""'>

Sabtu, 24 Agustus 2013

Special Guest From Japan, "Maci?"

Hari ini adalah hari yang sangat awkward tapi menyenangkan. Tahu ga, hari ini tuh saya kedatangan tamu khusus dari Jepang. Saya bela-belain beli buku belajar bahasa Jepang, sama nonton Youtube supaya bisa ngomong Jepang. H-1 kedatangan, saya tertarik menonton Youtube ketimbang buku yang saya beli. Topiknya saat itu adalah tentang tempat. Saya sudah bisa saat menonton pelajaran itu.



Karena saya punya teman yang bisa belajar bahasa Jepang juga, saya akhirnya BBM Evi untuk bertanya. Yang saya tanyakan adalah apa bahasa jepangnya dari, "Tinggalnya di kota mananya?". Evi dengan cepat membalas, "Doko no maci ni sunde imasuka?", yang artinya ya tadi itu. Terus saya tanya balik ke Evi supaya lebih mudah, saya tanyakan apakah, "Maci itu kota?", dia jawab iya benar. Kenapa saya tanya seperti itu? Kita bisa membuat pertanyaan dengan intonasi suara dan bahasa tubuh yang tepat dengan mengandalkan kata benda/objek itu. Ya seperti cerita hari ini.

Pagi hari, ketika saya masih malas-malasan di tempat tidur, tiba-tiba saya dibangunkan oleh dering telpon! Saya disuruh Mba Retha untuk segera berangkat gasik (lebih pagi) untuk mempersiapkan semua. Saya pun disuruh KCP untuk membersihkan dan merapikan meja kerja saya. Orang Suzuki pun sudah datang. Saya bingung, mana nih Jepangnya? Kok ga keliatan? Karena tidak tertarik untuk melihat perbincangan orang Suzuki, saya beralih menyibukkan diri dengan input data seperti biasa.

Di dalam ruangan ada 2 orang yang masih duduk di meja KCP. Saya jadi tidak enak membiarkan mereka sendiri tanpa ada salam hangat dari perusahaan ini. Akhirnya saya sambut dengan mengucap,

"Permisi Mas, perkenalkan nama saya....",

orang itu langsung menyalami saya dengan kedua tangannya dan berkata, "Haik, nama saya Takada!",

saya balas saja, "Nama saya Jojo",

"Oh halo Mr.Jojo-san! Nice to meet you!".

Langsunglah terjadi percakapan dengan Mr. Takada, saya kira beliau orang Indonesia soalnya kulitnya sawo matang juga. Saya pun mempraktekkan apa yang diajarkan Evi, jadi saya waktu itu bilang, "Doko maci ni....?", kesulitan untuk meneruskan karena lupa, lalu bilang aja intinya, "Maci, maci?".

Tetap dijawab juga oleh Mr. Takada, "In Hamamatsu! You know?".

Saya jawab, "No, where is it?"

Kemudian dia jawab, "It is near Mount Fuji, 2 hours from my house".

"Ooh, by the way I am sorry Mr. Takada, I thought you Indonesian people, hehe."

"Hahaha, it's okay! It just me and Mr. Morikawa! Haik! You can speak Japan?"

"No, but I learn when in high school, still can't fluently.". Jawab saya.

"Are you manager?", tanya Mr. Takada.

"No, I am just accountant, like a number, counting number....", menjelaskan sambil memperlihatkan meja kerja saya.

Kemudian Mr. Morikawa masuk ke dalam ruangan, "Perkenalkan nama saya Morikawa!".

Wah bisa bahasa Indonesia beliau, "Nama saya Jojo! Doko no maci?", saya ulangi lagi pertanyaan itu. Soalnya cuma itu yang nempel di otak saya, pelajaran bahasa Jepang yang saya pelajari hilang seketika saat berhadapan dengan orang Jepang beneran. Sempat terjadi hening mau bilang apa.

"I work in Jakarta, still 2 months, I have family in Japan.". Jawab Mr. Morikawa.

Saya melihat kameranya Mr. Takada tergeletak di meja. Mr. Takada melihat tingkah laku saya yang sedang melihati kamera, lalu bilang "EE..., do you want photo-photo?". "Can I? Okay, very pleasure!", jawab saya dengan senyuman.

Langsung saya dan Mr. Takada difoto oleh Mr. Morikawa, lalu gantian Mr. Morikawa dan saya difoto oleh Mr. Takada. Eits, saya jadi ingin mengabadikan momen dengan kamera saya. Saya cabut Black Berry saya yang masih keadaan men-charge. Sebelum saya foto saya menceritakan soal Rina sedikit kepada mereka, karena kelihatan foto sampul kamera saya oleh mereka.

Mr. Morikawa dengan cepat mengomentari foto itu, "Cantik!"

"Yes, yes! She is so Kawaii!!", seru saya.

"Hahaha!", tertawa kedua orang Jepang itu.

Akhirnya saya difoto oleh Mr. Takada 2 kali, dan ini hasil akhirnya dengan Mr. Morikawa.


"Very Nice! I think, Japanese people like photography....", gumam saya.

"Hehe, thanks", Mr. Takada tertawa kecil.

Setelah foto-foto, team suzuki dari Jakarta yang orang Indonesia kembali ke ruangan dan langsung melakukan maksud kedatangannya.

Thank you for coming Mr. Morikawa and Mr. Takada!

Setelah foto di atas saya jadikan profil BBM, saya ditanyain oleh Evi via BBM,

"Jo, itu jepangnya kok tua, udah kekon?"

Saya jawab, "Udah, nikah kan?"

"Iya, hm...., sampai kapan di Semarangnya?", Evi penasaran.

"Nanti malam, sudah pulang ke Jakarta, mereka bilang working-working!", jawab seadanya.

Evi balas, "Yah", dengan emoticon kecewa.

Saya tidak membalas lagi, saya tahu perasaannya.

Sebetulnya pingin juga sih berteman dengan orang Jepang lebih dalam, ya mungkin belum waktunya. Pingin bantu Evi juga sih, soalnya dia pingin banget namanya ngobrol-ngobrol buat ngasah kemampuan Bahasa Jepangnya lebih tajam, sama orang Jepangnya langsung. Pernah dulu saya mengiyakan permintaan Evi kalau misalnya punya teman Jepang nanti dikenalin, kalau ga diculik bentar (ya untuk kepentingan positif gitu).

*Note : Untuk lomba blogdetik saya. 

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar