""'>

Senin, 08 April 2013

Tentang Social Media

Sebenarnya yang bikin galau tuh update status. Kenapa? Sebelum kamu update kamu bakal disuruh mikirin apa yang kamu pikirin. Tertekan ga sih sama socmed? Namanya juga media, itu akan terekam dari mulai kamu buat hingga sekarang. Jadi setiap kamu online kamu bakal lihat status yang dulu-dulu. Yang berarti kamu akan selalu melihat masa lalu, yang takutnya bisa berakibat susah move-on. saya pun ketika menulis ini, sama halnya dengan para facebooker.

Saya tidak bisa menyalahkan status yang muncul di beranda. Ini seperti waktu saya mendapat ilmu dari film, yang isinya tentang penulis cerita film. Dia diberi job untuk membuat film horor indonesia yang gaje, seperti pocong ketiban duren atau apa. Sebenarnya si penulis cerita itu mempunyai karya masterpiece yang luar biasa. Namun setelah melihat kondisi ibu kota yang memang hidup seperti itu, dia ambil job itu demi memenuhi kebutuhan keluarganya

Bahkan saya terpikirkan tentang sinetron-sinetron, atau fenomena yang alay, atau apa, kenapa dibiarkan? Menurut saya itu memang sengaja dibiarkan agar menjadi ciri khas negara kita yang supaya orang asing yang datang ke Indonesia merasa dia menemukan dunianya yang baru, yang berbeda dari yang biasa. Karena pemikiran itu pun saya menyukai orang-orang yang berdagang menjadi PKL, Booth, Stand atau usaha-usaha kecil yang mejeng di pinggir jalan, soalnya saya jarang menemui hal seperti itu di jalan-jalan pada film Hollywood. Orang yang seperti itu tuh menurut saya, turut menambah daya tarik wisata asing, dan itu bisa disebut Truly Asian. Kesimpulannya status ini tidak akan ada ujungnya, mungkin hanya bisa bilang update status adalah salah 1 bentuk kebiasaan Indonesia, dan itu gapapa, karena itu Asia.

Ada teman saya dari Jepang bernama Kayo suka mengudpate status yang sangat panjang-panjang, dan isinya itu, selalu membuat saya terinspirasi dari foto dan tulisannya. Beda dengan pribumi kebanyakan, mereka update status pendek-pendek, dan isinya membuat pembacanya galau. Bukannya memaksa untuk berubah, namun ada baiknya kita mengupdate status yang baik-baik. Satu postingan kebaikan dalam facebook anda turut mengurangi angka galau di Indonesia. Jadi lebih baik perhatikan postingan anda sebelum mengupdate status.

Tulisan ini sebenarnya mau saya posting di facebook, tapi karena pemikiran saya yang masih berputar-putar layaknya INCEPTION, akhirnya saya posting di sini saja. (^^)

Related Post

23 komentar:

  1. bagus bang, update status tuh yang gak bikin galau orang, bikin motivasi kek .

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya sudah sifat alami manusia sih bang...

      Hapus
  2. Sekarang emang banyak banget yg update galau2 gak mutu kayak gitu.. Gue sendiri suka risih sama yg kayak gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. artikel ini saya buat, karena merasa resah dengan keadaan Indonesia sekarang ini, makanya ingin mencoba berubah lebih baik, kecuali ada social media lain, yang khusus diperuntukkan untuk orang galau

      Hapus
  3. iiih ulasannya keren lhooo.. suka deh
    emang sih kalau orag di Indonesia suka pasang status galau (termasuk aku)
    tapi bener katau bang, harus memerhatikan postingan dlu sebelum diupdate takut ada yg tersinggung juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, iya ini makanya tidak saya posting, makanya saya lebih galau-galau atau sok tahu di blog saja Mei (^^)

      Hapus
  4. eits, tapi jangan menggeneralisasikan ya kk...karena nggak semua orng di Indonesia seperti itu, tapi yang sepeerti itu semoga bisa menemukan jalan yang benar, bisa menggunakan sosmed buat share inspiration, not share all problems :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini pikiran saya yang tak terpostingkan di facebook, sekarang sepertinya orang Indonesia diberi nasehat dengan kata-kata tidak akan masuk, seperti "dilarang merokok", malah merokok. mungkin dengan film atau bioskop yang menarik, atau program yang unik, jadi secara tidak langsung merangsang anak-anak muda Indonesia tidak terlalu tergantung pada facebook melainkan blog. (lho)

      Hapus
  5. Bahkan yg hebat itu updatannya singkat tapi menginspirasi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, justru postingan yang baik itu, berani jujur, dan maknanya masuk langsung dalam diri yang nyata

      Hapus
  6. Setuju banget, orang luar memang memanfaatkan fasilitas dengan baik.
    Kita memang menang jumlah di media sosial, tapi kayaknya kita kalah kwalitas.
    Semoga postingan ini banyak yang baca :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wow, yap bang, keren kamu, kualitas ya, sip-sip maasih bang!

      Hapus
  7. iya juga ya.. mungkin turis asing heran juga ngeliat budaya dan kebiasaan warga indonesia yang unik gini hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyap, selalu ada sinkronitas, seperti di film rectoverso, ada yang bilang semuanya terhubung, teori chaos, edward lorenz, kepakan kupu-kupu di China bisa mengakibatkan badai di New York. bahkan kenapa Indonesia memiliki sifat begini itu bukan kebetulan. sehingga turis asing menemukan sesuatu yang hilang di dekatnya, di Indonesialah mereka menemukanny. bumi itu bulat dan tak ada putusnya, makanya saling terkoneksi dan melengkapi. di sana putih, di sini hitam. dari tadi saya ngomong apa sih? (hahaha! (^^))

      Hapus
  8. Hmmm...klo menurut aku sih, tiap org kan beda selera. biarin aja sob mereka mau ngomong apa, toh yg nanggung akibatnya mreka sendiri. tp aku juga sepet mataku klo baca status yg over lebbbaayyy...dan milih buat nge-hidden org yg statusnya gak enak. hehehe....
    dan emg hrs ati2 juga buat status. kadangan ada temen fesbuk yg sensi. misalnya kita nyindirnya nyindir sapa, yg tersinggung malah dia...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, harus menjaga hati juga, tapi kadang supaya biar lega, tanpa tekanan, saya kadang suka hide juga sama seperti kamu.

      Hapus
  9. orang indonesia kan kebanyakan suka galau galau gitu jadi nya yah gitu deh kalau lagi galau postingnya status galau tapi tapi kalau mau dikurangi tingkat kegalauan kayak perlu diadakan sosialisasi tuh dilarang posting galau di fb karena akan berdampak pada facebooker yang tadinya gak galau trus baca status galau jadi ikutan galau hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah berarti karena nila setitik rusak susu sebelanga dong.

      Hapus
  10. Sebenarnya salah satu pemanfaatan "Update status" di jejaring sosial (FB, twitt dkk) itu membuat kalimat, kata atau cerita yang saling membangun satu sama lain, namun entah kenapa banyak yg disalah gunakan.

    Salam,
    Zaenuriachmad.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup, harusnya, facebook, lebih mensosialkan FACE=muka BOOK=buku, jadi update-an harus sesuai dengan wajahnya, jika senang ya update senang, jadi nanti ada kategorinya, kalau ga mau lihat yang galau galau, hehe

      Hapus
  11. setuju sama postingan ini, seharusnya emang begitu kalau mau bikin status itu harus mikir-mikir dulu. gak cuma asal ceplos :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin karena tulisan tombolnya kirim, coba tulisannya share, jadi mereka berusaha bersama-sama membagikan hal-hal positif, biasanya share / bagi identik dengan hal positif

      Hapus