""'>

Selasa, 11 Juni 2013

Saya

Jaman kuliah, saya kenal banyak Dosen yang melekat di hati, saking melekatnya hingga diuapin pakai abab tetap saja menempel seperti lem kastol.

Hari ini saya diapprove menjadi temannya Mas Marsono. Beliau adalah Dosen Pembimbing saya ketika sedang bimbingan TA (Tugas Akhir). Kalau diingat-ingat, momen yang paling menegangkan ya berhadapan dan konsultasi di hadapan beliau. Kenapa tidak? Karena setiap saya mengajukan argumen saya dengan penuh semangat, selalu saja dipatahkan dengan ilmu akuntansinya beliau bahwa argumen saya harus direvisi lagi.

Pernah ngerasa ga, sudah siap matang-matang ternyata masih revisi lagi, yah pasti kalian mengalaminya juga kan?

Tapi dari situ saya tidak pantang menyerah. Saya selalu menjadi pendengar yang baik. Apa-apa yang dikatakan Pak Marsono saya tangkap dengan baik-baik dan saya rekam di memori otak saya. Ya untungnya masih ada space di otak saya, tapi sepertinya antivirusnya belum di-update. Ah apalah arti virus, kalau anda tahu virus, sebenarnya virus itu tidak berbahaya, sebenarnya mereka adalah sistem yang kasat mata, tapi jika mengganggu mereka bisa menampakkan wujudnya di layar monitor anda, makanya ga usah campuri dunia mereka, yang penting kita berlaku baik dengan komputer kita. Contoh deh Yakult, virus tapi memberikan kesehatan bagi peminumnya. Eh itu virus apa bakteri ya? . . . . Loh kenapa jadi bahas virus?! (Baru sadar).

Setelah keluar dari ruangan bimbingan bersama Pak Marsono, saya selalu down, dan pikiran negatif selalu muncul seperti "Ini, bisa selesai tidak ya? Kenapa harus Pak Marsono, Dosen Pembimbing saya? Banyak yang bilang beliau ganteng, banyak pula yang bilang agak killer, sebenarnya siapakah beliau sebenarnya?".

Istilah yang saya buat sendiri yaitu "Serangan balik esok hari!" Maksudnya adalah saya selalu mengungkapkan ide dan perkembangan TA saya kepada Pak Marsono di keesokan harinya setelah saya kalah dalam argumen.

Ketika saya sedang bimbingan, saya tidak pernah melupakan kata-kata beliau yang satu ini. Satu kata itu adalah . . . . Well, waktu saya sedang melakukan presentasi perkembangan TA saya. Saya selalu saja tercuapkan kata "Aku". Pak Marsono naik darah dan menegur saya supaya kata-kata "Aku" dihapuskan ketika sedang kondisi formal seperti ini. Akhirnya kata-kata "Aku" diganti menjadi "Saya".

Simple tapi maknanya luar biasa. Sekarang saya selalu membiasakan menggunakan kata "Saya". Ya seperti saya sedang menggunakan kata "Saya" dalam tulisan blog saya ini.

Akhirnya berkat ide cemerlang saya, saya berhasil menerobos ACC nya TA. Dengan penuh semangat saya mengungkapkan final ide saya kepada beliau pada pertemuan ke-8 bimbingan yang memakan waktu 5 bulanan. Hasilnya adalah beliau agak berpikir waktu itu, tapi dengan alasan "Ya, nanti dipertanggungjawabkan lagi ya di Dosen Penguji, sekarang saya ACC TA kamu dulu saja, seneng ga?". Dengan sedikit alasan saya lontarkan, beliau memotong saya dengan bertanya "Seneng apa ga?". Saya jawab saja dengan agak malu "Iya, senang Pak, hehe."

Waktu di ACC nya TA saya, saya bertanya pertanyaan agak pribadi kepada Pak Marsono. Saya tanya apakah beliau adalah saudara tetangga saya yang tinggal di Sidoluhur? Beliau menjawab "Siapa sih, ah kamu bisanya menyambung-nyambungkan orang, hahaha?". Itulah jawabnya, yang tahu ibu saya sih, soalnya ibu saya pernah melihatnya waktu Pak Marsono sedang menjenguk tetangga saya.

Esok paginya saya ingin meminta tanda tangannya karena beliau sangat memukau seperti bintang. Pak Marsono entah kenapa agak berbeda, tidak seperti biasanya, lebih ceria seperti Sponge Bob yang bersemangat, dan berkata "Sini-sini Bos, ada yang bisa dibantu?". Sampai-sampai saya dibilang bos. Tanda tangan itu sangat bernilai, lebih bernilai dari artis manapun. Kenapa tidak? Karena tanda tangan di atas kertas presensi magang saya itu artinya kelulusan sudah dekat!

Pak Marsono adalah Dosen yang baik sekali jika kamu tahu menilainya dari mana. Baik karena, TA itu adalah cerminan kamu, sebenarnya bukan Pak Marsono yang berusaha untuk menggagalkan rencana TA kamu, tapi kamu. Bahkan teman saya Widi sampai merubah judul karena tidak kuat dengan TA sebelumnya yang terlalu banyak revisi. Revisi itu adalah supaya kita lebih menggali lagi referensi dan memperkuat argumen kita, agar waktu kita presentasi di Dosen Penguji, kita bisa lancar menyampaikan TA yang kita kuasai.

Dan ya, akhirnya ujian TA saya lancar dan berhasil hanya dalam 5 menit presentasi. Terima kasih Pak Marsono. (^^)

Related Post

7 komentar:

  1. *jadi inget dosen pembimbing sendirI banyak bantuin banyak ngasih ilmu, jadi kangen kuliah T^T

    BalasHapus
  2. hahaha ya mas, itu membuat hati galau :-)

    BalasHapus
  3. Jadi inget para dosbing yang baik hati. Semoga cepet wisuda. Selamat ya^^

    BalasHapus
  4. waaaahh kayaknya akrab nii sama dosen pembimbingnyaa.. kalau aku belum ada pengalaman bersama dosen pembimbing.. tp Insya Allah dalam wkt deket inii.. smoga juga nantinya bisa akrab biar bimbingannya juga lancaarrr hehehe good luck yuaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. awalnya sih ga akrab, hahaha, good luck, buat kamu (^^)o

      Hapus