""'>

Senin, 29 Oktober 2012

Dating with Nur

Malam minggu selalu menjadi malam horornya para jomblo, tapi hari itu saya tidak merasa terlalu horor. Menunggu balasan sms dari wanita yang kupuja dari kemarin hingga sekarang tidak kunjung terbalas. Sore itu saya mendapat sms ajakan dari teman saya Nur. Malam ini dia sendirian ditinggalkan oleh pacarnya ke luar kota, jadi dia tidak tahu mau malam mingguan dengan siapa lagi, selain saya. Sebagai teman yang baik saya terima ajakan itu, soalnya sudah berapa kali ajakan Nur batal terus karena sesuatu, dan malam itu menjadi malam mingguan pertama saya dengan Nur.

Pada malam itu saya hampir nyasar dan sudah berpikir sepertinya tidak akan sampai di rumahnya Nur, namun saya tetap berjuang. Saya mulai dari tukang mie saya tanyakan alamat Nur, setelah sudah sampai perempatan saya bingung lagi. Saya menunggu orang lewat hingga 10 menit hanya untuk tanya kompleks yang dimaksud Nur. Akhirnya setelah sampai saya tanya dan sekalian melapor ke satpam kompleks itu di mana alamat Si Nur berada, agak malu juga karena seperti laporan "Pak Saya datang mau dating sama Nur!" Setelah dicari-cari akhirnya saya sampai juga di rumahnya. Rumahnya dalam keadaan tertutup. Saya sms Nur, dan akhirnya Nur keluar juga. Saya disambut dengan baik, diberi minuman es sirup, lalu kita ngobrol sebentar.

Kami memutuskan pergi ke UNDIP, saya belum pernah ke sana. Setelah sampai di tempatnya, di situ tempatnya agak gelap, hanya 1 atau 2 cahaya, namun banyak juga yang nongkrong di situ. Kita ngobrol banyak, namun ketika waktu menunjukan pukul 21.00 Pak Satpam menegur kami untuk segera ke luar dari UNDIP, orang-orang yang nongkrong pun juga diusir. Waktu ke luar, saya tidak ingin dating ini berakhir begitu saja, awalnya Nur mau mengajak saya ke Kucingan, namun entah kenapa waktu itu saya terpikirkan untuk minum wedang ronde. Lalu Nur menunjukkan tempatnya, tempatnya itu di depan pom bensin persis. Setelah sampai situ kami minum dengan cara disendokin. Ya kita ngobrol-ngobrol lagi di situ. Saya menerangkan kenapa waktu itu saya suka wedang ronde yang ada di situ. Itu bukan karena manisnya atau enaknya, melainkan saya suka air yang hangat dengan takaran panas yang pas! Karena dengan hangat seperti itu akan mudah ditelan seperti saya makan soto di tempat saya, hangatnya juga pas. Setelah selesai minum wedang ronde, Nur bayarin saya. Sudah saya coba mengganti namun dia tetap memaksa tidak usah ganti. Ya sudah, setelah dari situ saya pulangkan Nur. Nur menawarkan mau mampir sebentar atau tidak, tapi saya menolak tawarannya dan langsung pulang.

Sewaktu mau sampai rumah, saya melihat teman saya yang bekerja di Rumah Kopi, namanya Eun Chan. Yah saya belokkan motor saya lalu saya mampir di situ sebelum saya pulang. Seperti biasa kita ngobrol hal-hal yang menarik, entah itu golongan darah, sugesti, atau apapun yang jarang dibahas kebanyakan orang, itulah yang membuat dia menarik, dia mau mendengarkan dan menghargai sang pembicara. Sahabatku dulu naksir dengan wanita ini namun sekarang Eun Chan sudah punya pria lain. Pasti pria itu beruntung sekali ya dapat dia.

Malam itu walau saya masih jomblo namun saya masih bisa bangga punya teman yang masih peduli dengan saya.

Semoga para jomblowan menemukan kebahagiaannya di manapun juga. (^^)

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar