Walaupun berbagai macam kontes blog bermunculan, saya tetap lebih menyukai untuk menulis kejadian menarik yang pernah saya alami. Dari situ, saya selalu timbul keinginan untuk menulis terus, terus, dan terus!
Kejadian ini baru 2 hari kemarin. Singkat cerita, Egi memanggil saya untuk membantunya untuk melaporkan pajak. Setelah selesai kami biasa istirahat di Masjid dekat kantor Yamaha. Sejenak kita lepaskan penat dengan tiduran menghadap angkasa biru yang luas itu. Sekitar 7 menit beristirahat, kita langsung sholat kemudian kembali ke kantor. Ketika hampir pulang, ada instruksi dari rekan-rekan Yamaha, karena pekerjaan belum selesai, saya akhirnya menemani Pak Anton untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Teman-teman akunting saya dan Pak Ivan pun sudah pulang saat jam menunjukkan jam 5 sore. Tinggal kita berdua dan ada beberapa orang dari bilik sebelah yang masih lembur juga. Orang-orang sudah mulai pulang dan pamit ke kita, ada juga yang menyapa dengan berseru, "Pak Anton, Pak Ivan, pulang dulu ya?!". Seketika Pak Anton berbisik ke saya, "Rabun", saya pun langsung tertawa namun tidak lama saya pelankan karena takut didengar. Setelah sudah turun tangga saya lanjutkan dengan ketawa kecil.
Setelah lama menunggu sambil bermain internet di meja Pak Ivan, akhirnya Pak Anton selesai juga dengan pekerjaannya. Tidak lupa untuk mematikan semua komponen komputer, lalu menutup pintu dan jendela kantor, menandakan bahwa lembur kita sudah selesai hari itu. Sambil berjalan menuju ke loby bawah kita berbincang-bincang seputar laptop. "Kalau mau melihat kepopularitasan sebuah laptop, dulu temenku teknisi laptop, biasanya banyak yang menserviskan merk Acer", terang Pak Anton. Bisa dilihat dari 2 sisi, "Populer, atau memang Acer mudah rusak?". Itu tergantung pendapat anda pribadi, seperti hal nya melihat gelas yang diisi setengah air, apakah itu setengah isi atau setengah kosong?
Waktu sudah di bawah, kita terkejut dengan pintu yang sudah terutup rapat. Ya benar, saya resmi kekancing / kekunci di dalam kantor lagi, bedanya kali ini dengan Pak Anton dengan kantor yang berbeda pula. Untungnya masih ada Pak Ang yang ada di lantai 2. Langsung saja Pak Anton ambilkan itu kunci, dan terbukalah pintu rolling door itu. Dengan sekuat tenaga menutup rolling door yang berat itu, lalu otomatis terkunci dari dalam.
Nah, akhirnya selesai sudah kesibukkan hari ini, tapi kok ada yang aneh ya. Pak Anton memandangi saya dengan muka panik dan berseru "Wah! Helmku ketinggalan ning jero (di dalam) Jo!". Saya jadi bingung, tapi Pak Anton tetap senyum maklum menutupi kekecewaannya (mungkin). Karena hal itu, beliau bermaksud akan pulang melewati jalan dalam.
Baru dengar hari ini, alhamdulillah beliau tidak kena tilang Pak Polisi, tapi badannya jadi agak meriang katanya, semoga cepat sembuh dan kelar pekerjaannya! (^o^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar