Zaman Mercon

Saya merasakan ada yang ganjil pada awal Ramadhan bulan Juli ini. Pagi itu, saya tidak melihat kertas-kertas berserakan di sepanjang jalan Tlogosari. Bukan sembarangan kertas. Kertas itu adalah uraian dari mecon yang sudah meledak. Biasanya mercon-mercon ini dimainkan banyak anak-anak di daerah kami. Ya mungkin zaman sudah berubah ke arah yang lebih baik, atau mungkin ke arah yang membosankan?



Kadang, saya merasa sangat istimewa sebagai anak kelahiran tahun 90. Ya salah satunya adalah aktivitas bermain mercon setelah subuh di awal Ramadhan. Biasanya dilakukan hanya 1 minggu untuk memperingati Ramadhan telah tiba. Soalnya, biasanya hanya marak waktu awal-awal saja.

Udara yang menyegarkan di subuh itu benar-benar terasa berbeda, benar-benar memorable. Saya dan teman saya biasa jalan-jalan mengitari jembatan per jembatan yang berada di sepanjang sungai Tlogosari. Awalnya hanya jalan-jalan biasa dan menghirup udara pagi. Suasana itu berubah ketika anak-anak kompleks lain menyalakan mercon di jembatan.

"BUM! DOR! TAR! CETAR!!", suara mercon dari berbagai ukuran terdengar dari arah manapun, entah itu dari jauh maupun dekat. Saya jadi banyak mengetahui macam-macam bentuk dan nama mercon. Seperti mercon yang terkenal dan ditakuti anak-anak adalah mercon bumbung. Mercon ini terbuat dari bambu, tanah liat, dan bubuk belerang. Ada yang membuat sendiri, ada yang langsung jadi. Tapi biasanya itu tergantung tingkat kenakalan anak-anak, kalau nakal pasti buat sendiri agar ledakannya lebih greget.

Mercon yang sangat digemari anak-anak kompleks ada 2, yaitu mercon rawit dan mercon korek. Mercon ini biasanya dinyalakan menggunakan api yang menyala dari obat nyamuk agar lebih praktis. Casting skill atau kecepatan ledak mercon ini sangat cepat sekali, jadi setelah terkena api harus langsung dilemparkan, ya supaya tangan ga cedera gitu bro! Biasanya jika di rumah ga ada stock mercon rawit / mercon korek untuk dibawa, kita bisa membeli sewaktu di jalan. Ada penjual mercon keliling yang biasa berjualan menggunakan sepeda motor, waktu itu saya mengenal namanya yang jual, Pak Kumis.

Ada juga mercon yang namanya diambil dari tokoh pewayangan, namanya mercon Gatotkaca. Mercon ini sangat hebat karena bisa meledak 2 kali per mercon. Dan ledakannya itu, benar-benar bombastis bro! Meledak di bumi lalu dilanjutkan meledak di angkasa, layaknya Sang Gatotkaca terbang menghantam langit.

Sebenarnya masih banyak nama-nama mercon waktu itu tapi saya lupa, dan yang terakhir saya ingat adalah mercon banting. Bentuknya bola putih kecil, sepertinya terbuat dari tanah liat dan belerang yang dibungkus dengan kertas. Ya awalnya spontan saja melihat mercon yang tidak ada sumbu untuk nyalainnya. Saya kira bisa menciptakan gas putih seperti ninja, tak tahunya malah meledak.

Waktu SD, saya dikejutkan oleh teman saya yang sakit gara-gara menyalakan mercon di rumahnya sendiri. Kulitnya terkelupas, saya jadi ngeri, dan ga mau menyalakan mercon lagi. Waktu SMP sampai SMA kelas 2, saya hanya bisa melihat-lihat pemandangan zaman mercon itu. Tapi memang lebih liar waktu saya SD, banyak gali / gento / preman cilik yang gila-gilaan kalau main mercon, sampai-sampai ada polisi yang datang untuk menertibkan.

Sekarang zaman telah banyak berubah ke arah yang lebih baik, aman, tentram, dan damai. Ya mungkin juga karena saya sudah tua, tidak ada yang wah lagi, jadi terasa membosankan. Sekarang pun saya masih mendengar suara mirip mercon, bunyinya "CETAR MEMBAHANA BADAI!". Mercon ini booming di kalangan anak muda dari real, twitter, dan facebook, yang dipopulerkan oleh Syahrini.

Hahaha makin ga nyambung aja bro! Sudah dulu ya, saya Ricky Raharjo, terima kasih sudah membaca! (^^)

Related Post