""'>

Rabu, 21 November 2012

Pus by Adhi

Bosan kalau komunikasi begitu-gitu saja, coba interaksilah dengan sekitar. Kemarin Sabtu siang saya diajak Adhi untuk mengikuti pameran lukisan Jepang yang diadakan oleh Japan Foundation di Galeri Semarang dekat Gereja Blenduk Semarang. Saya mencoba mengamati dan mengetahui apa sebenarnya makna dari lukisan tersebut. Adhi berkata bahwa apapun yang kamu ketahui dari sudut pandang kamu sendiri itu berarti kamu sudah mengamalkan ilmu estetika secara tidak langsung. Rumit juga, tapi entah kenapa lukisan-lukisan itu mempunyai emosi yang sangat kuat sehingga kadang saya untuk beralih ke lukisan lain membutuhkan waktu yang agak lama. Di dalam galeri tidak ada aturan boleh memotret lukisan itu, tapi saya tetap menolak untuk melakukan perbuatan seperti itu. Namun, setelah sampai di lantai kedua ternyata sepi sekali. Saya ingat teman Jepang saya pernah melakukan foto menyerupai lukisan pahlawan yang ada di belakangnya. Seketika saya mencoba hal itu dan menarik kata-kata saya lalu mencoba melakukan hal tersebut. Inilah hasil dari foto tersebut, tidak disarankan untuk ditiru apalagi untuk diupload di facebook. Saya tidak menguploadnya di facebook saya namun hanya di blog ini saja. (^^)


Tidak lama dari melihat-lihat lukisan-lukisan tersebut, saya dan Adhi pergi dari situ untuk mencari makan. Kami ingin mengisi perut kita di tempat langganan kita yaitu Warung Makan Bu Sri. Tempat itu adalah spesialis ayam goreng, tidak kalah dengan Fried Chicken karena kita hanya mengeluarkan Rp 8.000 saja untuk mendapatkan ayam, tempe/tahu, lalapan, sambel, tempat cuci tangan, dan segelas es teh. Bandingkan saja dengan Fried Chicken Rp 8.000 hanya mendapat ayam, nasi, saus, dan coca cola dan itu hanya waktu attack saja. Pada dasarnya saya lebih suka cita rasa ayam Indonesia, lebih yummy dan lebih kenyang juga.

Ketika kami sedang menunggu makanannya datang kita mendengar suara kucing dari luar jendela warung tersebut. Adhi pun memberikan tips jikalau kamu sedang bosan menunggu sesuatu atau mungkin komunikasi sudah menuju ke garing, cobalah berinteraksi dengan alam sekitar, contohnya kucing. Dia mencoba mengundang kucing tersebut dengan sapaan Pus, 2 atau 3 panggilan pasti kucing tersebut akan mengeong. Apa yang saya lihat waktu itu seperti keajaiban saja, ternyata kita tuh bisa komunikasi dengan makhluk yang dinamakan Kucing. Yah mungkin juga saya memang jarang keluar rumah untuk mencoba berinteraksi dengan alam sekitar makanya takjub sekali melihat hal itu. Waktu saya panggil pus, kucing itu tidak mengeong, kata si Adhi kamu haru memakai perasaan. Entah kenapa itu menghilangkan stress dari pikiran saya juga ketika berhasil memanggilnya, pasti akan saya coba lagi lain waktu, because It's Fun! (^^)

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar