WELCOME TO SEMARANG
Kota Lama in Semarang, taken with Fisheye No.2
Pie kabare? Apik-apik wae tha?
Hari ini saya ingin memberikan informasi unik mengenai Wong Semarang atau Orang Semarang dalam bahasa Indonesia.
Pertama, Wong Semarang itu suka manggil orang memakai nama merk kendaraan yang dinaikinya. Ini terjadi jika Wong Semarang itu lupa dengan nama orang tersebut namun ingat wajahnya, tapi juga bisa untuk memastikan bahwa orang itulah yang dimaksud.
Contohnya begini
A : "Mas, tahu ga yang namanya Toni?!"
B : "Oh SUPRA X kuning itu...., barusan saja pulang."
Setelah saya ngobrol dengan teman wanita Semarang saya, ternyata yang di atas biasanya digunakan dalam pergaulan kaum laki-laki di Semarang. Sebenarnya pernah dengar juga sih yang kadang menyebut orang dilihat dari dia bergaul. Misalnya "Halah si Andi tu lho, kumpulannya bangsane Andre cees.". Yap, kata "bangsane", harus disebut berdampingan dengan orang yang menjadi ketua / orang yang terkenal di kumpulannya.
Kedua, walau ini hanya pendapat pribadi tapi selama saya tinggal di Semarang selama 23 tahun ini, saya merasa bahwa Wong Semarang suka menggunakan kartu IM3. Mungkin dulu lebih suka smsan daripada telpon, jadi inget sms 10 dapet 100 sms. Sekarang malah bisa juga untuk ngobrol 1 jam hanya dengan Rp 1.000! Jadi makin demen saja dan tetap mempertahankan kartu IM3 nya. Karena itu pulalah pengguna BB yang ada di Semarang, kebanyakan memiliki Handphone satu lagi untuk kartu IM3 kesayangannya.
Ketiga, Wong Semarang suka memakai partikel "e", "ik", "og", maupun "tho".
"Ik", biasanya untuk mengungkapkan sesuatu yang sangat / lebih, contohnya "Apik banget ik!", yang berarti "Bagus sekali ya!", kadang walaupun di Bahasa Indonesia kan, Wong Semarang tetap saja suka kelontar "ik" juga, jadi "Bagus sekali ik!".
"Og", bisa berarti "sih" dalam Bahasa Indonesia, contohnya "Wonge memang ngunu og.", yang berarti "Orangnya memang begitu sih.".
"Tho", adalah digunakan sebagai tambahan penekanan, misalnya gini "Yo ojo ngunu tho ya!" artinya "Ya jangan begitu dong ya!", bisa juga "Enak tho panganane?", artinya "Enak kan makanannya?".
"E", bisa berbunyi seperti "nya" dalam Bahasa Indonesia, contohnya seperti ini, "Enak'e ngopo ya?", artinya "Enaknya ngapain ya?", kadang juga ada yang nyampur pakai bahasa Indonesia "Aku suka'e makan ini og Pak!"
Keempat, Wong Semarang kadang suka lupa bahasa jawanya ataupun sebaliknya.
Misalnya begini, "Wah keretone wis mangkat!", artinya "Wah keretanya sudah berangkat!".
Pada kata "keretone", kata itu bukan bahasa Jawa melainkan Bahasa Indonesia yang di Jawa-kan, kereta sendiri dalam bahasa Jawa adalah "sepur", jadi harusnya sepure. Kalau wong Semarang lupa, apa-apa akan mengandung huruf "o", "e/ne" di belakang kata Bahasa Indonesia yang di Jawa-kan itu, seperti "aire"="airnya" harusnya "banyune" kalau bahasa Jawa.
Mungkin teman-teman Semarang, ada yang mau nambahin? Monggo (^^).
hahaha menarik nih temanya :D
BalasHapusdengaren kamu komen langsung din, haha
Hapusitu tuh yang pertama sama kaya anak2 tongkrongan di daerah bekasi begitu juga wkwk ngakak -_- :D
BalasHapuswalah ternyata masih saudara, sebenarnya siapa yah biangnya yang ngundang pakai merk motor, wkwkwk
Hapusyang pertama disamarinda juga gitu..
BalasHapuswkwk
pasti yang diliat motornya..
hmm, wah ternyata ga di semarang saja yah, hahaha, saya kira asli Semarang
HapusAku taunya yang tho sama e doang hehe.
BalasHapushahaha, orang mana emang?
HapusDi tuban juga gitu, ada tambahan partikel di akhir kalimat. Og kalo di tuban diganti kok, ik g ada penggantinya, tho terkadang diganti leh
BalasHapusouhhh gitu yah, wah jadi tahu (^^)d
HapusHahaha ada yang tau daerah Gunung Anyar di Surabaya. Itu tempat tinggalku mas. *iya ga terkenal banget kok daerahnya* kebiasaan kalo ngomong menggunakan penekanan "ng" disisipi "u" sama ditambahi "are".
BalasHapusExample:
-kalimat asli : arek iku ganteng
-bhs Indo: anak itu ganteng
-Gunung Anyaran: arek iku ngguanteng are
ooh sepertinya supaya untuk melebihkan bahwa ganteng sekali ya?
Hapuspadahal aku gak wong semarang .
BalasHapustapisering ngomong kayak poin 1 sama 3 :D
wong endi mbake?
HapusNgono tho, tenan tho, ora popo tho... wkwkwkw
BalasHapusora popo ora popo wkwkwk
HapusHahaha pengalaman saya ngobrol sama orang semarang emang gitu sih... meskipun kadang suka nggak paham.. ^^
BalasHapushaha, wah iya, kadang orang semarang, bingung mengindonesiakan bahasa jawanya,
Hapus