""'>

Jumat, 06 September 2013

Wawancara "Bukan Empat Mata"

Hai, saya Ricky Raharjo, terima kasih sudah menunggu saya untuk menerbitkan 1 postingan baru. Kadang saya berpikir, saya ikut 30 hari ini kayaknya hasilnya jadi tergesa-gesa gitu. Alhamdulillah bisa sampai postingan yang ke 21 ini, padahal itu tidak diplanning lho. Dan juga tahu tidak dibalik saya menulis ini, saya selalu menuliskannya 1 jam sebelum hari esok. Dan kenapa saya menulis paragraf pertama dengan kabar saya, ya yang pertama karena ini blog personal saya, dan kedua buat nambah-nambahi tulisan aja, hehe (^^).



Oke mari kita ke acara inti. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya waktu kuliah dulu. Di Fakultas Ekonomi, saya kira isinya itung-itungan mulu, ternyata ada juga mata kuliah Bahasa Indonesianya gitu. Suatu hari kita disuruh membuat kelompok untuk menyelesaikan tugas. Tugasnya yaitu wawancara tentang Bukan Empat Mata. Saya kebagian kelompok dengan 1 gebetan saya waktu itu, sebut saja Ni. Di kelompok itu tuh saya paling cantik sendiri, eh ganteng sendiri, soalnya saya doang yang pria (ciee bahasanya.... pria, emang punya selera kau?).

Waktu itu Ni berkompeten sekali menjadi ketua. Kita akan mewancarai langsung ke Fakultas-Fakultas lain yang ada di dekat Fakultas Ekonomi. Kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Yang kita bawa adalah selembar kertas berisi pertanyaan, kamera DV-CAM milik kakak saya, uang sebagai tanda terima kasih, dan rasa percaya diri aja. Setelah berputar-putar selama 3 hari akhirnya jadilah video berikut.

                 

Maaf videonya kalau jelek hasilnya, pinginnya konsep yang kayak syuting masnya itu sih, jadi langsung komentarnya saja. Tapi ya sudahlah ini hasil kelompok kami. Uangnya hanya dipakai untuk membeli es buat masnya yang di video itu.

Hari presentasi dimulai. Selain video kita juga sudah menyiapkan makalah untuk dibagi ke kelompok-kelompok lain. Eh, tahu gak, ternyata teman-teman kelompok lain tidak memakai video saat presentasi. Hanya kelompok kita yang pakai sampai segitunya.

Pas presentasi mulai, video pun sudah saya putar menggunakan laptop pinjaman dari Fakultas Ekonomi. Gara-gara laptopnya laptop jadul, gambarnya sih bisa ke luar, tapi suaranya tidak keluar. Kita disindir oleh dosen Bahasa Indonesia kita, "Wah kok malah nonton film bisu". Show must go on, Ni gebetan saya membantu saya agar tidak malu-maluin dengan menjelaskan hasil rekaman video saya selama ini. Ya maksudnya sebagai bukti kita itu benar-benar mewancarai orang.

Tapi tetap guru killer adalah guru killer. Dia hanya kagum sejenak, dan setelah ujian Bahasa Indonesia selesai, saya hanya mendapatkan B saja. Ya hanya bisa tepuk tangan untuk diri sendiri dalam hati, kita itu unik, kita malah menseriusi mata kuliah Bahasa Indonesia ketimbang mata kuliah lain. Terima kasih teman-teman satu kelompok, tidak ada yang namanya sia-sia kok, pasti semua ada hikmahnya.

Saya Ricky Raharjo, selamat malam, dan selamat berakhir pekan (^^).

Note : Untuk lomba blog detik saya.

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar