""'>

Senin, 01 April 2013

Memaknai Pengorbanan

Saya lebih menyukai motivator yang berdasarkan dengan tindakan nyata. Orang yang tidak terlalu terkenal pun bisa menjadi motivator entah itu sengaja maupun tidak sengaja. Kadang Tuhan menghadirkan sosok orang yang dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi kita, dan biasanya dia/mereka dihadirkan di hadapan mata kita langsung. Tinggal bagaimana anda memaknainya.

Kemarin hari Minggu saya bertemu seorang laki-laki sudah tua, umurnya mungkin 50 tahun, dan 2 anak kecil yang sedang duduk di samping saya. Ada seorang penjual makanan yang lewat dan menawari makanan kepada mereka bertiga, namun mereka menolaknya dengan murah senyum dan bilang kalau sudah makan. Anak perempuan kecil itu berceloteh, "Kok ga malu ya kerja kayak gitu". Kemudian laki-laki tua itu menjawab, "Ya engga tha nak, mereka kan jualan makanan yang halal dan penghasilannya dari kerja keras mereka, uang yang di dapat pastilah halal, jadi kenapa harus malu". Percakapan orang tua dan anak-anak itu menyinggung saya yang sekarang tengah menjalankan bisnis, benar juga ya kenapa harus malu.

Hari Kamis lalu saya dan sahabat saya Yoppy menghadiri acara Youth Talk yang diselenggarakan oleh AIESEC UNDIP. Di situ saya mendapat pencerahan tentang traveling ke luar negeri dari speakernya. Waktu itu yang berbicara adalah Anggi dan Nico. Anggi adalah mahasiswi Teknik Kimia yang hobi travelling, sedangkan Nico adalah fotografer sekaligus blogger.

Dari Anggi, saya bisa tahu bagaimana merencanakan liburan ke luar negeri yang nyaman, aman, murah, dan fun. Misalnya kalau kita mau mengunjungi 5 negara dalam 1 bulan kita bisa mengunjunginya dari negara yang paling jauh dulu, lalu terus sampai ke negara yang terdekat, supaya nanti kalau pulang tidak berat di ongkos, karena kadang ada negara yang bisa dilalui dengan jalur darat.

Terus ada lagi nih, kalau misalnya kita mau pergi ke luar negeri, kita harus mengumpulkan informasi dulu, apakah itu tempat buat pacaran, senang-senang sama teman, atau belanja murah? Makanya kita butuh team yang solid jika kita ke luar negerinya bersama teman-teman. Jadi di setiap negara bisa dipimpin sama teman kita yang sudah mengumpulkan data negara tersebut. Contohnya begini deh, saya mau liburan dengan teman saya, dengan Yoppy dan Kang Saef. Kang Saef saya suruh mencari data negara Thailand, Yoppy mengumpulkan data negara China, dan saya mendapat negara Singapore. Nah, terus saya presentasiin ke Yoppy dan Kang Saef tentang negara Singapore, dari nanti tempat mainnya, tempat nginep, tempat belanja, dan pastinya budget, begitu juga nanti yang dilakukan dengan Yoppy dan Kang Saef. Anggi dan teman-temannya sendiri sudah merencanakannya selama 6 bulan sebelumnya, dan mereka menabung selama 6 bulan itu hanya untuk melakukan liburan ke 5 negara di Asia Tenggara hanya selama 1 bulan. Pengorbanannya berhasil dan sekarang buktinya dia bisa membuktikannya di hadapan saya dan berbicara menjadi speaker di Youth Talk.

Mas Nico () memberikan pengalaman tentang dirinya sewaktu traveling ke Macau. Karena beliau adalah Creative & Social Media Manager di , beliau memberikan cara memfoto apa saja kalau kita sedang di luar negeri. Mas Nico sendiri kadang malas mengeluarkan kamera jika untuk mengabadikan sesuatu dalam perjalanannya, makanya dia hanya menggunakan smart phonenya. Dengan kamera HP pun sudah bisa menghasilkan foto-foto yang memorable, waktu itu dipresentasikan ketika beliau memfoto negara dari dalam pesawat melalui jendela pesawat. Ada juga foto narsis, bukan foto tentang expresi banci kamera melainkan foto passport dan tiket yang akan dikunjungi. Lalu foto-foto buat fun waktu jalan-jalan di luar negeri, seperti candid-in orang asing yang sedang narsis. Tapi saya melihat beliau mendokementarinya dengan video juga, saya lebih menyukainya karena terlihat hidup dan seakan-akan kita berada di situ saat itu juga.

Ketika acara mau selesai ada acara namanya sharing community. Waktu itu saya mempromosikan Prolog, komunitas kamera analog saya di depan para hadirin. Karena disuruh cepat saya pun hanya beberapa patah kata tentang PROLOG. Lalu setelah acara sharing community, dilanjutkan dengan acara foto bersama. Berikut foto bersama anak-anak muda yang hadir di Youth Talk.

.


Setelah acara itu, saya melanjutkan makan nasi goreng ayam di daerah majapahit favoritnya anak Canopus. Saya akan makan bersama Yoppy di warung yang kecil itu. Tidak disangka kita bertemu dengan Abas di warung itu. Kita sempat sharing-sharing selama satu jam di situ. Kita membahas tentang passion dan pengorbanan karena masih kepikiran dengan acara tadi.

Yoppy sharing tentang waktu, bahwa kita tidak bisa memilih 2 pilihan passion dalam waktu bersamaan. Makanya kita harus mengorbankan salah satunya. Dia mencontohkan kepada saya begini, saya tidak bisa pergi ke rumah Yoppy dan Abas dalam waktu yang sama, pastinya saya harus bisa memilih sala satu. Salah satu harus dikorbankan istilahnya demi mencapai salah satu tempat tersebut.

Berbicara soal pengorbanan, saya jadi teringat orang Jepang yang saya kenal dari Youtube, namanya Mijonju. Beliau adalah orang yang mencintai kamera entah itu analog, digital, ataupun polaroid layaknya orang gendut menyukai coklat (tag linenya Mijonju Show yang saya terjemahkan). Tapi kadang tidak selalu kamera saja, kadang barang-barang yang keren, karena beliau saja sekarang selalu dibilang orang keren sama orang yang mendatangi channelnya. Video selain kamera, berikut clipnya dari Youtube.


Lihatlah komen di bawahnya. Di situ tertulis "nah i sold my kidney for this bike :)". Beliau menjual ginjalnya demi mendapatkan barang yang dia suka. Salah satu pengorbanan yang membutuhkan keberanian tinggi, yang tidak sembarangan orang akan melakukannya. Yang artinya apa, coba rasakan apakah pengorbanan kita sudah cukup keras atau sakit seperti mendonorkan ginjal demi mendapatkan sesuatu yang kita inginkan.

Related Post

8 komentar:

  1. jadi inget dulu saya kerja di oktagon photography banyak banget acara serupa kayak gini .. :D seminar dan workshop ttg photo atau produk

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini acara forum terbuka, beda-beda temanya setiap bulannya terus gratis, dan bisa dapet ilmu. oh suka foto juga?

      Hapus
  2. bener tuh, motivator itu bukan selalu orang yang terkenal, bahkan orang yang ga kita kenal dan ga sengaja papasan sama kita juga bisa jadi motivator.
    wah, lagi bisnis ya? bisnis apa? aku juga mau buka bisnis, tapi ntar2 aja. heheheee

    BalasHapus
    Balasan
    1. udah ga si sekarang, dulu sama teman buat keripik bisa rasa jagung, buat sendiri, packaging, sendiri, design sendiri, nyetock sendiri, sekarang ya paling bantu-bantu om jualan sprei sama kerja kantor..

      Hapus
  3. Anak semarang yah brooh?

    Abis ikut acara begitu pasti termotivasi banget rasanya, dan seharusnya euforia itu tetep bertahan sebagai motivasi elo buat ngejar mimpi elo...
    (ง•̀˛•́)ง

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya masbro, anak semarang juga, iya makasih ya aminnnnnnn

      Hapus
  4. cie anak UNDIP, aku anak UKSW lho.behehehe..aduh ini aku banget!! aku juga pingiiiiin banget bisa travelling ke luar negeri trus diceritain di blog..asoyy banget pasti yaaa...semoga bisaaa!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sebenarnya secara ga langsung kamu membantu negara kita, dan negara yang kamu kunjungi agar lebih terkenal (^^), amin tak doain

      Hapus