""'>

Selasa, 13 Desember 2011

80% tidak 20% ya

Seberapa banyak orang yang meremehkan teori tentang mendekati lawan jenis yang ada di buku karena baginya, yang dilakukan itu sudah benar dan tidak butuh teori lagi. Padahal tujuan yang sebenarnya dari buku itu adalah bukan untuk merubah karakter kamu melainkan untuk menambah value internal kamu itu sendiri.

Saya dan teman saya sebut saja Mr.Alien pernah mencoba mempraktekkan apa yang ditulis di buku tersebut. Teori-teori sudah matang dipikiran kita namun pada saat mendekati lawan jenis semua yang ada dalam buku atau teori-teori yang sudah pernah dipelajari hilang semua yang ada hanyalah radical honestly (kejujuran secara tiba-tiba). Jadi kita hanya bilang yang dipikirkan saat itu juga dan jauh dari yang diteorikan itu karena waktu itu kita masih menggunakan 20% tidak 80% ya. Jadi dalam pikiran kita dipenuhi pikiran-pikiran "Nih harus berhasil kenalan terus minta nomor hapenya kalau engga aku ga bisa tidur malam ini". Berikut pengalaman awal-awal kenalan.

Setelah Mr.Alien melakukan kenalan dengan 2 cewek chinese dan minta nomor hapenya, saya bawa dia ke luar gedung dan mencoba untuk menenangkannya dan berbagi kesalahan-kesalahan. Sewaktu sharing-sharing dan mencoba untuk merefresh pikiran datanglah 2 HB (Hot Babe) dari belakang.

"Sekarang giliranmu Jo!" kata Mr.Alien.

Sambil memandangi 2 HB yang lewat tadi, "Kamu yakin aku bisa kenalan dengannya?"

"Hajar aja Masbro!" Tegas Mr.Alien meyakinkan saya.

Bergegas mendekati sang HB, "Baiklah!"

Jarak HB dengan saya kira-kira agak jauh sekitar 7 meteran, waktu itu saya ga yakin bisa berkenalan dengannya jadi kadang jarak sang HB dekat dan kadang jauh. Hingga pada akhirnya sang HB menaiki escalator. Saya pun menaiki escalator tersebut dan sekarang berada di tepat belakang HB dan sekarang HB tidak bisa berjalan lagi.

Saya menyodorkan tangan di antara kedua HB tersebut "Maaf ganggu bentar, aku mau kenalan, namaku Jojo, nama kamu siapa?"

"............" Kedua HB tersebut belum menjawab dan mereka seperti menyecan penampilan saya, mungkin dalam pikirannya "Ni sales, penjahat, tukang kredit, pencopet atau anak alay sih"

Mereka belum menjawab pertanyaan saya, tapi setelah mendarat dari escalator, saya pun mengulang perkataan saya tadi, "Namaku jojo, nama kamu siapa?"

"Namaku Endang", "Ita", "Kamu kenapa mau kenalan ma kita?" tanya sang HB.

Karena pikiran masih berantakan, antara teori dan emosi, saya pun berkata dengan tidak dilandasi emosi yang sesuai "Soalnya kalian dari jauh menarik banget"

"DOOOOOOENK!!!" seru sang HB meributkan keadaan dan menjadi sorotan orang-orang yang lewat termasuk SPG, satpam, tukang pel, yang lagi keramas pun sepertinya juga kedengaran.

Karena suasana sudah tidak terkendali saya pun menengok ke belakang dengan tujuan mengundang Mr.Alien untuk meredakan suasana. Tapi sial banget dia ngumpet di belakang konstruksi escalator.
Tanpa pikir panjang, "Eh sebentar, Aku minta nomor hape kamu?"
"Nomor aku apa si Ita?" mencoba membuat tambah panik saya tapi memang sudah panik dan terinjak-injak sih.

"E..., kalian berdua sih" dengan nada panik dan terlalu cepat.

Saya lupa yang mereka bilang tapi mereka seperti bilang "JAWABAN YANG SALAH!", "PERGI DULU YA ORANG ANEH!".

Setelah kejadian yang hina itu, Mr. Alien gantian membawa saya ke luar gedung dan mencoba menenangkan diri. Di situ kami tahu kesalahan-kesalahan kami dan terkadang kita menemukan teori baru yang tidak tertulis di buku tersebut. Seperti contohnya kalau sudah mendapat nomornya coba cek dulu itu asli atau tidak, siapa tahu itu nomor pemadam kebarakan, polisi, nyokap, bokap, atau yang lebih parah itu nomor suaminya!

Kami menyadari satu hal penting bahwa Teori adalah sesuatu yang sudah dipraktekkan, perbanyaklah praktek dengan tujuan mencari tidak (seperti kata Pak Mario Teguh) dengan begitu kita akan selalu santai untuk melakukan experimen atau praktek, kalau belum berhasil jangan salahkan diri sendiri atau orang lain, mungkin belum waktunya saja, tinggal kita berusaha mencari banyak kata tidak karena dengan begitu kita bisa belajar dari banyak kegagalan. Dengan mengharap 80% tidak dan 20% ya secara terus-menerus kita akan menjadi pribadi yang ikhlas dan terus mencoba sesuatu yang baru hingga semua itu akan menjadi natural. BE NATURAL GENIUS!

Senin, 12 Desember 2011

Kenali Raharjo

Siapakah Raharjo?

Sebenarnya nama lengkap saya adalah Ricky Raharjo. Saya sering dipanggil Jojo oleh teman-teman sejak SMP hingga sekarang.

Saya lahir tanggal 29 Juni 1990 di Kota Semarang. Pendidikan terakhir saya adalah D3 Akuntansi. Pernah TK 0 kecil tapi tidak pernah merasakan 0 besarnya, jadi langsung melompat ke kelas 1 SD.

Apa yang Raharjo lakukan?

Saya sekarang bekerja sebagai akuntan di Suzuki. Kalau kegiatan waktu luang sih banyak tapi sebagian besar saya habiskan dengan menulis blog, dan berfoto-foto.

Kenapa namanya On The Way Raharjo?

Blog ini saya juduli On The Way Raharjo, karena mempunyai makna "Raharjo" (nama marga) biasa untuk panggilan dewasa atau kehormatan dan "On The Way" yang berarti menuju, jadi Menuju Kedewasaan yang Terhormat. Dewasa itu matang, dan matang itu baik, jadi menuju jalan yang lebih baik juga bisa. Itu konsep awal dari terlahirnya blog OTWR ini.

Semoga anda betah membaca-baca artikel yang ada di blog saya ini. Saya Ricky Raharjo, terima kasih.

Arsip