Ketika sudah sampai di parkiran, saya terkejut. Ada yang memanggil saya dari kejauhan, oh ternyata gadis tadi. Gadis itu bernama Prima. Namanya sama dengan nama sahabat laki-laki saya, namanya juga Prima. Saya tanya ada apa, dan ngobrol sebentar. Setelah selesai berbincang-bincang dengan dia, Prima meminta nomor handphone saya jika nanti ada apa-apa bisa berkomunikasi.
Tidak jauh dari situ, ada gadis yang menghampiri saya. Ternyata itu adalah Ratna, gadis yang saya suka karena sifatnya baik sekali dari gadis-gadis lainnya. Di mata saya dia mempunyai kelebihan fisik dan karakter yang sempurna. Dia selalu perhatian dengan saya, bahkan itu menurut saya lebih dari perhatian, dan tidak sekedar ingin cari-cari perhatian. Hingga sekarang ini, saya kangen untuk bertemu dengannya lagi. Kita hanya sekali makan bareng di Mie Ayam Pak Rie. Kita adalah penggemar Mie Ayam Pak Rie tersebut, jadi sama-sama suka. Salah satu bentuk kebaikannya adalah saya waktu itu dibayari Mie Ayam, jika tidak dia menakut-nakuti saya untuk dia yang tetap bayar. Selalu begitu Ratna itu hehe (^^). Kalau misalnya dia perlu bantuan lagi, saya pasti akan membantu, tapi karena keadaan tidak satu kampus lagi, membuat saya jarang bertemu dengannya lagi. Banyak kebaikan-kebaikan darinya, hingga waktu dulu pernah saya tweet tentang komitmen saya yang berbunyi "Tidak di blog, melainkan di hatiku", karena jika diceritakan banyak kisah tentang dirinya dan diriku.
Waktu itu Ratna ingin diantar pulang ke rumahnya dengan menebeng di motor saya. Sayangnya waktu itu saya sudah dengan Sidik, teman baik saya. Setelah meminta maaf, dia pergi menuju keluar gedung, dan di situ ada laki-laki yang sudah siap dengan motornya. Ternyata benar dia bersama dengan laki-laki itu. Hati saya agak tidak terima juga, kenapa tadi tidak saya antar aja ya.
Setelah lulus dari FEUNDIP pun, anehnya saya malah berteman dekat dengan Prima. Melamar kerja bareng, kursus bisnis online bareng, dulu juga pernah sekali foto-foto bareng dengannya. Setelah itu pun hubungan kami sudah agak longgar lagi, karena Prima sudah mempunyai pekerjaan. Saya pun berpikir saya hanya bisa menjadikan Prima hanya sebagai teman, karena banyak faktor. Salah satunya adalah dia sendiri sudah tunangan.
Cerita-cerita tentang gadis-gadis yang saya temui dari Pribumi atau pun luar negeri, semuanya masuk dan keluar dalam kehidupan saya begitu saja. Seperti kesenangan sesaat.
Kemarin saya diajak dengan Yopi. Dia ingin mengajak saya menonton Rectoverso bersama temannya juga. Yopi memberi atau menambahi saya uang sebesar Rp 15.000,- agar saya tetap menonton film itu. Ternyata isinya adalah tentang Cinta Yang Tak Terucap. Saya menangis menonton itu, karena saya membayangkan bagaimana ya jika 'dia' yang begitu. Saya ingin mencoba mencinta lagi berdasar kenyataan bukan rayuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar