""'>

Selasa, 25 Juni 2013

Monyet Juga Monyet

Sangat diperbolehkan untuk mencoba berkomunikasi dengan binatang, tapi jangan kelewatan seperti saya ini. Waktu saya duduk di kelas 2 atau 3 SD, saya pernah mengalami hal yang pernah dilihatkan di "THE WORLD AMAZING VIDEO", ya atau acara semacam itulah, tahu kan yang banyak cuplikan-cuplikan yang mencengangkan kita.

Hari itu saya sedang pulang dari sekolah menaiki sepeda. Ketika hampir sampai rumah, ban saya bocor. Saya melihat ada tukang tambal ban tidak jauh dari situ. Saya akhirnya meminta untuk menambalkan ban saya kepada tukangnya.

Tempat tambal ban itu berdekatan sekali dengan rumah yang agak besar (penglihatan waktu kecil). Biasanya kita melihat rumah-rumah besar dikelilingi penjaga kalau tidak satpam ya binatang, dan binatangnya itu anjing, namun di rumah ini beda. Di depan pagar rumah itu ada monyet dirantai lehernya yang sedang duduk memakan sesuatu.

Saya perhatikan terus cara mengunyah monyet tersebut. Sambil mengunyah-ngunyah, monyet itu menengok ke saya. Dia membuang makanannya ke dalam got yang ada di depan pagar itu, lalu mulutnya menganga, seperti mau berkomunikasi dengan saya.

Saya pun mencoba membalasnya dengan menganga-kan juga mulut saya, lalu bilang "AA, UU, II, KA, KAA!!" Saya pelajari bahasa itu ketika saya membaca komik Dragon Ball, ketika Goku berubah menjadi monyet besar. Saya bilang itu seru-seru dengan menggerakkan tubuh saya layaknya seekor monyet. Tepuk-tepuk, lonjak-lonjak, berputar-putar mengikuti ekor (walau ga punya ekor), seakan-akan ingin mengajak monyet itu bermain-main.

Keadaan menjadi agak sunyi, dan monyet itu melihat saya seperti ada keringat yang ke luar dari kepalanya (sweat drop). Lalu tiba-tiba dia turun dengan cepatnya menuju ke arah saya. Saya shock ketakutan, saya membeku di situ, saya benar-benar merasakan sama halnya di sinetron-sinetron, bahwa tidak bisa bergerak sewaktu akan ditabrak atau dalam keadaan bahaya, itu memang ada. Walau rantainya sudah paling mentok monyet itu terus berlari menuju saya, dan kemudian monyet itu menggigit lutut saya, lalu kemudian balik lagi ke tempat asalnya.

Saya terluka, gigitan monyet itu membuat lutut saya berdarah. Kulit yang robek terlihat putih seperti daging ayam goreng. Sakit sekali karena mengeluarkan darah juga. Air mata menetes sedikit, namun saya harus tahan karena sudah besar, pikir saya waktu itu.

Setelah ban sudah ditambal, saya pulang tidak menaiki sepeda itu. Karena pasti akan sakit jika saya gerakkan lutut saya. Saya tuntun sepeda dengan agak mengesot-ngesot hingga pulang ke rumah, sakit sekali lutut saya dan rasanya ingin menangis. Waktu saya sampai di rumah, ada ibu saya yang sudah berada di depan pintu rumah. Saya langsung menggeletakkan sepeda dan lari ke arah ibu. Ibu menyambut pelukan saya, dan saya menangis di pelukan ibu. Tangisan itu mempunyai makna saya tidak akan melakukan hal bodoh yang sama lagi, seperti mengejek binatang terutama monyet, karena monyet juga monyet.

Hingga sekarang pun bekas luka itu masih menempel di lutut saya, tapi untunglah saya tidak menjadi monyet atau manusia saiyan super seperti goku (^^).

Sumber Gambar : KMC

Selasa, 11 Juni 2013

Saya

Jaman kuliah, saya kenal banyak Dosen yang melekat di hati, saking melekatnya hingga diuapin pakai abab tetap saja menempel seperti lem kastol.

Hari ini saya diapprove menjadi temannya Mas Marsono. Beliau adalah Dosen Pembimbing saya ketika sedang bimbingan TA (Tugas Akhir). Kalau diingat-ingat, momen yang paling menegangkan ya berhadapan dan konsultasi di hadapan beliau. Kenapa tidak? Karena setiap saya mengajukan argumen saya dengan penuh semangat, selalu saja dipatahkan dengan ilmu akuntansinya beliau bahwa argumen saya harus direvisi lagi.

Pernah ngerasa ga, sudah siap matang-matang ternyata masih revisi lagi, yah pasti kalian mengalaminya juga kan?

Tapi dari situ saya tidak pantang menyerah. Saya selalu menjadi pendengar yang baik. Apa-apa yang dikatakan Pak Marsono saya tangkap dengan baik-baik dan saya rekam di memori otak saya. Ya untungnya masih ada space di otak saya, tapi sepertinya antivirusnya belum di-update. Ah apalah arti virus, kalau anda tahu virus, sebenarnya virus itu tidak berbahaya, sebenarnya mereka adalah sistem yang kasat mata, tapi jika mengganggu mereka bisa menampakkan wujudnya di layar monitor anda, makanya ga usah campuri dunia mereka, yang penting kita berlaku baik dengan komputer kita. Contoh deh Yakult, virus tapi memberikan kesehatan bagi peminumnya. Eh itu virus apa bakteri ya? . . . . Loh kenapa jadi bahas virus?! (Baru sadar).

Setelah keluar dari ruangan bimbingan bersama Pak Marsono, saya selalu down, dan pikiran negatif selalu muncul seperti "Ini, bisa selesai tidak ya? Kenapa harus Pak Marsono, Dosen Pembimbing saya? Banyak yang bilang beliau ganteng, banyak pula yang bilang agak killer, sebenarnya siapakah beliau sebenarnya?".

Istilah yang saya buat sendiri yaitu "Serangan balik esok hari!" Maksudnya adalah saya selalu mengungkapkan ide dan perkembangan TA saya kepada Pak Marsono di keesokan harinya setelah saya kalah dalam argumen.

Ketika saya sedang bimbingan, saya tidak pernah melupakan kata-kata beliau yang satu ini. Satu kata itu adalah . . . . Well, waktu saya sedang melakukan presentasi perkembangan TA saya. Saya selalu saja tercuapkan kata "Aku". Pak Marsono naik darah dan menegur saya supaya kata-kata "Aku" dihapuskan ketika sedang kondisi formal seperti ini. Akhirnya kata-kata "Aku" diganti menjadi "Saya".

Simple tapi maknanya luar biasa. Sekarang saya selalu membiasakan menggunakan kata "Saya". Ya seperti saya sedang menggunakan kata "Saya" dalam tulisan blog saya ini.

Akhirnya berkat ide cemerlang saya, saya berhasil menerobos ACC nya TA. Dengan penuh semangat saya mengungkapkan final ide saya kepada beliau pada pertemuan ke-8 bimbingan yang memakan waktu 5 bulanan. Hasilnya adalah beliau agak berpikir waktu itu, tapi dengan alasan "Ya, nanti dipertanggungjawabkan lagi ya di Dosen Penguji, sekarang saya ACC TA kamu dulu saja, seneng ga?". Dengan sedikit alasan saya lontarkan, beliau memotong saya dengan bertanya "Seneng apa ga?". Saya jawab saja dengan agak malu "Iya, senang Pak, hehe."

Waktu di ACC nya TA saya, saya bertanya pertanyaan agak pribadi kepada Pak Marsono. Saya tanya apakah beliau adalah saudara tetangga saya yang tinggal di Sidoluhur? Beliau menjawab "Siapa sih, ah kamu bisanya menyambung-nyambungkan orang, hahaha?". Itulah jawabnya, yang tahu ibu saya sih, soalnya ibu saya pernah melihatnya waktu Pak Marsono sedang menjenguk tetangga saya.

Esok paginya saya ingin meminta tanda tangannya karena beliau sangat memukau seperti bintang. Pak Marsono entah kenapa agak berbeda, tidak seperti biasanya, lebih ceria seperti Sponge Bob yang bersemangat, dan berkata "Sini-sini Bos, ada yang bisa dibantu?". Sampai-sampai saya dibilang bos. Tanda tangan itu sangat bernilai, lebih bernilai dari artis manapun. Kenapa tidak? Karena tanda tangan di atas kertas presensi magang saya itu artinya kelulusan sudah dekat!

Pak Marsono adalah Dosen yang baik sekali jika kamu tahu menilainya dari mana. Baik karena, TA itu adalah cerminan kamu, sebenarnya bukan Pak Marsono yang berusaha untuk menggagalkan rencana TA kamu, tapi kamu. Bahkan teman saya Widi sampai merubah judul karena tidak kuat dengan TA sebelumnya yang terlalu banyak revisi. Revisi itu adalah supaya kita lebih menggali lagi referensi dan memperkuat argumen kita, agar waktu kita presentasi di Dosen Penguji, kita bisa lancar menyampaikan TA yang kita kuasai.

Dan ya, akhirnya ujian TA saya lancar dan berhasil hanya dalam 5 menit presentasi. Terima kasih Pak Marsono. (^^)

Minggu, 09 Juni 2013

Demi Hero

Hari ini sahabat lama saya Maul, membuat chattingan grup di facebook. Entah suatu alasan apa, saya juga diundang untuk chatting. Ya banyak teman-teman kuliah yang nongol untuk sekedar tanya kabar dan bercanda-candaan.

Maul adalah sahabat dekat saya waktu kuliah, dia pernah mengajak saya berbisnis pulsa, makan di rumahnya, dan mengerjakan PR hingga larut malam. Iyap, sampai larut malam, berikut terjepret dalam kameranya Awan saat mengerjakan PR sore harinya.

 Maul yang memakai baju putih.

 Yap, baju yang warna putih! Maaf untuk yang ini Ul, kalau bercandanya keterlaluan. (^^)

Sumber foto ini asli dari folder komputer saya. Foldernya di situ bertuliskan "korban dul muid". Sebenarnya hanya untuk mengalaykan momen saja sih, maaf jika ada yang tersinggung. Jadi waktu itu memang deadline-nya besok pagi, dan harus dikumpulkan lalu diuji kebenarannya dengan interview.

Ketika salah seorang teman saya bertanya "Sekarang kamu kerja di mana?" di chat box, saya balik chat dengan balasan "Sekarang aku membantu Black RX, di Suzuki".

Kenapa saya mengatakan demikian, karena ternyata dulu Kotaro Minami maupun Kamen Rider Black RX memakai kendaraan merk Suzuki!

Kotaro Minami dengan Kendaraan Suzuki-nya.
Sumber Gambar : Kotaro Minami

Sekarang saya jadi lega, apa yang saya tempati untuk bekerja masih sesuai dengan passion saya. Walaupun sudah lama tidak dikendarai lagi di TV Lokal, jiwa Kamen Rider Black RX masih ada dalam hati saya. Pastinya bangga ternyata Suzuki tidak sebegitu jeleknya. Saya jadi suka Suzuki karena ada cerita Kamen Rider Black RX-nya.

Kalau dulu yang dikatakan oleh Pak Handoko, ini namanya kolaborasi. Istilah itu simple tapi mempunyai arti kuat jika diterapkan dalam brand, seperti yang dilakukan TV Show Kamen Rider Black RX dengan Kendaraan Suzuki.

Jumat, 07 Juni 2013

20 Origami Kupu - Kupu

Waktu saya melihat video-video yang diberikan oleh sahabat saya Yoppy, di situ ada video Monkey Majik yang sangat hangat sekali. Mengingatkan saya kepada seorang gadis. Ketika saya melihat origami kupu-kupu yang muncul pada awal video Monkey Majik - Forever, saya jadi ingin membuat postingan tentang dirinya.


Begitu special, sebelum saya bertemu Rina, saya tidak bisa move on karena dirinya. Pernahkah kau selalu mengejar apa yang ingin kamu impikan dengan nyata, tapi ternyata yang diimpikan malah menghindar. Ya, seperti kupu-kupu, jika kita terlalu mengejar dan mencoba untuk menangkap maka dia akan berusaha pergi, jika pun tertangkap, terlihat dia ingin ke luar dari toples itu. Kadang saat kita dalam kondisi tenang dan damai, kita malah yang dihinggapi kupu-kupu. Kalau ilmu yang sudah dapat sekarang, yang saya tahu itu namanya tulus. Apakah kita sudah tulus? Tuluskah kita memberi cinta? Tuluskah kita menerima kenyataan? Berikut adalah cerita singkat saya tentang dirinya.

Saat semester sekitar 4 ke 5 kalau tidak salah, saya kenal seorang gadis di facebook dengan nama korea, Eun Hye. Pastinya saya melihat-lihat dulu foto profilnya, orangnya kayak bagaimana, dan apakah dia memakai facebook palsu atau asli? Setelah diselidiki dia adalah mahasiswi yang satu jurusan dengan saya tapi jarang sekelas dengan dirinya. Waktu pertama kenal, kita langsung balas-balasan chat dan message, hingga akhirnya dia memberikan nomor handphone-nya untuk saya.

Suatu hari, saat saya sedang menuju ke motor saya di parkiran, saya diberhentikan dengan rasa penasaran saya. Ada sosok gadis yang sedang mengendarai matic melintas di depan saya, kemudian parkir tepat di dekat saya berdiri. Saya mematahkan langkah saya dulu dan menunggu gadis itu menoleh ke arah saya. Kalau dilihat dari kardigan merah yang dipakainya dia mirip di facebook. Rasa ingin tahu saya berubah dari 70% menjadi 89% setelah dia membuka helmnya, dan mengibas-ngibaskan rambutnya yang lurus itu. Saya pun memanggilnya "AYU!". Ternyata benar dia yang ada di facebook. Saya sangat deg-deggan sekali saat itu, perkenalan terjadi sangat singkat. Ketika dia berjalan meninggalkan saya, saya masih melihat dirinya dari parkiran.

Kita jarang ngobrol langsung tapi sering menelpon via hp. Ramadhan waktu itu cuaca sangat dingin, namun pembicaraan yang menghangatkan kita. Saat sahur saya selalu membangunkan dirinya, dia sering sekali telat sahur, tapi kadang saya juga yang terlalu rajin karena dia lagi 'dapet', tetep saja saya telpon (^^). Begitu pun dia, Ayu pernah menelpon sahur juga, dia bilang ya namanya juga timbal balik. Selalu saja menelpon, entah waktu saya ingin menemukan rumahnya, waktu saya bercandaain dia, waktu dia lagi mau rawat jalan, banyak deh. Dia bisa membalas candaan saya, saya ingat candaan dia waktu itu adalah seperti ini.

Jojo : "Hooi, lagi sibuk apa nii?"

Ayu : "Iya nih, lagi sibuk banget."

Jojo : "Emang sibuk apa sih?"

Ayu : "Sibuk bernafas."

Jojo : "Iya yah, eh aku juga bernafas lho, berarti aku juga sibuk dong, haha"

Setelah Ramadhan selesai, entah kenapa komunikasi kita renggang. Saya pun mempunyai inisiatif untuk datang bertamu di rumahnya. Dulu saya mengobrol dengan Ayu di teras, duduk di lantai, sambil menikmati pemandangan tumbuh-tumbuhan yang menjulang di halaman depannya. Ibunya membuatkan minuman jeruk kepada kita berdua. Ditaruhlah gelas itu di antara kita berdua untuk menemani mendungnya siang itu.

Dia itu, asli semarang jadi dia itu pribumi, namun dia sangat rajin facial dan merawat tubuh, makanya dia bisa bening sekali seperti artis korea. Tapi bukan itu yang membuat saya menyukai dirinya. Dirinya itu di mata saya adalah pribadi yang sangat unik. Saya sampai dibuat penasaran karenanya. Pantas banyak pria yang mendekatinya. Dan ternyata teman-teman dekat saya sendiri suka sama Ayu. Bagi Ayu, dia seperti bilang "Susah sekali ya jadi wanita ayu seperti saya.". Jadi bagi wanita-wanita yang sedang baca ini, saya punya tips bagi kalian agar kalian disukai sama pria-pria, yaitu jadilah misterius. Misterius dalam arti buatlah sang pria jadi punya pikiran "Sebenarnya dia itu suka ga sih sama aku, padahal dia biasa-biasa aja kok aku suka ya?". Nah itu, lalu lihat apa yang akan terjadi.

Saat waktu mau dhuhur, saya membuatkan sesuatu kepada Ayu. Saya membuatkan origami kupu-kupu dengan menggunakan sebagian kertas dari buku tagihan pelanggan pulsa saya. Saya mempelajari membuatnya dari video Youtube berikut ini.


Saya menyuruh Ayu untuk menutup matanya dulu, karena ketika dia melihat saya, saya jadi grogi untuk membuatnya. Dia seperti anak kecil yang sedang main petak umpet. "Sudah beluuum?" tanya Ayu yang sedang menutupi mata dengan kedua tangannya. Setelah selesai saya suruh buka matanya lagi. Dia mainin itu origami, dikira kodok kali dia coba lompat-lompatin, pas mau coba diterbangin dia bilang "Eh, ga deh ini kan dari kamu". "Ahahaha bisa saja" saya tersenyum tersipu karena dia melihat ke arah saya dengan antusias atau terpesona kayaknya. Lucu sekali dia itu, unik. Sebelum saya pulang saya habiskan 2 gelas jeruk itu, karena Ayu tidak suka jeruk, katanya bisa buat sakit atau gimana saya tidak tahu. Sepulang dari situ dia mengupdate statusnya di koprol "Terima kasih ya Tuan Origami :-)".

Saya dibuat jadi bertengkar dengan teman saya Imam, karena Ayu pernah dibilangin tepat di hadapannya, bahwa dirinya itu pernah mengalami kecelakaan lalu hilang ingatan. Saya langsung ke rumahnya saja, untuk mendengarkan curhatan Ayu. Dari situ, saya jadi punya pengalaman yang bernilai, bahwa jika kita mau curhat lihat-lihat dulu orangnya.

Banyak hal yang akhirnya membuat hubungan saya dengan Ayu benar-benar menjadi renggang, tapi dari semua faktor itu sebenarnya yang membuat renggang itu saya sendiri. Setelah Ramadhan selesai tepat tanggal 20 September, ulang tahunnya Ayu, saya memberikan kado special untuknya.

Kado itu baru dibuka sekitar 4 bulan setelah hubungan kita semakin renggang. Dia sms "Jo, ini terlalu bagus aku ga bisa menerimanya". Saya bingung mau sms lagi, jadi saya sms yang keluar dari otak saya saja "Ya kalau tidak suka, bisa kamu berikan kepada teman-teman dekat, atau siapa."

Kado itu berisi 20 origami kupu-kupu yang saya buat sendiri, telur cicak warna yang saya beli di toko jadul di Jakarta ketika saya gathering dengan anak-anak game online dulu, lalu buku tulis, pensil, dan kaset dvd korea berjudul "Personal Taste". Lagu yang mengingatkan kejadian ini adalah OST nya Personal Taste yang dinyanyikan Younha judulnya "Can't believe it". Kenapa 20 jumlahnya? Iya, karena bertepatan dengan tanggal 20, ulang tahunnya.


Dengarkan deh, itu musik kalau saya dengar ada nuansa ceria namun sangat menggalaukan di saat yang bersamaan.


Di tempat ini saya melakukan pernyataan cinta kepada Ayu. Saya waktu itu benar-benar seperti sedang menangkap kupu-kupu. Saya genggam erat tangannya, lalu entah kenapa saya bilang, "Maukah kau menjadi pendampingku?!". Tidak bisa ternyata, dia sudah menjadi pacarnya pangeran kodok katanya. Karena kita kadang bercandaan, kita senyum awkward sebentar waktu itu, lalu saya pergi masuk ke kelas untuk ambil tas, lalu menangis di tempat yang lain. Ada mahasiswi satu angkatan yang melihat saya sedang menangis, namun saya tidak mengenalnya. Waktu saya kembali ke tempat itu lagi, Ayu sudah pergi, seperti kupu-kupu yang melayang bebas untuk mencari kedamaian dan kebahagiaan lagi.

Yah sekiranya cukup sekian dari saya, maaf kalau banyak video hari ini. Maafkan jika orang yang bersangkutan membaca ini, minal aizin walfaizin yah, lagian udah lewat. (^^)

Rabu, 05 Juni 2013

Sam Poo Kong with Kii

Saya sangat suka sekali jika banyak bule yang berdatangan ke Semarang. Karena merekalah, Kota Semarang menjadi ada nilai lebihnya. Kadang ada yang pertukaran pelajar, ada yang bekerja kontrak, ada yang menjadi relawan, dan tidak sedikit yang ke sini untuk sekedar liburan.

Jika saya disuruh untuk menyarankan mau liburan ke mana di Indonesia nanti, pergilah ke Semarang dulu. Alasannya adalah karena kota Semarang terletak di tengah-tengah Pulau Jawa, yang dekat dengan situs terkenal di Indonesia yaitu Borobudur. Yap dari Semarang kalian bisa mulai mengeksplor ke daerah selatan yang terkenal seperti Jogjakarta, ke daerah timur, kalian bisa ke WBL (Wisata Bahari Lamongan), maupun Bali! Agak baratan sedikit bisa anda temui kota Batik Pekalongan. Di Semarang juga harganya terjangkau untuk makanan dan tempat singgahnya.

Banyak turis yang tinggal di kos. Salah satunya adalah Kii. Teman saya dari Thailand ini sudah ngekos hampir 1 tahun. Saya kenal Kii waktu dulu ada event semacam Pesta Blogger. Dia mirip sekali dengan orang Indonesia. Saat dia maju untuk memberikan sambutan, dia bisa berbahasa Indonesia walau belum menggunakan aksen Indonesia yang benar. Dari kejauhan pun saya tersenyum melihatnya, salut banget sama turis yang bisa Bahasa Indonesia.

Setelah acara selesai, dan dia sedang berbincang-bincang dengan pembawa acaranya. Saya mendekati sekitar 1 meter dari Kii, saya berdiri di situ dan terus melihatnya. Hingga akhirnya dia sadar akan keberadaan saya. Saya pun secara natural menyapa dengan "Hai!". Dari situ kita ngobrol-ngobrol, dan tidak lupa saya kenalkan kepada Adhi yang sudah menemani saya datang ke acara ini. Yap, kebanyakan kita membicarakan Thailand Movie, dan sejenisnya (^^).

Ternyata Kii itu narsis juga, dia suka sekali foto-foto, atau karena memang mumpung masih di Indonesia jadi ingin foto-foto terus? Yap jadi wajar saja. Di situ saya minta tolong ke Adhi untuk memfotokan Kii dengan saya.


Kii adalah seorang muslim, katanya di sana kebanyakan Budha. Dia tinggal di Phuket, ya mungkin kalau ingin mencoba cari-cari muslim ke Phuket aja teman! (^^). Waktu berbincang-bincang malah bahasa Indonesia-nya lancar, ternyata tadi hanya bingung mau bilang apa waktu disuruh maju.

Foto-foto dan ngobrol-ngobrol berlangsung sebentar saja, saya diberi alamat facebooknya. Dengan demikian jika sudah diapprove, saya bisa menge-tag fotonya di facebook.

Sekitar 2 minggu sudah terlewati. Hari itu dia online, lalu dia bilang bahwa dia suntuk dan ingin keluar. Dia ingin ke Sam Poo Kong. Minggunya kita janjian di suatu tempat. Saya sudah berputar-putar menemukan jalannya tapi tidak ada tempat yang dimaksud oleh Kii. Dia pun sms lagi di tempat yang berbeda, yaitu di Bank dekat Pegadaian. Setelah tanya kepada orang sekitar akhirnya saya bertemu Kii yang sudah siap dengan helmnya.

Sesampainya kita di Sam Poo Kong, kita dihadapkan pada tempat pembayaran tiket masuk. Di situ tertulis bahwa tarif Lokal dan Asing berbeda. Waktu itu saya langsung saja membayari Kii dengan tarif Lokal tanpa banyak cakap. Ternyata dia memang sudah biasa dengan membayar tarif lokal. Beruntunglah Kii memiliki wajah yang agak ke Indonesia-an, ditambah dia pakai hijab. Karena dulu temannya yang dari Thailand membayar dengan tarif Asing karena wajahnya ke India-an.

Banyak hal yang kita obrolkan di situ. Pastinya saya membawa kamera untuk mengabadikan momen dong. Foto-foto itu benar-benar kegiatan yang menurut saya sangat menguras tenaga. Pertama, harus tahan nafas jika hasil fotonya tidak mau blur. Kedua, sang model harus tahan senyuman sampe gigi kering (jika mau senyum) dan posenya tidak boleh bergerak hingga sang fotografer menekan shutter, walau ada juga yang harus gerak tapi kalau hasilnya jelek harus ulang lagi. Hal yang paling agak membuat malas itu, ini foto mau diedit atau tidak, makanya harus benar-benar dalam keadaan mood baik.

Ini adalah salah satu hasil waktu foto-foto di Sam Poo Kong dengan Kii.


Foto ini diambil menggunakan tripod bangunan yang ada di situ. Lalu saya memakai countdown dari 10, jepret! Tidak lupa saya olah lagi di Photoshop. Waktu sebelum Dhuhur tiba, saya pulangkan Kii ke kosnya, soalnya Kii masih agak tidak enak badan. Sebelumnya kita makan di Warteg dekat kosannya. Dia makan sop sama daging apa lupa saya, sepertinya dia sudah terbiasa dengan makan makanan di sini. Eh! Tidak hanya terbiasa sepertinya dia sangat menyukainya karena saya lihat piring makanannya bersih habis dilahap oleh Kii. Yah menyenangkan sekali ya berteman dengan bule, apalagi bulenya bule Asia. (^^)

Selasa, 04 Juni 2013

Sketsa by Han

Selamat datang bulan Juni buat kalian semua, semoga tambah berkah dan dewasa ya!!!! Malam ini, walaupun saya capek disibukkan dengan rutinitas dan ada suatu masalah sedikit tadi, tapi saya akan tetap post sesuatu yang special hari ini.

Biasanya saya share kata-kata bermakna yang keluar dari mulut teman saya, lalu saya buat postingan di OTWR. Untuk kali ini saya mendapat sesuatu yang special dari teman saya yang jago melukis, dan karyanya juga sudah diakui dunia. Namanya Mas Han, beliau adalah salah satu personil dari Papillon Studio (Semarang) bisa di follow di twitternya @papillon_studio untuk lebih mengenal lebih dekat.

Tidak seperti biasanya gathering Semarang Lair, hari Jumat kemarin Mas Han datang berkumpul. Beliau membawa adiknya, yang ternyata jurusannya sama dengan saya yaitu akuntansi. Saya banyak sharing tentang dunia pekerjaan, khususnya di bagian akuntansi. Nanti akan saya share lagi untuk hal yang ini, yang jelas saya memberikan mindset "Jangan takut salah jurusan!" kepada dirinya. (^^)

Sudah lama kita tidak berjumpa, saya dan Mas Han bercerita tentang kabar-kabar terakhir. Bahkan ternyata Mas Han sudah kenal dengan teman saya yang jago gambar, namanya Wanan Mahera. Waktu itu wanan datang sendirian ke studio Papillon, ya menurutnya sekarang dia ada perkembangan dari waktu pertama melihat karyanya dulu.

Karena saya sedang asyik mengobrol tentang dunia kerja dengan adiknya Mas Han, beliau sedang membuat sketsa para gadis yang ada waktu gathering. Kalau istilahnya di dunia PW, teknik ini namanya gambit, salah satunya adalah show off talent. Nah, di situ saya jadi tertarik untuk menggambarkan seseorang yang special, seseorang yang pernah membuat saya jatuh cinta walau hanya beberapa menit pertemuan.

Dia adalah....
Rina by Han Papillon

Yap, dia adalah Rina. Gadis jepang yang saya temui, dan yang membuat saya jatuh hati. Karena dia saya bisa membuat 3 postingan bersambung "Finding Rina" (-The Meeting-, -The Preparation-, dan -The Conclusion-).

Objeknya adalah foto Rina yang ada dalam ponsel BB saya. Untuk menggambar lebih nyaman objek harus diam, tapi BB saya tidak ada pilihan untuk bisa nyala terus, saya utak-atik hanya dapat 2 menit nyala! Jadi saya sangat salut sekali dengan Mas Han, walau selalu menyalakan 2 menit sekali, hasilnya bisa kalian lihat sendiri, benar-benar superb!! Saya pernah menggambarnya selalu saja kegendutan atau bagaimana.

Saya sangat berterima kasih kepada Mas Han yang sudah membuat dirinya menjadi sketsa yang indah. Logika saya selalu saja ingin memberikan banyak kepada Rina, tapi apa daya, itu semua hanya terjadi di pikiran saya. Kalau saya sudah bertemu dirinya entah itu di Jepang, Indonesia, atau di mana, saya akan berikan ini kepada dirinya. Saya mungkin susah menjelaskan dengan bahasa lisan makanya saya membuatkannya dalam bentuk komunikasi visual.

Dengan menggunakan bahasa visual itu saya ingin mencoba menyampaikan pesan kepada Rina, bahwa dia adalah gadis yang paling indah yang pernah saya temui. Kenapa bahasa visual...., karena bahasa itu bisa dimengerti orang Jepang dan orang Indonesia.