""'>

Rabu, 14 November 2012

Semuanya Sama by Mas Reisal

Beruntung sekali mempunyai kenalan orang-orang hebat, entah itu dari komunitas Semarang Lair, Prolog, atau yang saya kenal secara langsung. Salah satu orang hebat yang saya kenal adalah Mas Reisal. Beliau memiliki wajah yang terlihat muda sekali seperti umur 20 tahun namun sebenarnya beliau sudah berumur 25-an, memang ketika saya pertama kali bertemu saya mengira dia masih muda sekali dan sama umurnya dengan saya, mungkin itu kelebihan orang hebat yang sukses yaitu awet muda.

Kemarin hari Rabu saya mau memenuhi janji saya untuk menemui Mas Reisal. Beliau hanya memberitahu patokan dan alamat pastinya. Saya sudah mencari, dan bertanya-tanya, namun tempat patokan yang dimaksud itu saya tidak melihatnya, ya sudah saya menunggu dekat pemakaman Sukarejo kalau tidak salah. Tidak lama saya mau mengirim sms ke Beliau, terlihat dari jauh Mas Reisal melambaikan tangan dan memanggil saya. Namun setelah saya sampai tempatnya Mas Reisal sudah tidak ada, saya jadi bingung, akhirnya saya parkir dekat situ. "Hei parkir di sini saja, itu parkiran orang kosan."seru Mas Reisal. Saya memindahkan parkiran kendaraan TIGER saya di dekat pohon mangga yang sudah berbuah milik Beliau. Takjub, hingga menelan ludah, rumah Beliau luas sekali, bahkan ada untuk memarkirkan mobil di depan seperti di hotel.

Saya agak canggung awal-awal namun rasa itu hilang ketika saya dipersilakan duduk di teras Rumah Mas Reisal. Tidak lupa saya memberikan oleh-oleh yang saya beli dari Bandung kepada Beliau. Awalnya Mas Reisal tidak tahu makanan apa itu, Namun setelah makan dia baru tahu kalau makanan ini dodol garut, ya karena di labelnya tertulis seperti itu. Saya curhat tentang bisnis, proyek website, mindset, rezeki, dan masih banyak lagi. Semua e-book, motivasi dari berbagai genre misalnya motivasi personal, cinta, dan bisnis sebenarnya sama saja kalau diteorikan. Maksudnya seperti contohnya ketika di percintaan ada fase perkenalan, kita tidak akan tahu kalau belum mencoba untuk berkenalan, kita pasti sudah banyak berpikiran negatif, wah kalau ditolak, diludahin, ditampar bagaimana ya, nah itu sama juga dengan bisnis. Ambil saja contoh ketika kita mau jualan tapi tidak punya modal, kita bisa foto barang yang ada di toko lain, kemudian kita foto lalu kita pajang di internet, kadang kita takut juga ketika ada yang membeli namun barangnya sudah tidak ada lagi. Pikiran-pikiran yang menganggu apalagi negatif lebih baik dihilangkan saja karena tidak baik untuk banyak hal dan itu memang benar adanya, saya pastikan itu. Jika kita sudah negatif dan kemudian berkumpul dengan orang-orang yang suka mengucapkan hal-hal negatif maka kita akan mudah bergaul dan menjadi teman secara cepat. Sesuatu yang keluar dari kita adalah refleksi diri kita, karena saya meyakini kata-kata yang ke luar dari mulut kita yang paling dekat mendengarkan apa yang kita ucapkan adalah telinga kita sendiri.

Saya pun diajak ke dalam kamarnya untuk diperlihatkan apa yang dikerjakan Mas Reisal sehingga bisa menghasilkan jutaan rupiah dari internet dan komputer. Kebanyakan dari kita dalam memulai usaha memang susah jika tidak terlalu percaya dengan adanya penghasilan yang besar dari berbisnis, namun mindset saya terkuatkan ketika bertemu dengan Mas Reisal. Kita sudah dimudahkan teknologi, harusnya kita harus bisa memaksimalkan teknologi tersebut dan tidak hanya sekedar menikmatinya saja. Bahkan saya pernah menulis hal-hal yang harus dipenuhi di Indonesia menghadapi era globalisasi, salah satunya adalah jika ilmu dan teknologi terus berkembang maka akan dikhawatirkan terjadinya pemecatan massal karena tenaga mereka sudah digantikan oleh mesin dan robot-robot, untuk itu harus ada orang yang bisa memberikan mindset-mindset kewirausahaan, ketrampilan, kreatifitas agar bangsa Indonesia dapat bertahan dan dapat dipandang oleh bangsa luar. Indonesia memiliki hal yang tidak dimiliki oleh orang luar yaitu sifat keterbukaan, murah senyum, mudah bergaul, sopan, saling menghargai, saya pernah mendengar orang Perancis dan Jerman, jika mereka ingin bergaul mereka hanya bergaul yang numpang lewat saja dan teman sendiri, tidak terlalu peduli untuk memberikan pertolongan dulu.

Banyak hal yang saya dapat dari berkunjung di rumah Mas Reisal, saya akan mencoba menata kehidupan, dengan will yang kuat pastinya. Semoga jika saya memiliki orang-orang sukses atau besar, saya jadi orang besar juga. Amiin (^^)

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar