""'>

Kamis, 09 Mei 2013

"LILY"


Namanya Lily. Nama itu menyebar dan terkenal di kota Foresia. Dahulu kala, ada salah seorang laki-laki ditemukan dengan keadaan pingsan di antara 2 pohon besar pada pagi hari. Untungnya laki-laki itu siuman, kemudian dia menceritakan kejadian malam yang mengerikan itu. Biasanya banyak yang meninggal ketika orang bertemu dengan sosok Lily itu. Banyaknya rumor tentang Lily, membuat media menceritakan Lily dengan beragam versi.

Kabar itu ternyata juga terdengar oleh sebagian kecil orang yang tinggal di kota Ermendes. Cerita mitos itu menghinggapi pikiran seorang laki-laki penulis novel terkenal yang tinggal di situ bernama Andre. Dia adalah laki-laki berkulit putih, berambut hitam lurus, belah kanan, bermata biru yang terobsesi dengan kata-kata “Bagaimana Jika”. Hingga cerita itu sampai di telinganya, Andre sedang mendapatkan hambatan dalam menulis atau biasa disebut dengan writer block.

Saat dia akan menulis cerita baru lagi untuk bukunya, nama Lily itu terus memenuhi pikiran-pikirannya, semakin banyaknya nama itu muncul, dia bergumam sendiri seperti orang gila, “Lily, Lily, Lily…. Hehehe, Lily, di mana kau, seperti apa dirimu”. Tak tahan akan menuliskan apa, dia menusukkan pena dalam-dalam ke kertas kosong yang akan ditulisnya, kemudian dia menarik keras kertas itu hingga sobek. “Lily oh lily, bagaimana jika aku menemukanmu nanti?”, ujarnya sambil melihat bintang-bintang dari jendela kamarnya.

Pagi-pagi sekali Andre sudah menyiapkan ransel beserta isinya, untuk pergi ke kota Foresia dalam waktu 3 hari 3 malam saja. Dia mengharapkan dengan hanya waktu sebentar itu sudah mendapatkan informasi yang diinginkan, dan menuliskan ceritanya ke dalam novelnya sebelum deadline menanti.

Ketika matahari sudah tepat di atas kepala Andre, dia pergi ke sebuah hotel untuk menginap dan melepaskan lelahnya. Setelah mencuci muka dan berganti pakaian santai, dia merasa lapar, dan kemudian turun dengan menggunakan tangga menuju ke restoran hotel tersebut. Andre merasakan ada sesuatu yang ganjil saat akan memakan sup ayam yang mendidih. Keanehan terjadi ketika dia mencium asap-asap dari sup itu.

Sup ayam itu tidak memiliki bau sama sekali. Andre pun bertanya kepada pelayan tersebut, “Ini, kenapa tidak ada bau sedapnya?”. “Oh itu karena di kota ini rentan banyaknya kejadian aneh, jika bau itu sampai menusuk hidung maka akan mendapatkan kesialan, salah satu yang paling mengerikan adalah....”. “Apa?!”, seru Andre yang semakin penasaran. Lalu sang pelayan itu berbisik ke telinga Andre, “Bertemu Lily....”. Pelayan itu langsung buru-buru kembali berkeliling. Andre yang mendengar itu langsung gemetaran, sendok untuk memakan sup pun jatuh ke lantai karena tangannya menjadi kaku. Bukan karena takut melainkan senang, bahkan dia tersenyum dan berkata dalam hati, “Mudah sekali ya menemukanmu, Lily.... heheheh!”.

Malam harinya dengan berbekal informasi yang cukup, Andre pergi ke tempat yang dimaksud. Banyak rumor bahwa Lily sering muncul di antara 2 pohon besar, tepatnya di dalam taman bunga Monic. Sebelum memasuki taman itu, dia menyemprotkan parfum yang sangat menyengat, agar nanti mudah untuk memunculkan Lily. Lalu dia berjalan menuju ke tengah-tengah kedua pohon besar itu.

Tiba-tiba hembusan angin yang sangat kuat mengelilingi Andre. Badannya seperti ditarik oleh kedua pohon besar itu, dia mencoba melawan kekuatan angin itu dengan menancapkan pena ke bumi yang ada di sakunya untuk bertahan. Namun sia-sia angin dari arah atas pun juga berhembus ke bawah, menjatuhkan badan Andre ke bumi. Lalu muncul semerbak wangi menusuk ke dalam lubang hidung Andre. Matanya berkunang-kunang tidak fokus. Dalam keadaan itu Andre melihat sosok gadis yang sangat manis dan cantik.

Gadis itu bergaun putih, berambut hitam sebahu, dan berkulit putih. Gadis itu berjalan mendekatinya. “Kau, Lily….?”, tanya Andre dengan keadaan setengah takjub. “Ya, apakah kau mencariku? Parfumnya bikin pusing by the way, hihi”, balas Lily dengan riang gembira. Aroma wangi itu semakin kuat di hidung Andre. Wangi itu menyebabkan tubuh Andre bergairah. Dalam pikiran Andre muncul pikiran-pikiran untuk mencumbui Lily. Setelah Andre berpikir lagi, dia tahu jika dia mencumbui Lily makan akan timbul wangi yang bisa menyesakkan paru-parunya dan meninggal, seperti orang yang kelebihan dosis atau overdosis.

Hal seperti itu tidak diinginkan Andre, karena dia sudah berjanji dalam dirinya untuk membukukan cerita ini dalam novelnya nanti. Dia mencoba melawan pikiran-pikiran negatif itu dengan mengalihkan pikirannya ke sesuatu yang lain. Andre melawannya dengan menusukkan mata pena ke paha kanan bagian atas agar dia hanya memikirkan sakitnya itu dan agar tidak bisa berjalan menghampiri Lily.

Lily terus di situ memperhatikan Andre yang sedang merasa kesakitan. Sudah beberapa menit berlalu hingga pada akhirnya Andre tidak kuat lagi menahan keluarnya darah dari pahanya itu, lalu dia koma atau tidak sadarkan diri. Lily bergumam dalam hati. “Dia beda, beda dari orang yang biasa mau mencoba mencumbuiku, kasihan sekali dia….”.

Karena alasan itu, Lily mencium bibir Andre. Ciuman itu mempunyai kekuatan khusus yang hanya dimiliki Lily. Ajaibnya Andre terbangun sehat seperti tidak terjadi apa-apa. “Lily, kenapa kau membiarkan aku hidup?”, tanya Andre bingung. “Sudah lupakan…., anggap itu hanya mimpimu saja, hihi”, jawab Lily riang gembira. “Kenapa kau tidak wangi lagi?”, tanya Andre. “Aku telah menggunakan satu-satunya intisari yang dapat digunakan untuk menyembuhkan orang dari kematian makanya sekarang aku tidak wangi lagi, sekarang kau memiliki harum sepertiku dulu”, jelas Lily. “Kenapa kau menggunakan aroma yang dapat meningkatkan gairah bercintaku? Jangan bilang karena kau sering kesepian ya dulu, hahaha!”, goda Andre. “Ada-ada saja, kadang aku berpikir siapa yang setan ketika orang itu tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya, tapi sekarang aku bisa melihat manusia sejati seperti dirimu, hihi”, puji Lily. Malam berlalu dengan obrolan-obrolan hangat.

Ada perasaan “Love at first sight” di antara mereka berdua. Sebelum fajar tiba, Lily pun pamitan dengan Andre, dia menghilang ketika matahari muncul di antara gunung-gunung yang menjulang. Tidak sampai 3 hari. Andre pun sudah mendapatkan cerita yang menakjubkan. Dia pulang menuju ke kota Ermendes, dengan membawa banyak bahan yang bisa dituliskan ke dalam novelnya yang berjudul “Lily”.

Naskah novel “Lily” sudah siap untuk diberikan kepada penerbit terkemuka di kota Ermendes yang bernama “Smile Media”. Novel pun diterbitkan dan laku keras pada hari pertama. Ada 500.000 copy yang sudah terjual di kota Ermendes.

Sebenarnya yang membuat novel “Lily” terkenal bukan hanya karena ceritanya, namun berita dibalik penerbitan novel itu sendiri terjadi tidak wajar. Karena waktu itu editornya menemukan bau-bau yang sangat wangi hingga wanginya itu membuat sesak nafas dan meninggal ketika sedang membuka halaman pertama. Hal itu membuat Andre dipenjara selama 5 tahun. Di dalam sel penjara dia menggunakan pakaian seperti astronot, agar wanginya itu tidak menyebar. Setiap malam dia selalu menyebut nama Lily, tapi ironisnya Lily hanya bisa dipanggil dengan menggunakan wangi yang menyengat, sedangkan Andre sendiri harus menunggu 5 tahun lagi agar dia bisa menggunakan wangi dari Lily tersebut untuk memanggil Lily.

Setelah Andre keluar dari penjara dia menjadi terkenal karena dia berjasa memberikan keamanan kepada kota Foresia. Kota itu kembali normal, apa saja sekarang bisa dicium dengan indera penciuman. Sekarang pun Lily menjadi icon kota Foresia. Taman Monica yang dulunya seram dan menakutkan sekarang menjadi tempat wisata para traveler dari berbagai kota, bahkan Negara. Kadang ada sebagian kecil orang yang beruntung bisa melihat langsung Andre dan Lily di dekat kedua pohon besar itu pada malam-malam tertentu.



- END –


By : Ricky Raharjo

Related Post

12 komentar:

  1. ini cerpen atau sejarah kenapa bunga lily dijadikan icon buat kota itu?
    Ceritanya bagus...
    Apa ada novelnya??
    Seperti misteri gtu ceritanya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah makasih, awalnya mau ikutan lomba misteri, atau horor2, tapi dirasa-rasa malah jadi fantasy. novelnya cuma fiksi belaka...

      Hapus
  2. wiihh ceiee yg buat Cerpen,, tulis cerpen tentang gue dong, yang ketemu agnes monica trus menikah punya anak 11..ヾ(´^ω^)ノ

    BalasHapus
  3. padahal nggak dibaca tuh...haha

    BalasHapus
  4. mhaha ikutan bang fian ah~~~

    BalasHapus
  5. hai kayanya bocil baru pertama kesini, salam blogger energy^^
    oh iya itu narsis bgt ya header nya -__-
    cerpennya panjang, eh punya cerita tersendiri kayanya sama si lily-_-
    oh iya, tolong chapta nya ilangin, soalnya mengganggu banget -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya makasih kak, cerpan dong tar haha. chapta tu apa?

      Hapus
    2. iyaa.. kalo mau coment,, muncul chapta,, semacam kode2 gitu.. ilangin dong..

      Hapus
    3. gimana cara ngilanginnya, aku gatau....

      Hapus