Karena hal tersebut saya sekarang lebih suka dipanggil Jojo. Nama Jojo ini pun teresmikan waktu saya masi SMP, jadi ceritanya sebelum dipanggil Jojo, waktu SD saya sering dipanggil "Dek Kikik", waktu itu memang masih jaman-jamannya kalau yang lebih tua tu lebih keren, lebih dewasa, dan saya waktu itu juga paling muda di antara teman-teman SD saya. Selama 6 tahun di SD gitu saya nyaman-nyaman aja dipanggil seperti itu, tapi semenjak lulus dari SD, di SMP saya berpikir kenapa saya mau ya dipanggil seperti "Adek", padahal saya bukan keluarganya, atau terkadang saya berpikir saya tu adeknya siapa...., saya pun berpikir ke depan kalau saya terus-terusan dipanggil adek entar saya diadopsi jadi adek kemana-mana, gendong kemana-mana sampai besar itu kan memalukan banget, makanya perlu nama panggilan baru untuk saya supaya kesannya lebih menjual begitu.
Sudah banyak mengalami transisi nama panggilan saya, dari Dek Kiki, karena saya paling muda waktu itu, terus panggilan sayang dari kakak saya dipanggilnya "Mbe" gitu, dari asal kata "Lambe" atau "Bibir" dalam bahasa Indonesia, mungkin karena "Bibir" saya sexy atau hanya untuk menghina bibir saya, ga tau juga yang jelas saya masih polos dan ga tau apa-apa. Kadang juga dipanggil "Heh" bagi yang baru kenal, dan semua orang waktu itu kalau dipanggil "Heh" oke-oke aja, seakan-akan kamu melihat semua orang itu bernama "Heh". Dari ejek-ejekan sampai dipanggil nama Bapak/Ibu, lelucon kuno yang sering terngiang-ngiang, lucu di jamannya, dan yang paling bodoh kalau misalnya kita ga tau nama aslinya terus kita mau ajak keluar gitu, waktu di rumahnya kita manggilnya pake nama orang tuanya, dan pernah kejadian waktu SMP waktu itu, saya lagi asik-asikkan tidur gitu di kasur tiba-tiba ada orang yang manggil-manggil, tapi bukan nama saya yang dipanggil tapi nama Bapak saya, dan mungkin Ibu saya ingin bilang "Kamu tuh anaknya siapa, beraninya manggil suami saya tanpa embel-embel "Pak"?", tapi diurungkan oleh Ibu. Temen saya yang masih SMP dengan polosnya bilang, "Mau cari anaknya Ibu?", sungguh waktu itu adalah pertanyaan bodoh sekali. Kemudian dari panggilan-panggilan itu ditemukan nama marga saya yang keren yaitu "Jojo" yang sudah mengalami proses penseterilan nama berulang-ulang, karena apa, karena waktu itu nama sebelum "Jo" itu dipanggilnya "Paijo", mungkin artinya pai hijau, "Jojo Pejo", ini artinya jorok/saru pokoknya "Jojo Ped", singkatan dari "Jojo Pejo" mungkin, tapi saya mendengarnya malah kayak cepat Jo, cepat! "Jojo Marijo", udah kayak judul musik aja ya, ya mungkin bisa dijadikan lagu Mars Jojo. Akhirnya ditentukan nama panggilan dasar "Jojo" saja, karena suka diulang-ulang kata Jo itu, jadilah Jojo.
Saya Ricky Raharjo, sampai jumpa di pertemuan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar