini Saya senang sekali, kenapa senang, hari ini saya dipanggil interview oleh PT. Djarum, dari phsycotest orang 30an jadi 13 orang saja, walau kebanyakan anak UNDIP juga, dan saya senang waktu itu dipanggil pertama dengan nomor urut pertama, sayang itu bukan ranking saya, mungkin kalau ada sistem ranking saya akan senang sekali, ibu saya akan kasih uang tambahan buat jajan, tapi saya menyadari saya sudah berumur sudah tidak pantas untuk dikasih uang jajan, walau saya belum pernah mendapat pekerjaan tapi selama ini sudah berusaha mencari makan sendiri.... di dapur.

Saya memasuki PT.Djarum Foundation dengan motor Tiger Putih, jaket hitam, celana hitam, dari kejauhan udah kayak Menteri Hitam makan Kuda Putih dalam permainan catur, dan diskak oleh Satpam Djarum lalu saya tidak dapat bergerak dan terparkir di parkiran PT.Djarum. Dari situ saya disuruh melapor bahwa saya ingin interview dengan Ibu Liana. Setelah memasuki gedung, saya lupa lantai berapa waktu ditelpon kemarin. Lalu saya sms saja temen saya Mr.Alien yang waktu itu juga terpanggil untuk interview.

Jojo :
"Bro, kemarin lantai berapa ya? Aku lupa"

Mr. Alien :
"Lantai 3 bro"

Jojo :
"Kamu ga lagi ngemol kan, lantai 3 itu kan buat masuk Citraland"

Mr. Alien :
"Ah kamu tu kebanyakan ke mall sih"

Jojo :
"Ya dah deh makasih, aku coba dulu, semoga lantai 3 ruang interview bukan pasar swalayan"

Waktu interview yang interview embak-embak oriental agak gemuk, namanya Ibu Liana, alumni UNDIP juga, orangnya baik, friendly, walau beliau selalu menanyakan sesuai prosedur kadang beliau malah curhat kemana-mana, selain pertanyaan yang sudah ada, beliau juga menanyakan hal-hal pribadi begitu dari tanya teman-teman saya gimana, apa hobi saya, tapi untung dia ga menanyakan hal yang sangat pribadi seperti "Mas, warna celana dalam mas apa?"

Setelah interview selesai, saya pun agak merasa lega dan untuk menghilangkan rasa agak itu, saya pergi ke toilet untuk kencing atau pipis. Setelah itu saya mencoba menenangkan dan memotivasi teman-teman saya yang akan maju interview. Saya kasih motivasi tentang bagaimana lebih kenal dengan Ibu Liana, sampai dapat nomor hapenya, tapi saya urungkan niat itu.

Demikian cerita singkat dari saya, saya Ricky Raharjo. Terima Kasih.

Rabu, 04 Januari 2012

Asal Mula Panggilan "Jojo"

Selamat Siang para follower saya, nama saya Ricky Raharjo sering dipanggil Jojo, karena apa, nama saya kan Ricky Raharjo, kalau saya dipanggilnya Ricky ntar udah kayak manggil nama anjing, "Rikirikirikirikirikiriki sini, sini, sini, ayo makan bareng sama aku, anak pinter...." sambil ngasih tulang, kirik itu kan anak anjing dalam bahasa jawa.

Karena hal tersebut saya sekarang lebih suka dipanggil Jojo. Nama Jojo ini pun teresmikan waktu saya masi SMP, jadi ceritanya sebelum dipanggil Jojo, waktu SD saya sering dipanggil "Dek Kikik", waktu itu memang masih jaman-jamannya kalau yang lebih tua tu lebih keren, lebih dewasa, dan saya waktu itu juga paling muda di antara teman-teman SD saya. Selama 6 tahun di SD gitu saya nyaman-nyaman aja dipanggil seperti itu, tapi semenjak lulus dari SD, di SMP saya berpikir kenapa saya mau ya dipanggil seperti "Adek", padahal saya bukan keluarganya, atau terkadang saya berpikir saya tu adeknya siapa...., saya pun berpikir ke depan kalau saya terus-terusan dipanggil adek entar saya diadopsi jadi adek kemana-mana, gendong kemana-mana sampai besar itu kan memalukan banget, makanya perlu nama panggilan baru untuk saya supaya kesannya lebih menjual begitu.

Sudah banyak mengalami transisi nama panggilan saya, dari Dek Kiki, karena saya paling muda waktu itu, terus panggilan sayang dari kakak saya dipanggilnya "Mbe" gitu, dari asal kata "Lambe" atau "Bibir" dalam bahasa Indonesia, mungkin karena "Bibir" saya sexy atau hanya untuk menghina bibir saya, ga tau juga yang jelas saya masih polos dan ga tau apa-apa. Kadang juga dipanggil "Heh" bagi yang baru kenal, dan semua orang waktu itu kalau dipanggil "Heh" oke-oke aja, seakan-akan kamu melihat semua orang itu bernama "Heh". Dari ejek-ejekan sampai dipanggil nama Bapak/Ibu, lelucon kuno yang sering terngiang-ngiang, lucu di jamannya, dan yang paling bodoh kalau misalnya kita ga tau nama aslinya terus kita mau ajak keluar gitu, waktu di rumahnya kita manggilnya pake nama orang tuanya, dan pernah kejadian waktu SMP waktu itu, saya lagi asik-asikkan tidur gitu di kasur tiba-tiba ada orang yang manggil-manggil, tapi bukan nama saya yang dipanggil tapi nama Bapak saya, dan mungkin Ibu saya ingin bilang "Kamu tuh anaknya siapa, beraninya manggil suami saya tanpa embel-embel "Pak"?", tapi diurungkan oleh Ibu. Temen saya yang masih SMP dengan polosnya bilang, "Mau cari anaknya Ibu?", sungguh waktu itu adalah pertanyaan bodoh sekali. Kemudian dari panggilan-panggilan itu ditemukan nama marga saya yang keren yaitu "Jojo" yang sudah mengalami proses penseterilan nama berulang-ulang, karena apa, karena waktu itu nama sebelum "Jo" itu dipanggilnya "Paijo", mungkin artinya pai hijau, "Jojo Pejo", ini artinya jorok/saru pokoknya "Jojo Ped", singkatan dari "Jojo Pejo" mungkin, tapi saya mendengarnya malah kayak cepat Jo, cepat! "Jojo Marijo", udah kayak judul musik aja ya, ya mungkin bisa dijadikan lagu Mars Jojo. Akhirnya ditentukan nama panggilan dasar "Jojo" saja, karena suka diulang-ulang kata Jo itu, jadilah Jojo.

Saya Ricky Raharjo, sampai jumpa di pertemuan berikutnya.