""'>

Sabtu, 07 Januari 2012

Dirinya, Pameran, dan SMASH

Selamat malam menjelang pagi para follower saya. Nama saya Ricky Raharjo.

Hari ini saya senang, capek, pusing, dan galau, semua perasaan menjadi 1, kenapa seperti itu?



Saya senang hari ini bisa bertemu dengan wanita yang saya sukai sejak pertama berjumpa dengannya, namanya sebut aja Binka, waktu itu kita berkenalan ketika kita sedang hunting di Taman KB menjelang berbuka puasa. Setelah dari situ kita makan di warung makan Si Boy, di sana kita makan-memakan daging yang dibakar, rasanya jadi enak soalnya dia makan di dekat saya, tapi saya jadi tidak enak hati apakah dia juga enak makan di dekat saya.

Makan-makan, senda-gurau dengan teman-teman, dan mengajari caranya kamera analog itu bagaimana, ketika itu tangan kita saling bertemu di kamera itu, dia bilang "Itu tangannya Dhipo kok kamu pegang terus?", oh ternyata saya sedang memegang tangan teman saya Dhipo, ketua Prolog, waktu itu saya memang sedang mau mengajari si Binka kamera TLRnya si Dhipo.

Saya senang sekali hari ini kenapa, soalnya dia rela sendirian dari kota Pemalang menuju Semarang demi bertemu dengan saya (saya mengharapnya sih seperti itu). Entah kenapa hari ini saya tidak begitu hidup, istilahnya hari ini saya seperti pura-pura mati di depan dia, tetapi ketika tidak ada dia saya bisa ngoceh-ngoceh ga jelas seperti orang lagi stand up comedy. Saya berpikir mungkin juga karena keseringan bertemu di dunia maya jadinya kaku kalau sudah bertemu begini...., apapun itu saya jadi sedikit galau. Sebenarnya dia tidak mendapat free tiket, dan waktu itu tidak ada free tiket sama sekali, yang ada hanya cocard, tapi demi dia, saya bersedia melakukan apapun karena dia sudah mau dateng dari jauh-jauh untuk bertemu dengan Prolog, sebelum hari H saya membeli tiket untuknya besok tapi semuanya sia-sia dia sudah masuk ke dalam SMANSIX duluan, saya kaget terkejut, dan mau pingsan. Tapi saya takut kalau pingsan bukannya ditolongin, tapi malah difoto-foto doank sama teman-teman kamera dan mungkin besok saya masuk di majalah atau koran dengan headline "Telah Pingsan Pria Jomblo di Pameran Prolog."

"Wah pupus sudah pengorbananku, ini tiket udah ga ada artinya lagi, aku buang ya eman-eman, aku makan ya ga bisa, aku tukerin ke G-Fan ya ga bisa, ya udah aku mau coba jual dulu di depan" kata saya dalam hati.

Saat itu kita lagi nempel-nempel foto di kain putih, karena jarang bertemu saya jadi deg-degan dan grogi, saking groginya saya bingung mau bilang apa, saking bingung mau bilang apa kadang saya pura-pura sibuk, saking pura-pura sibuknya, saya tiba-tiba ingin juga ditempel di kain putih, ingin dipajang bersama foto-foto di situ. Setelah selesai menempel, sahabat Binka, namanya Mile, dia bagi-bagi gantungan kunci. Di situ saya senang sekali, senang kenapa karena saya dipilihin warnanya sama si Binka, dan warnanya juga sama dia (oh so sweet...), kayak orang couple-an gitu, sayang dia masih teman saya (oh so galau....).

Binka dan Mile ditugaskan untuk membeli double tape di luar, dan sekalian beli snack untuk anak-anak Prolog yang sedang kelaparan. Saat itu pula, saya, Yopi, dan Erigo ke luar untuk mencari orang yang mau beli tiket SMASH (hueek) dan alhamdulillah ada yang mau beli. Untuk menghilangkan rasa galau kita bertiga sharing-sharing, terutama saya yang sharing kenapa saya hari ini begini, dan ternyata Yopi dan Erigo merasakannya juga. Ternyata sharing-sharing saja tidak cukup, kita di bawa keliling oleh Erigo, dan sampailah di suatu pombensin, saya kira si Erigo mau ngisi bensin ternyata keliling pakai mobil daritadi cuma cari tempat pipis.

Hari semakin malam, Binka dan Mile pun sudah pulang dari belanjanya. Kasihan Binka, kehujanan, kebasahan, dan kedinginan, saya ga rela dia kedinginan jadi saya pakaikan jaket saya buat dia. Saya memang pria yang kurang romantis tapi saya mencoba untuk romantis, karena saya sudah bilang kalau ada apa-apa bilang (di sms, waktu itu dia lagi di perjalanan Pemalang-Semarang), maksud saya kalau misalnya ada oleh-oleh dari Pemalang, bilang ke saya ntar saya bakal siap-siap dengan tas besar saya dan membawanya lari ke rumah.

Seharian di pensinya SMANSIX buat pameran, artisnya SMASH, banyak anak-anak muda kumpul pake kostum korea-korea gitu dan yang masuk itu rata-rata anak SD SMP tahu ga. Saya berpikir mungkin di depan ada tulisan "Boleh Masuk Asal Tinggi Di Bawah 150cm". Waktu SMASH nyanyi, teriakan mereka tuh ga enak banget didengerin, entah itu cewek apa cowok, saya gatau kenapa, tapi teriakan mereka terdengar seperti waktu malam pertama udah klimaks gitu tahu ga, ah..ah..ah~, dengerin lagunya SMASH dan denger suara tadi saya jadi pingin cepet cari tas plastik atau toilet terdekat, karena udah ga ketolong ya dah langsung aja saya beli burgernya Mr.Burger, supaya tas kertasnya bisa buat jaga-jaga kalau misalnya saya muntah.

Selesai acara musik-musik, kita (Prolog) merapikan barang-barang dan foto-foto, dan alhamdulillah tidak ada yang hilang dan semuanya berjalan lancar, semuanya senang dan gembira kecuali saya. Sewaktu saya mau pulang, saya tidak bisa berkata-kata banyak hanya kata "Ati-ati di jalan" buat Binka. Selalu begitu saya kalau berdekatan dengan cewek yang saya suka, tidak bisa mikir dan selalu speechless, tapi kalau speechless itu dipaksakan akan terjadi kesalah artian, atau kadang bilang tapi tidak ada artinya. Saya masuk mobil dengan Yopi, Erigo, dan Tika sharing-sharing di mobil sampai pulang. Di dalam mobil, saya galau masih memikirkannya, saya hanya yakin pasti Allah merencanakan yang lebih baik untuk saya. Di situ saya mengambil pelajaran penting ternyata suka saja tidak cukup...., menjadi wajarlah kepada yang kamu suka.

Selamat malam menjelang pagi, Saya Ricky Raharjo, sampai jumpa lagi.

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar