Hari ini Saya senang sekali, kenapa senang, hari ini saya dipanggil interview oleh PT. Djarum, dari phsycotest orang 30an jadi 13 orang saja, walau kebanyakan anak UNDIP juga, dan saya senang waktu itu dipanggil pertama dengan nomor urut pertama, sayang itu bukan ranking saya, mungkin kalau ada sistem ranking saya akan senang sekali, ibu saya akan kasih uang tambahan buat jajan, tapi saya menyadari saya sudah berumur sudah tidak pantas untuk dikasih uang jajan, walau saya belum pernah mendapat pekerjaan tapi selama ini sudah berusaha mencari makan sendiri.... di dapur.
Saya memasuki PT.Djarum Foundation dengan motor Tiger Putih, jaket hitam, celana hitam, dari kejauhan udah kayak Menteri Hitam makan Kuda Putih dalam permainan catur, dan diskak oleh Satpam Djarum lalu saya tidak dapat bergerak dan terparkir di parkiran PT.Djarum. Dari situ saya disuruh melapor bahwa saya ingin interview dengan Ibu Liana. Setelah memasuki gedung, saya lupa lantai berapa waktu ditelpon kemarin. Lalu saya sms saja temen saya Mr.Alien yang waktu itu juga terpanggil untuk interview.
Jojo :
"Bro, kemarin lantai berapa ya? Aku lupa"
Mr. Alien :
"Lantai 3 bro"
Jojo :
"Kamu ga lagi ngemol kan, lantai 3 itu kan buat masuk Citraland"
Mr. Alien :
"Ah kamu tu kebanyakan ke mall sih"
Jojo :
"Ya dah deh makasih, aku coba dulu, semoga lantai 3 ruang interview bukan pasar swalayan"
Waktu interview yang interview embak-embak oriental agak gemuk, namanya Ibu Liana, alumni UNDIP juga, orangnya baik, friendly, walau beliau selalu menanyakan sesuai prosedur kadang beliau malah curhat kemana-mana, selain pertanyaan yang sudah ada, beliau juga menanyakan hal-hal pribadi begitu dari tanya teman-teman saya gimana, apa hobi saya, tapi untung dia ga menanyakan hal yang sangat pribadi seperti "Mas, warna celana dalam mas apa?"
Setelah interview selesai, saya pun agak merasa lega dan untuk menghilangkan rasa agak itu, saya pergi ke toilet untuk kencing atau pipis. Setelah itu saya mencoba menenangkan dan memotivasi teman-teman saya yang akan maju interview. Saya kasih motivasi tentang bagaimana lebih kenal dengan Ibu Liana, sampai dapat nomor hapenya, tapi saya urungkan niat itu.
Demikian cerita singkat dari saya, saya Ricky Raharjo. Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar