""'>

Senin, 29 April 2013

Hari Pertama Kerja Sebagai Akunting

Maaf jika tulisan saya akhir-akhir ini membosankan, saya memang tidak pandai menulis, tapi saya akan coba share pengalaman saya sebagai akuntan yang benar-benar newbie mencoba menjadi master. Hari ini saya mulai masuk kerja. Saya datang 15 menit sebelum kantor buka. Kantor masih sepi sekali. Saya bertemu dengan Pak Anis, HRD yang dulu mewancarai saya di parkiran. Beliau menyuruh saya untuk langsung ke lantai 2, di mana bagian administrasi dan akunting berada.

Karena saya baru, saya disuruh ikut breifing. Waktu briefing saya memperkenalkan diri. Lalu saya menyerahkan ijazah asli ke Pak Anis, sebagai syarat kerja di situ. Langsung saja waktu itu Pak Anis mengantarkan saya ke bagian akuntansi. Saya berkenalan, ada 3 gadis, namanya Nur, Ania, dan yang masih 1 minggu Ariani. Saya berkenalan juga dengan Egi, mukanya mirip dengan teman saya Alan. Yang lainnya seperti Pak Anto, Fajar, Pak Ifan, dan tetangga dekat saya bernama Andik sedang mengurusi laporan keuangan sepertinya.

Tidak lama kemudian datang orang lagi, namanya Malik. Dia ini yang akan digantikan oleh saya. Ternyata kerjanya tidak di Harpindo Jaya melainkan di Suzuki Siliwangi, namanya Harapan Cipta kalau tidak salah. Saya tahu karena ketika sudah bertemu dengannya saya diajak di tempat kerjanya itu. Dia mengambil data lalu kembali lagi ke Hapindo Jaya bersama saya yang nebeng dengannya. Dia sepertinya sedang sibuk merekap laporan dengan Pak Ifan, Andik juga membantu sekalian dia ingin menggali potensinya lebih dalam.

Saat Pak Ifan tidak ada di situ, saya diajari oleh Malik tentang pencatatan penjualan kredit dan tunai di lembar kerja pada komputer. Lumayan mengerti, di situ juga saya mencoba tanya-tanya tentang keterangan apa itu DPP, subsidi, diskon, dan lain sebagainya. Dia hari ini masih mengajari itu dulu, karena kondisinya yang sedang sibuk dengan rekapannya, saya tidak enak untuk tanya-tanya, saya hanya melihat dan mengamati.

Waktu sudah menunjukkan jam 12, saatnya untuk istirahat, makan, dan sholat. Egi membawa bekal dari rumah, saya diantarkan ke warung dekat kantor oleh Fajar. Saya makan nasi rames, pedas sekali, tidak baik untuk tenggorokkan, untung saya minum teh panas untuk meredakannya. Kemudian dari situ saya sholat di masjid dengan Egi, Fajar, dan ada juga orang bagian sales. Saya sholat jamaah dengan orang itu.

Kembali ke kantor, Malik dan Andik tidak ada di bangku karena tadi mereka tidak istirahat, makanya ada akumulasi istirahat jadi dari yang ditetapkan jam 1 menjadi jam setengah 2 balik ke kantornya. Saya menyemangati bagian HRD yang sudah memasukkan saya ke sini. Saya tanya saja tentang apakah ada rekruitment lagi, mereka menanggapi dengan serius, tapi karena hal itu lah saya bisa bilang "Tetap Semangat Yah!".

Sambil menunggu mereka, di kantor saya ngobrol-ngobrol dengan Ania, Nur, Ariani, dan Egi di situ. Egi, tadi saya dengar ingin meminta film makanya saya ngobrol tentang film, dan saya menceritakan bahwa saya saking sukanya film pencurian saya mempunyai blog sendiri tentang pencurian yaitu Heist Movie Review. Besok saya akan membawakan film dari bakaran dvd saya agar tidak bosan di kantor.

Sebelum jam 3 atau sholat Ashar, Egi mengajak saya ke kantor pajak, untuk memberikan laporan pajak ke kantor pajak, bagian kotamadya. Egi dan saya pergi dengan motor Tiger saya. Ternyata tugas belum selesai, setelah ke kantor pajak kami ke kantor pos yang ada di dekatnya, kita ke sana dengan jalan kaki.

Saya merogoh-rogoh jaket saya ketika menunggu, dan ternyata ada koin berisi coklat. Saya makan coklat itu, sambil menuju ke parkiran. Kemduian menuju ke Bank Cimb Niaga bertemu dengan Bu Ita, menyerahkan titipan dari Pak Ifan. Setelah itu kami balik ke kantor, lalu lapor ke bapaknya, tetap dicatat sebagai biaya pengiriman surat itu, dan masuk ke biaya-biaya. Lalu saya sholat Ashar, Egy juga ikut namun saya duluan karena dia sedang mengeringkan baju. Kemudian saya kembali lagi ke kantor, ngobrol lagi, dan ternyata tim akuntansi akan lembur. Egi pulang duluan karena dia ada kuliah nanti malam. Saya juga ijin pulang namun tanpa alasan, sebenarnya saya sedang tidak fit.

Hari pertama seperti orang magang, karena Malik sedang sibuk dengan rekap dan rumus. Semoga besok dapat ilmu akuntansi yang lebih mantep lagi, amin. Karena tahu sendiri Malik itu pemegang akuntansi, biaya, dan pajaknya sendirian di Suzuki Siliwangi, saya harus benar-benar memperhatikan.

Sabtu, 27 April 2013

Happyness Start Here

Setelah sekitar 1 setengah tahun akhirnya saya mendapatkan pekerjaan sesuai dengan pendidikan yang saya tempuh. Hari ini saya mendapatkan pekerjaan sebagai staf akuntansi di perusahaan Harpindo Jaya (bergerak dalam bidang dealer resmi kendaraan terutama Yamaha). Saya senang sekali ketika mbaknya menyatakan proses rekruitmen sudah selesai, dan bilang "Selamat bergabung dengan PT.Harpindo Jaya". Speechless, kata-kata yang saya ucap dan paling saya ingat adalah "Alhamdulillah". Saya pamitan kemudian keluar dari gedung menuju parkiran motor saya, saya tetap masih tidak menyangka ini.

Sebenarnya yang lebih membuat saya nyaman di situ adalah bapak kepala akuntansi yang mau memberikan saya kesempatan untuk berkembang dan menggali potensi akuntansi saya, jadi setelah kontrak habis saya sudah siap ditempatkan di perusahaan yang lebih besar, atau katakanlah biar saya terpandang dan mempunyai value lebih dengan pengalaman akuntansi saya, amin.

Saya jadi teringat hari interview pertama, hari kamis tepatnya. Waktu saya sedang memarkirkan motor saya di depan gedung PT.Harpindo, ada yang kenal dengan saya. Saya tidak tahu, tapi dia tahu kalau saya itu adalah temannya Maul, atau Maulana, teman satu kuliahan saya dulu. Kita ngobrol, berkenalan, tukaran pin BB, ternyata namanya Herman, kemudian meneruskan duduk manis di ruangan kecil yang terbentuk dari kotak-kotak berwarna biru. Berdua menunggu dipanggilnya interview.

Beberapa menit kemudian munculah pelamar yang lain. Ada 2 orang, satunya dari UNNES, dan satunya lagi dari UNDIP. Saya belum sempat kenalan, tapi kita ngobrol asyik di situ. Sambil menunggu kita disuruh mengisi formulir yang disediakan. Formulirnya seperti biasa agak panjang, pertanyaan yang sulit adalah kelebihan dan kekurangan. Itu yang membuat saya berpikir dulu, karena jawaban yang akan saya berikan akan berpengaruh pada interview nantinya.

Lalu ada yang unik di sini, ada pertanyaan "Apa yang menjadi moto hidup anda?", atau semacam kata-kata motivasi apa gitu. Karena saya terlalu banyak atau bingung mau menjawab apa, saya jadi teringat kata-kata Rene Suhardono dan Billy Boen pada acara Young On Top di Metro TV, yaitu "Kalau kita galau berarti sebenarnya kita peduli". Ya saya tulis sama persis di situ, dengan demikian saya bisa mengisikan kolom kekurangan saya, yaitu galau ketika semuanya belum selesai. Oh iya gara-gara formulir ini saya jadi mempunyai ide untuk tujuan hidup saya, yaitu mewujudkan cita-cita menjadi baja hitam seperti yang diceritakan di ASAM KEHIDUPAN. Jadi waktu itu saya menulis, "Pergi ke Jepang lalu beli kostum baja hitam". Saya bakal senang banget kalau itu terwujud.

Waktu wawancara pun saya dipersilakan memperkenalkan diri. Saya mendeskripsikannya agak sama dengan yang ada di Kenali Raharjo. Karena saya belajar kesalahan interview sebelum-sebelumnya, saya di sini lebih kepada menjual diri saya, seperti apa yang bisa saya kontribusikan kepada perusahaan ini, kalau dulu saya salahnya lebih mengungkapkan bahwa saya tidak suka akuntansi tapi kok bisa lulus.

Saat interview, saya bilang saya suka menulis blog, maka saya ceritakan mengapa saya menulis blog. Saya ingin sekali orang-orang yang menyempatkan membaca cerita saya mendapatkan suatu ide segar, inspirasi, kepercayaan diri, maupun motivasi hidup. Dulu saya sempat melihat statistik sumber pemirsa yang menelusuri blog OTWR saya dengan menggunakan keyword "Interview PT. Djarum". Ini menandakan bahwa, setiap insan yang ingin melamar pekerjaan pastinya tidak percaya diri, sehingga mereka menggunakan media internet untuk bersiap diri sebelum melakukan aksi. Sampai-sampai ada yang e-mail saya menanyakan apakah saya keterima atau tidak.

HRD atau siapanya PT.Harpindo Jaya melihat saya begitu semangat. Saya tidak menyangka dilihatnya seperti itu oleh mereka. Mungkin saja, terlalu banyak mendengar musik-musik jepang atau instrumen yang bersemangat. Saya suka sekali back songnya Summer Wars, Bakuman, kadang AKB48 juga, pokoknya yang beatnya tinggi dan cepat. Mbak-mbaknya yang interview saya ternyata suka blog juga, bahkan dia bergabung di komunitas blogger Semarang. Saya mempunyai tujuan baru lagi jadinya, jika saya diterima kerja nanti, saya ingin menginspirasi orang melewati blog saya, bagi yang lulusan akuntansi agar tidak takut melamar sebagai staf akuntansi, karena kebanyakan teman saya malah jadinya staf administrasi bukan akuntansi.

Hari Jumat sekitar jam 10 saya ditelpon pihak PT.Harpindo Jaya untuk mengikuti tes tertulis yang akan dilaksanakan hari ini, yaitu hari Sabtu. Saya kira, hanya saya yang dipanggil ternyata orang-orang yang kemarin datang lagi termasuk Herman. Ditambah 2 lagi wanita, saya tidak tahu namanya tapi bagian lain.



Kita pindah ke ruangan tes, dan memulai psikotest. Dijamin mudah-mudah, seperti biasa, namun butuh otak yang segar saja. Hitung-hitungan hanya waktu diberikan soal akuntansi saja. Saya saja tidak bisa menyelesaikannya karena kalkulator saya tidak bisa mentotalnya, malah "syntax error". Setelah psikotest selesai saya dipanggil lagi setengah 2, tapi ada 2 teman saya yang disuruh pulang malahan. Tapi saya diam saja, kalau saya nanti dipanggil. Ya ternyata interview dengan kepala akuntansinya. Kepala bagian akuntansinya baik sekali, lalu mbaknya yang interview tadi juga sudah siap menerima saya sebagai karyawan di sini, dia akan menunggu saya pada hari Senin besok jam 8 kurang, dengan membawa ijasah asli, uang Rp 250.000 untuk membuka rekening danamon (untuk penggajian), lalu mental saya sebagai karyawan baru.

Semoga Happynes Start Here (^^). Kenapa Happynes? Ya supaya kayak filmnya Pursuit of Happyness.

Kamis, 25 April 2013

SALAM SAPA BLOGGER PERSONAL

Halo teman-teman blogger, perkenalkan nama saya Ricky Raharjo. Sudah makan belum? Senang sekali akhirnya saya menemukan tempat di mana saya bisa mendapatkan teman-teman blog sesuai dengan kriteria blog saya yaitu personal.

Kenapa saya memilih blog personal? Awalnya saya hanya ingin melampiaskan uneg-uneg saya. Setelah diteliti ternyata saya alay sekali waktu buat blog pertama kali, bahkan templatenya membuat saya ogah untuk menulis blog itu. Akhirnya setelah banyak mendapat ilmu-ilmu dari orang-orang terkenal, seperti Steve Job dengan teori simple, mudah dan berguna, kemudian Raditya Dika yang membuat blognya lebih kepada konten yang bodoh tapi menghibur, akhirnya terbentuklah blog On The Way Raharjo.

Blog ini berisi tentang cerita keseharian saya menemukan ilmu yang saya dapat dari teman-teman, orang-orang, bahkan keluarga sekalipun, entah itu didapat dengan sengaja maupun tidak sengaja. Saya ingin sekali blog saya mempunyai pembaca, tapi karena saya sendiri agak malu untuk share blog personal ke social media, makanya saya butuh teman yang tidak dekat namun suka membaca, agar bisa saling tukar pikiran. Sekarang blog saya masih saya sebarkan ke twitter dengan mention ke sahabat saya, dan ada juga teman yang saya dapat dari omegle.

Terima kasih Blogger Energy, semoga dengan saya bergabung di sini, saya dan kalian semua dapat memberikan timbal balik yang dahsyat. Maju terus blogger personal Indonesia!

Photobucket

Selasa, 23 April 2013

Seminar Do Good Things

Sudah lama sekali ya tidak mengikuti seminar-seminar lagi. Kali ini Bro Adhi mengajak saya ke sebuah seminar yang saya sendiri tidak tahu persis apa yang nanti di seminarkan, dan siapa pembicaranya. Karena dia sudah mengetag acaranya di Facebook saya, saya melihat sepertinya acaranya menarik. Yang membuat menarik salah satunya adalah Pak Handoko Hendroyono adalah salau satu temannya Pak Rene Suhardono. Saya memiliki buku Pak Rene yang Your Job is Not Your Career dan isinya wah sekali. Ya pastinya Pak Handoko mempunyai materi yang bagus juga. Jika saya mengerti bukunya Pak Rene dan Pak Handoko yang Brand Gardener, pastinya akan menambah pengetahuan saya tentang brand dan karir.


Senin, 15 April 2013

Karaoke Bareng ASEM

Selasa lalu, saya dan teman-teman ASEM saya mengadakan acara kumpul-kumpul. ASEM adalah komunitas yang terbentuk saat saya berada di kelas X-4 (Sepuluh Empat), kepanjangannya sendiri yaitu Anak Sepuluh EMpat, simpel bukan? Seperti biasa Andi, bisa dikatakan bosnya ASEM selalu saja mengadakannya dadakan. Memang banyak yang sudah sibuk dengan kegiatannya masing-masing, namun itu tidak menghalangi kita untuk bermain bersama lagi. Berkat kabar dari Andi, kita dapat betemu kembali. Terima kasihhhhhh! (^^)

Waktu saya sedang asyik-asyiknya main komputer, tiba-tiba ada sms masuk. Sms yang berisi bahwa nanti karaoke bareng ASEM, dan Linda sudah kangen banget sama saya. Linda adalah teman SMA saya sekaligus teman sekampus UNDIP yang rumahnya lumayan dekat dengan saya. Ya memang kebiasaan Andi selalu bawa-bawa Linda di smsnya. Tapi memang benar sih Linda sudah menunggu di rumahnya, tapi tidak tahu kalau benar-benar kangen, haha.

Saya telat, jadi kumpulnya pindah di rumahnya Andi. Sekitar 15 menit saya baru siap dari waktu sms masuk, karena saya harus mandi dan siap-siap dulu. Ya kalau saya sih memang kebiasaan, mending keluarnya sehabis sholat Isya, jadi sudah plong kalau mau apa-apa. Sesampainya di rumah Andi, ternyata saya sudah ditunggu teman-teman ASEM seperti Linda, Niken, Gigih, Pras, dan tentunya Andi. Pras tidak ikut karena sesuatu, saya tidak tahu kenapa.

Saya, Gigih, dan Andi menuju rumah Aya dulu karena ternyata dia juga telat seperti saya. Andi bersama Gigih boncengan, saya sendiri, jadi saya yang akan memboncengkan Aya. Andi memanggil Aya dari luar. Lalu dia pergi bersama motor dan Gigih menuju ke tempat karaoke. Saya menunggu sendirian di depan rumahnya Aya. Cuaca yang mendung, angin yang kencang sehabis hujan, membuat hati saya makin galau, karena kebetulan tadi kecepetan untuk ke rumahnya Andi, saya lupa membawa jas hujan. Sekitar 5 menit, Aya baru keluar, dia tidak sempat dandan, namun menurut saya itu sudah cantik.

Akhirnya tiba juga di Inul Vista, depan Tri Lomba Juang. Saya baru pertama kalinya masuk ke situ. Saya kira tempatnya sempit, ternyata tidak, karena waktu saya tanya tempat Andi dan teman-teman karaoke, karyawannya bilang ada di lantai 5. Ya saya dan Aya pun masuk ke dalam lift itu, dan segera menekan lantai 5. Gila, lantainya mengalahkan lantainya Citra Land Semarang! Saya masuk ke ruangan langsung disambut dengan hangat, walau mereka sedang asyik berkaraoke. Selain teman-teman yang saya sebutkan tadi, saya tidak menyangka akan ada tambahan teman ASEM lagi, seperti Adi, Galuh, dan Ganar. Yang namanya Ganar dan Galuh ini jarang sekali ikut kumpul, saat itu benar-benar ramai.

Ya memang agak canggung sih untuk awal-awal karaoke. Pesannya lagu-lagu pop yang dimengerti semua teman-teman ASEM. Beberapa menit kemudian saya pesan lagu Ai Se Eu Te Pego nya Micel Telo, banyak teman-teman yang tidak tahu lagu itu. Tapi waktu saya menyanyikannya, mereka agak tahu, yang tahu persis juga Gigih, makanya saya duet dengan dia. Sebenarnya saya tahu lagu ini dari Yewon, teman dari korea dulu. Jadi waktu itu dia lagi tanya ke teman campnya melalui Facebook bahwa dia suka lagu yang depannya rosa, rosa, terus akhirnya ada teman satu campnya lagi yang comment untuk memberitahu judul lagu tersebut. Ya benar sekali, saya menstalk (melihat diam-diam) akunnya Yewon, haha maaf! (^^)

Saya selalu penasaran dengan tempat karaoke, apakah ada lagu yang saya suka dalam daftar lagunya. Saya menyukai Jepang, jadi saya coba cari musik Solanin, yang dinyanyikan oleh Asian Kungfu Generation. Setelah saya cari memang ada nama bandnya namun tidak ada judulnya, saya akhirnya menyanyikan lagu jepang lainnya. Banyak yang tidak tahu lagu yang saya nyanyikan. Namun Adi tahu cerita filmya. Yap, film Yui yang terkenal Taiyou No Uta dengan soundtrack yang terkenalnya dan sedang saya nyanyikan adalah Goodbye Days. Walau teman-teman tidak tahu, mereka sangat menghargai setiap kesempatan yang diberikan kepada sang giliran, kecuali dia sendiri yang mau distop atau next.

Sudah 1 jam lewat, kita langsung memesan yang dapat menggoyang pinggul kita. Andi memainkan lagu dangdut yang saya sendiri tidak tahu liriknya. Saya, Andi, dan Galuh yang goyang, yang lainnya duduk-duduk saja, tapi it's okay jadi ada penontonnya kalau begitu. Saya menari ala Tukul yang berjalan seperti robot konslet yang mengepak-kepakkan sayapnya. Galuh hebat sekali saya salut karena dia bisa hapal lirik lagu dengan bahasa daerah, saking hebatnya saya beri saweran. Tidak seperti saweran biasanya memakai uang kertas, saya memakai tisu untuk mensawer Galuh dan Andi. Kucing pun tertawa, saya suka melihatnya saat tertawa. Kucing adalah panggilan kesayangan para ASEM kepada Linda. Tidak ingin kalah dengan mereka saya pun makin meliar dengan gaya Tukul. Saya bisa melakukan banyak hal jika lagi seru-seruan. Gaya wayang kulit memarahi anak wayang kulit pun saya lakukan dengan sepenuh hati.

Sebelum saya pulang saya pergi ke toilet dulu, karena itu saya jadi agak telat untuk turun ke lantai 1. Memang saya suka semuanya plong dulu sebelum melakukan yang lainnya, loh kok kata-katanya kayak yang tadi? Memang sengaja, untuk menegaskan kebiasaan saya, hehe (^^). Ketika sudah di lantai 1, saya melihat anak-anak ASEM sudah pada di luar. Saya tanya kepada Andi, dia menyuruh kepada saya untuk membayar semuanya, tapi saya tahu saya dibodohi, makanya saya berlaku seperti orang bodoh untuk menjaga etika persahabatan. Sudah dibayar, tapi saya tidak tahu siapa yang membayar, padahal sudah tanya siapa yang bayar, tapi teman-teman sudah mau pergi lagi ke warung roti bakar yang terletak di Jl.Majapahit.

Di situ saya dan teman-teman sharing-sharing, kangen-kangenan, dan pastinya makan-makan dengan uang sendiri. Tidak hanya itu, kita juga ingin sekali merencanakan kumpul-kumpul seperti ini lagi. Ada yang menyarankan renang di Waterblaster, ada yang arung jeram, ada yang ke pantai Bandengan, ada yang ke Sidomukti, dan lain sebagainya. Agar pertemuannya berkesan, kita foto-foto, karena saya telah menjadi ikon Fotografernya ASEM, saya jadi senang hati memfotokan mereka, dengan hasil tanpa saya. Oh ternyata Andi baik sekali, gantian memfotokan saya dengan teman-teman ASEM. Inilah hasil yang difoto oleh Andi.


Di warung itu kita makan roti bakar dengan minuman wedang yang menghangatkan pertemuan kita. Waktu itu saya pesan roti bakar kornet, karena dulu saya ingat kata-katanya Tintin, kalau kornet itu enak. Lumayan enak sih, tapi jadinya lama sendiri, saya makan paling akhir waktu itu. Semoga ada kumpul-kumpul ASEM lagi, Amin.

Senin, 08 April 2013

Tentang Social Media

Sebenarnya yang bikin galau tuh update status. Kenapa? Sebelum kamu update kamu bakal disuruh mikirin apa yang kamu pikirin. Tertekan ga sih sama socmed? Namanya juga media, itu akan terekam dari mulai kamu buat hingga sekarang. Jadi setiap kamu online kamu bakal lihat status yang dulu-dulu. Yang berarti kamu akan selalu melihat masa lalu, yang takutnya bisa berakibat susah move-on. saya pun ketika menulis ini, sama halnya dengan para facebooker.

Saya tidak bisa menyalahkan status yang muncul di beranda. Ini seperti waktu saya mendapat ilmu dari film, yang isinya tentang penulis cerita film. Dia diberi job untuk membuat film horor indonesia yang gaje, seperti pocong ketiban duren atau apa. Sebenarnya si penulis cerita itu mempunyai karya masterpiece yang luar biasa. Namun setelah melihat kondisi ibu kota yang memang hidup seperti itu, dia ambil job itu demi memenuhi kebutuhan keluarganya

Bahkan saya terpikirkan tentang sinetron-sinetron, atau fenomena yang alay, atau apa, kenapa dibiarkan? Menurut saya itu memang sengaja dibiarkan agar menjadi ciri khas negara kita yang supaya orang asing yang datang ke Indonesia merasa dia menemukan dunianya yang baru, yang berbeda dari yang biasa. Karena pemikiran itu pun saya menyukai orang-orang yang berdagang menjadi PKL, Booth, Stand atau usaha-usaha kecil yang mejeng di pinggir jalan, soalnya saya jarang menemui hal seperti itu di jalan-jalan pada film Hollywood. Orang yang seperti itu tuh menurut saya, turut menambah daya tarik wisata asing, dan itu bisa disebut Truly Asian. Kesimpulannya status ini tidak akan ada ujungnya, mungkin hanya bisa bilang update status adalah salah 1 bentuk kebiasaan Indonesia, dan itu gapapa, karena itu Asia.

Ada teman saya dari Jepang bernama Kayo suka mengudpate status yang sangat panjang-panjang, dan isinya itu, selalu membuat saya terinspirasi dari foto dan tulisannya. Beda dengan pribumi kebanyakan, mereka update status pendek-pendek, dan isinya membuat pembacanya galau. Bukannya memaksa untuk berubah, namun ada baiknya kita mengupdate status yang baik-baik. Satu postingan kebaikan dalam facebook anda turut mengurangi angka galau di Indonesia. Jadi lebih baik perhatikan postingan anda sebelum mengupdate status.

Tulisan ini sebenarnya mau saya posting di facebook, tapi karena pemikiran saya yang masih berputar-putar layaknya INCEPTION, akhirnya saya posting di sini saja. (^^)

Kamis, 04 April 2013

Her Confession

Kemarin saya mendapat message dari seseorang. Seseorang gadis yang pernah membuat hidup saya beda walau hanya dalam beberapa hari saja, karena tidak terpikirkan oleh saya kenapa bisa begini jadinya. Namanya Naini, dia adalah teman SMA saya. Sebelumnya saya lupa dia itu siapa. Karena dia memiliki akun facebook dan mempunyai teman yaitu saya, dia memberitahukan bahwa dia adalah teman satu SMA saya dulu, yaitu SMA 10.

Waktu itu kami curhat-curhat di chattingan Facebook. Saya pun jadi tertarik untuk menggali informasi tentang dirinya. Dan ternyata, dia adalah anaknya Bu Eko. Beliau adalah guru les-lesan saya sewaktu saya di bangku SMP. Berarti Naini itu rumahnya dekat sekali dengan saya, hanya beberapa jalan/gang dari rumah saya. Saya menceritakan bahwa dulu saya pernah melihat dia sedang ikut nimbrung waktu les berlangsung. Naini jarang melihat melihat ke belakang, namun saya bisa melihatnya, apa karena dia malu?

Di tengah kami sedang berchatting ria, tiba-tiba dia beralih ke pembicaraan serius. Naini sudah tidak tahan lagi, sepertinya mau bilang itu dari tadi bahwa sebenarnya dia suka sama saya ketika di banku SMA, namun saya tidak menyadarinya dan tidak mengenal malahan. Kemudian saya janjian ketemuan saja agar lebih clear. Saya tetapkan di Perpustakaan Wilayah, lusa ini.

Hari janjian pun tiba, kami pergi ke Perpustakaan Wilayah. Kenapa di situ? Saya menyukai karena tempatnya sepi, bisa menambah ilmu, dan paling enak untuk ngabuburit, karena dulu kebetulan kenal tempat itu waktu bulan Ramadhan. Walaupun kami mengambil buku untuk dibaca, tapi kami sepertinya tidak niat untuk membacanya. Kami malah asyik mengobrol dengan suara rendah di dekat tukang fotokopi yang ada di dalam perpustakaan itu.

Setelah dari Perpustakaan Wilayah kami melanjutkan ke luar untuk jalan-jalan lagi. Karena tadi kami membahas soal film-film Thailand, saya jadi teringat tentang snack Tao Kae Noi. Jadi kami mendatangi sebuah supermarket ADA yang ada di daerah sekitaran Tugu Muda. Barang yang kami cari pun ada, lalu kami membelinya dan waktu itu yang membayar adalah Naini. Saya bilang "Nanti kita gantian yah bayarinnya", agar ada timbal balik. Kami pun pulang dan ketika sudah sampai rumah Naini, saya tidak sempat membagi Tao Kae Noi-nya. Dan akhirnya Tao Kae Noi-nya diberikan untuk saya dulu, karena Naini waktu itu juga membeli biskuit kesukaannya, jadi bukan masalah besar.

Esok malam harinya, kami berchatting lagi. Naini berterima kasih karena sudah mengajaknya ke luar. Tiba-tiba dia chat agak menggetarkan saya. Dia bilang waktu itu dia sudah mengatakan ke pacarnya bahwa dia sayang sama saya, dan cinta sama saya. Ternyata pacarnya sendiri adalah teman saya sendiri, saya jadi tidak enak hati. Saya jadi berdosa walau hanya mengajaknya dia ke luar, kenapa saya tidak saya tolak saja waktu itu. Mungkin karena saya belum pernah diperlakukan seperti itu.

Pengakuan cinta seorang gadis kepada saya adalah pertama kali saya alami. Saya bingung dan merasa bersalah, saya jadi bingung untuk membalas seperti apa. Saya diam, tapi Naini terus-terusan chat. Saya melihat chat-chatnya menunjukkan sekali bahwa dia suka sekali dengan saya. Sekarang saya jadi tahu kenapa banyak gadis yang cuek kalau laki-lakinya terlalu meminta. Sebenarnya dalam posisi saya ini, mungkin adalah posisi laki-laki beruntung bisa ditembak duluan oleh gadis. Namun ternyata tidak semudah itu untuk memutuskan. Malamnya dia menangis terus, saya tidak bisa berbicara apapun, saya bisa merasakan chat yang dia berikan kepada saya. Saya bilang maaf, dia berusaha pura-pura tegar, namun apa daya dia adalah perempuan.

Karena kejadian itu, saya keluar bersama dengan Kang Saef untuk membeli Tao Kae Noi. Nantinya snack Tao Kae Noi itu aku berikan kepada Naini. Sesampai di depan rumahnya, Kang Saef duduk di luar rumahnya menjaga motor saya itu, karena saya tidak akan lama menemuinya. Ketika saya mengundang Naini, dia tidak berjilbab seperti biasanya. Ketika dia ke luar, tidak banyak kata yang ingin diucapkan. Dia terlihat hitam di sekitar matanya dan  menungggu kata-kata yang terucap dari saya. Saya hanya bilang "Maaf, ini yang aku janjikan", sambil memberikan snack Tao Kae Noi itu. Setelah itu saya menuju ke motor Tiger saya. Sebelum pulang saya sempat meneteskan air mata, entah kenapa. Lalu pergi meninggalkan dengan senyuman terakhir agar dia tidak sedih.

Esoknya saya kedatangan tamu yang tak diundang. Dia adalah Alfid, pacarnya Naini dan juga teman saya waktu SMA namun berbeda kelas. Dia baru pertama kali ini datang ke rumah saya. Dia bisa datang karena informasi sahabat SMA saya yang dulu pernah tinggal di rumah saya tapi sekarang dia pindah rumah. Sudah pasti dia meminta penjelasan kenapa saya dekat dengan Naini. Dia marah sekali, saya tetap dingin untuk meredakan suasana. Saya jelaskan bahwa saya dan Naini itu berteman saja. Saya agak tidak terima, saya menjelaskan dengan baik-baik bahwa saya tidak ada perasaan apa-apa dengannya, saya menekankan kepada Alvid untuk selalu menjaganya dan menghiburnya. Percakapan hanya sebentar dia hanya meminta kepada saya untuk tidak berkomunikasi lagi dengan Naini, saya turuti namun dia harus melakukan apa yang saya ucapkan.

Setelah itu, saya pun masih sempat menerima pesan-pesan dari Naini melewati Facebook dan pesan singkat di HP. Pesan-pesan itu tidak lain adalah agar saya bisa menjadi pacar atau semacamnya, yang pastinya tidak dikatakan secara langsung. Hingga akhirnya dia memberi pesan yang menyatakan bahwa saya jahat. Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Akhirnya dia unfriend saya di Facebook.

Beberapa bulan sudah terlewati tanpa ada kabar dari Naini lagi. Namun kemarin saya mendapatkan pesan tentang dirinya bahwa dia sudah lulus tinggal menunggu wisuda, saya pun turut senang. Tapi saya tetap menjaga perkataan saya.





Terima kasih juga Naini untuk kebaikanmu yang selama ini engkau berikan. Walau hanya sebentar mengenalmu, saya bisa mengerti banyak hal tentang hidup ini. Bahwasanya jika saya menolak kamu saya telah kehilangan orang yang mencintai saya. Tapi ketahuilah kamu Naini, kamu mungkin kehilangan cintaku tapi kamu tidak kehilangan aku sebagai teman kamu, teman yang akan selalu membantu kamu demi kebaikan. Sekali lagi terima kasih atas hari-hari yang menyenangkan itu. Semoga kamu bahagia dengan orang yang benar-benar mencintaimu.

Senin, 01 April 2013

Memaknai Pengorbanan

Saya lebih menyukai motivator yang berdasarkan dengan tindakan nyata. Orang yang tidak terlalu terkenal pun bisa menjadi motivator entah itu sengaja maupun tidak sengaja. Kadang Tuhan menghadirkan sosok orang yang dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi kita, dan biasanya dia/mereka dihadirkan di hadapan mata kita langsung. Tinggal bagaimana anda memaknainya.

Kemarin hari Minggu saya bertemu seorang laki-laki sudah tua, umurnya mungkin 50 tahun, dan 2 anak kecil yang sedang duduk di samping saya. Ada seorang penjual makanan yang lewat dan menawari makanan kepada mereka bertiga, namun mereka menolaknya dengan murah senyum dan bilang kalau sudah makan. Anak perempuan kecil itu berceloteh, "Kok ga malu ya kerja kayak gitu". Kemudian laki-laki tua itu menjawab, "Ya engga tha nak, mereka kan jualan makanan yang halal dan penghasilannya dari kerja keras mereka, uang yang di dapat pastilah halal, jadi kenapa harus malu". Percakapan orang tua dan anak-anak itu menyinggung saya yang sekarang tengah menjalankan bisnis, benar juga ya kenapa harus malu.

Hari Kamis lalu saya dan sahabat saya Yoppy menghadiri acara Youth Talk yang diselenggarakan oleh AIESEC UNDIP. Di situ saya mendapat pencerahan tentang traveling ke luar negeri dari speakernya. Waktu itu yang berbicara adalah Anggi dan Nico. Anggi adalah mahasiswi Teknik Kimia yang hobi travelling, sedangkan Nico adalah fotografer sekaligus blogger.

Dari Anggi, saya bisa tahu bagaimana merencanakan liburan ke luar negeri yang nyaman, aman, murah, dan fun. Misalnya kalau kita mau mengunjungi 5 negara dalam 1 bulan kita bisa mengunjunginya dari negara yang paling jauh dulu, lalu terus sampai ke negara yang terdekat, supaya nanti kalau pulang tidak berat di ongkos, karena kadang ada negara yang bisa dilalui dengan jalur darat.

Terus ada lagi nih, kalau misalnya kita mau pergi ke luar negeri, kita harus mengumpulkan informasi dulu, apakah itu tempat buat pacaran, senang-senang sama teman, atau belanja murah? Makanya kita butuh team yang solid jika kita ke luar negerinya bersama teman-teman. Jadi di setiap negara bisa dipimpin sama teman kita yang sudah mengumpulkan data negara tersebut. Contohnya begini deh, saya mau liburan dengan teman saya, dengan Yoppy dan Kang Saef. Kang Saef saya suruh mencari data negara Thailand, Yoppy mengumpulkan data negara China, dan saya mendapat negara Singapore. Nah, terus saya presentasiin ke Yoppy dan Kang Saef tentang negara Singapore, dari nanti tempat mainnya, tempat nginep, tempat belanja, dan pastinya budget, begitu juga nanti yang dilakukan dengan Yoppy dan Kang Saef. Anggi dan teman-temannya sendiri sudah merencanakannya selama 6 bulan sebelumnya, dan mereka menabung selama 6 bulan itu hanya untuk melakukan liburan ke 5 negara di Asia Tenggara hanya selama 1 bulan. Pengorbanannya berhasil dan sekarang buktinya dia bisa membuktikannya di hadapan saya dan berbicara menjadi speaker di Youth Talk.

Mas Nico () memberikan pengalaman tentang dirinya sewaktu traveling ke Macau. Karena beliau adalah Creative & Social Media Manager di , beliau memberikan cara memfoto apa saja kalau kita sedang di luar negeri. Mas Nico sendiri kadang malas mengeluarkan kamera jika untuk mengabadikan sesuatu dalam perjalanannya, makanya dia hanya menggunakan smart phonenya. Dengan kamera HP pun sudah bisa menghasilkan foto-foto yang memorable, waktu itu dipresentasikan ketika beliau memfoto negara dari dalam pesawat melalui jendela pesawat. Ada juga foto narsis, bukan foto tentang expresi banci kamera melainkan foto passport dan tiket yang akan dikunjungi. Lalu foto-foto buat fun waktu jalan-jalan di luar negeri, seperti candid-in orang asing yang sedang narsis. Tapi saya melihat beliau mendokementarinya dengan video juga, saya lebih menyukainya karena terlihat hidup dan seakan-akan kita berada di situ saat itu juga.

Ketika acara mau selesai ada acara namanya sharing community. Waktu itu saya mempromosikan Prolog, komunitas kamera analog saya di depan para hadirin. Karena disuruh cepat saya pun hanya beberapa patah kata tentang PROLOG. Lalu setelah acara sharing community, dilanjutkan dengan acara foto bersama. Berikut foto bersama anak-anak muda yang hadir di Youth Talk.

.


Setelah acara itu, saya melanjutkan makan nasi goreng ayam di daerah majapahit favoritnya anak Canopus. Saya akan makan bersama Yoppy di warung yang kecil itu. Tidak disangka kita bertemu dengan Abas di warung itu. Kita sempat sharing-sharing selama satu jam di situ. Kita membahas tentang passion dan pengorbanan karena masih kepikiran dengan acara tadi.

Yoppy sharing tentang waktu, bahwa kita tidak bisa memilih 2 pilihan passion dalam waktu bersamaan. Makanya kita harus mengorbankan salah satunya. Dia mencontohkan kepada saya begini, saya tidak bisa pergi ke rumah Yoppy dan Abas dalam waktu yang sama, pastinya saya harus bisa memilih sala satu. Salah satu harus dikorbankan istilahnya demi mencapai salah satu tempat tersebut.

Berbicara soal pengorbanan, saya jadi teringat orang Jepang yang saya kenal dari Youtube, namanya Mijonju. Beliau adalah orang yang mencintai kamera entah itu analog, digital, ataupun polaroid layaknya orang gendut menyukai coklat (tag linenya Mijonju Show yang saya terjemahkan). Tapi kadang tidak selalu kamera saja, kadang barang-barang yang keren, karena beliau saja sekarang selalu dibilang orang keren sama orang yang mendatangi channelnya. Video selain kamera, berikut clipnya dari Youtube.


Lihatlah komen di bawahnya. Di situ tertulis "nah i sold my kidney for this bike :)". Beliau menjual ginjalnya demi mendapatkan barang yang dia suka. Salah satu pengorbanan yang membutuhkan keberanian tinggi, yang tidak sembarangan orang akan melakukannya. Yang artinya apa, coba rasakan apakah pengorbanan kita sudah cukup keras atau sakit seperti mendonorkan ginjal demi mendapatkan sesuatu yang kita inginkan.