""'>

Minggu, 18 Agustus 2013

Namatin TEKKEN 5

Halo bertemu lagi dengan saya Ricky Raharjo. Walau komputer masih dirawat di tukang service, ngeblog tetap jalan dong (^^). Yap, sekarang saya berada di warnet @home, warnet terkenal di dekat rumah saya. Tempatnya enak, terus tukang parkirnya juga baik, suka cerita pula, makanya saya selalu prioritaskan dulu datang ke warnet ini. Memang agak berbeda ngeblog di rumah dengan di warnet, jadi lebih fokus karena argo / tarif terus bergerak semakin mahal. Ya bersyukur saja sih bisa internet di rumah, bisa sepuasnya berkreasi, dan mengembangkan diri.

Daripada saya beli baju baru. atau sepatu baru, saya lebih menghabiskan uang saya untuk merawat komputer dan paket bulanan internet saya. Sudah menjadi kebutuhan pokok mungkin. Karena keseringan online di rumah, kadang uang gajian masih sisa-sisa. Uang itu kadang saya habiskan dengan sesuatu yang berguna demi passion saya, dan saya lebih suka habiskan untuk berbagi seperti nge-date atau traktir teman-teman.

 ►►►

Ngomong-ngomong soal teman-teman, saya jadi ingat waktu saya nonton bareng bersama teman satu fakultas dulu. Kayaknya sih waktu itu saya nonton Kambing Jantan-nya Raditya Dika. Bukan masalah nontonnya sih, tapi kebersamaannya (asal ga nonton film horor).

Gara-gara waktu pertama kuliah dulu saya selalu bersama teman satu SMA saya, yaitu Sidiq, saya jadi kenal yang namanya Imaniya dan Lala. Waktu itu saya dan Sidiq bermain ke 21 sehabis kuliah, lalu tanpa beritahu saya dulu, saya bertemu dengan teman-temannya Sidiq yang benar-benar asing di mata saya. Diam, tidak bisa membaur dengan teman-temannya. Ada yang pacaran sendiri, keduanya yang paling mencolok sih, soalnya couplenya cantik dan ganteng. Yang lain seperti ngelabak sendiri-sendiri, dan itu dilakukan di dekat pintu masuk yang ada penjaganya, sambil nongkrong lesehan.

Saya masih diam dan melihat, hingga mereka mengabadikan momen dengan berfoto. Cepret! Foto sudah terambil dalam sebuah ponsel bermegapixel. Lala, yang suka bercanda tertawa terbahak-bahak karena melihat fotonya. Ternyata ada yang ganjil. Di foto itu, mata saya menjadi kuning putih, seperti mata kucing yang terkena cahaya. Ikut tertawa juga, namun sedikit, Lala terus mengungkit-ungkit. Karena saya yang baru kenal jadi bingung mau balas apa, hanya diam.

Gara-gara saya diam, Lala menjadi merasa bersalah waktu itu. Dia terus-terus minta maaf kepada saya. Padahal saya sudah bilang iya saya maafkan. Tetap tidak ngaruh untuk melegakan hati Lala, apa karena wajah saya yang selalu sangar setiap saat? Mungkin. Dari lahir memang begini sih, kayak orang marah alisnya. (Apa gara-gara saya sering nonton Dragon Ball ya....).

 ►►►

Saat kuliah pagi sudah selesai, Imaniya sedang asyik membaca cerita pengalaman waktu kecil saya, yang dulu pernah dipresentasikan oleh dosen di mata kuliah Bahasa Indonesia tapi tidak jadi diteruskan gara-gara pada ketawa semua waktu paragraf pertama. Setelah selesai membacanya, Lala datang. Memutuskan untuk nonton bareng saja, mumpung ada Lala. Karena Lala S1, saya dan Imaniya D3 jadi memang jarang bertemu.  Hubungan saya dengan Lala, sudah baik-baik saja, bahkan gara-gara perang dingin, kita jadi bisa bebas berekspresi, malah jadi sahabat baik sampai sekarang.

Kita pergi ke 21, nonton Kambing Jantan. Tiket sudah terbeli, nunggu 1 jam. Kita isi dengan membeli snack-snack di mart terdekat. Dimasukkan di tas, agar aman dan bisa dimakan di bioskop nanti. Masih ada sekitar 20 menit lagi, saya isi dengan bermain game yang ada di 21.

Waktu itu saya ingin menunjukkan kepada Imaniya betapa mudahnya bermain TEKKEN 5. Saya menggunakan Heihachi. Karakter itu memiliki jurus yang curang, yang tidak bisa ditangkis oleh lawan apapun. Saya sudah mempelajarinya di PS 2, hanya dengan tekan kotak bawah lalu tekan segitiga, dijamin musuh akan kerepotan menangkis bagian tengah. Ya supaya menarik saya bermain dengan combo-combo yang lain juga, tapi waktu saya mau kalah saya pakai jurus curangnya Heihachi itu (^^).

"Round 1 Win! Round 2 Win! Round 3 Win! Round 4 Win!". Saat round 5 ke 6, ada anak kecil duduk di operating machine saya sambil melihat pertandingan yang sedang saya mainkan. Dengan tetap memakai jurus curang itu dengan feeling, akhirnya suara "YOU WIN!" muncul juga. Saya sedang berusaha menyingkirkan adik kecil itu, sedangkan Imaniya yang sedang duduk menemani saya main TEKKEN 5, mengintip ke belakang mengecek ramai atau tidak yang melihat pertandingan ini.

Akhirnya saya taklukan ayahnya Heihachi di Final Round dengan menggunakan jurus curang dan combo agar terlihat cantik, lalu menang. Sayang tidak ada tiket yang keluar. Tamat, dan selesai tepat suara pemberitahuan untuk masuk dalam studio.

Menunggu itu membosankan, tapi bosan itu pertanda, bahwa kita bisa membuatnya menjadi suasana yang tidak bosan. Wejian!

Saya Ricky Raharjo. Terima kasih.


*Note : Untuk lomba blogdetik saya.

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar