Namanya Lily. Nama itu menyebar dan terkenal di kota Foresia. Dahulu kala, ada salah seorang laki-laki ditemukan dengan keadaan pingsan di antara 2 pohon besar pada pagi hari. Untungnya laki-laki itu siuman, kemudian dia menceritakan kejadian malam yang mengerikan itu. Biasanya banyak yang meninggal ketika orang bertemu dengan sosok Lily itu. Banyaknya rumor tentang Lily, membuat media menceritakan Lily dengan beragam versi.
Kabar itu ternyata juga
terdengar oleh sebagian kecil orang yang tinggal di kota Ermendes. Cerita mitos
itu menghinggapi pikiran seorang laki-laki penulis novel terkenal yang tinggal
di situ bernama Andre. Dia adalah laki-laki berkulit putih, berambut hitam
lurus, belah kanan, bermata biru yang terobsesi dengan kata-kata “Bagaimana
Jika”. Hingga cerita itu sampai di telinganya, Andre sedang mendapatkan
hambatan dalam menulis atau biasa disebut dengan writer block.
Saat dia akan menulis
cerita baru lagi untuk bukunya, nama Lily itu terus memenuhi
pikiran-pikirannya, semakin banyaknya nama itu muncul, dia bergumam sendiri
seperti orang gila, “Lily, Lily, Lily…. Hehehe, Lily, di mana kau, seperti apa
dirimu”. Tak tahan akan menuliskan apa, dia menusukkan pena dalam-dalam ke
kertas kosong yang akan ditulisnya, kemudian dia menarik keras kertas itu
hingga sobek. “Lily oh lily, bagaimana jika aku menemukanmu nanti?”, ujarnya
sambil melihat bintang-bintang dari jendela kamarnya.
Pagi-pagi sekali Andre
sudah menyiapkan ransel beserta isinya, untuk pergi ke kota Foresia dalam waktu
3 hari 3 malam saja. Dia mengharapkan dengan hanya waktu sebentar itu sudah
mendapatkan informasi yang diinginkan, dan menuliskan ceritanya ke dalam
novelnya sebelum deadline menanti.
Ketika matahari sudah
tepat di atas kepala Andre, dia pergi ke sebuah hotel untuk menginap dan
melepaskan lelahnya. Setelah mencuci muka dan berganti pakaian santai, dia merasa
lapar, dan kemudian turun dengan menggunakan tangga menuju ke restoran hotel tersebut.
Andre merasakan ada sesuatu yang ganjil saat akan memakan sup ayam yang mendidih.
Keanehan terjadi ketika dia mencium asap-asap dari sup itu.
Sup ayam itu tidak
memiliki bau sama sekali. Andre pun bertanya kepada pelayan tersebut, “Ini,
kenapa tidak ada bau sedapnya?”. “Oh itu karena di kota ini rentan banyaknya
kejadian aneh, jika bau itu sampai menusuk hidung maka akan mendapatkan
kesialan, salah satu yang paling mengerikan adalah....”. “Apa?!”, seru Andre
yang semakin penasaran. Lalu sang pelayan itu berbisik ke telinga Andre,
“Bertemu Lily....”. Pelayan itu langsung buru-buru kembali berkeliling. Andre
yang mendengar itu langsung gemetaran, sendok untuk memakan sup pun jatuh ke
lantai karena tangannya menjadi kaku. Bukan karena takut melainkan senang,
bahkan dia tersenyum dan berkata dalam hati, “Mudah sekali ya menemukanmu, Lily....
heheheh!”.
Malam harinya dengan berbekal
informasi yang cukup, Andre pergi ke tempat yang dimaksud. Banyak rumor bahwa
Lily sering muncul di antara 2 pohon besar, tepatnya di dalam taman bunga
Monic. Sebelum memasuki taman itu, dia menyemprotkan parfum yang sangat
menyengat, agar nanti mudah untuk memunculkan Lily. Lalu dia berjalan menuju ke
tengah-tengah kedua pohon besar itu.
Tiba-tiba hembusan angin
yang sangat kuat mengelilingi Andre. Badannya seperti ditarik oleh kedua pohon
besar itu, dia mencoba melawan kekuatan angin itu dengan menancapkan pena ke
bumi yang ada di sakunya untuk bertahan. Namun sia-sia angin dari arah atas pun
juga berhembus ke bawah, menjatuhkan badan Andre ke bumi. Lalu muncul semerbak
wangi menusuk ke dalam lubang hidung Andre. Matanya berkunang-kunang tidak fokus.
Dalam keadaan itu Andre melihat sosok gadis yang sangat manis dan cantik.
Gadis itu bergaun
putih, berambut hitam sebahu, dan berkulit putih. Gadis itu berjalan
mendekatinya. “Kau, Lily….?”, tanya Andre dengan keadaan setengah takjub. “Ya,
apakah kau mencariku? Parfumnya bikin pusing by the way, hihi”, balas Lily
dengan riang gembira. Aroma wangi itu semakin kuat di hidung Andre. Wangi itu
menyebabkan tubuh Andre bergairah. Dalam pikiran Andre muncul pikiran-pikiran
untuk mencumbui Lily. Setelah Andre berpikir lagi, dia tahu jika dia mencumbui
Lily makan akan timbul wangi yang bisa menyesakkan paru-parunya dan meninggal,
seperti orang yang kelebihan dosis atau overdosis.
Hal seperti itu tidak
diinginkan Andre, karena dia sudah berjanji dalam dirinya untuk membukukan
cerita ini dalam novelnya nanti. Dia mencoba melawan pikiran-pikiran negatif
itu dengan mengalihkan pikirannya ke sesuatu yang lain. Andre melawannya dengan
menusukkan mata pena ke paha kanan bagian atas agar dia hanya memikirkan
sakitnya itu dan agar tidak bisa berjalan menghampiri Lily.
Lily terus di situ
memperhatikan Andre yang sedang merasa kesakitan. Sudah beberapa menit berlalu
hingga pada akhirnya Andre tidak kuat lagi menahan keluarnya darah dari pahanya
itu, lalu dia koma atau tidak sadarkan diri. Lily bergumam dalam hati. “Dia
beda, beda dari orang yang biasa mau mencoba mencumbuiku, kasihan sekali dia….”.
Karena alasan itu, Lily
mencium bibir Andre. Ciuman itu mempunyai kekuatan khusus yang hanya dimiliki
Lily. Ajaibnya Andre terbangun sehat seperti tidak terjadi apa-apa. “Lily,
kenapa kau membiarkan aku hidup?”, tanya Andre bingung. “Sudah lupakan….,
anggap itu hanya mimpimu saja, hihi”, jawab Lily riang gembira. “Kenapa kau
tidak wangi lagi?”, tanya Andre. “Aku telah menggunakan satu-satunya intisari
yang dapat digunakan untuk menyembuhkan orang dari kematian makanya sekarang
aku tidak wangi lagi, sekarang kau memiliki harum sepertiku dulu”, jelas Lily.
“Kenapa kau menggunakan aroma yang dapat meningkatkan gairah bercintaku? Jangan
bilang karena kau sering kesepian ya dulu, hahaha!”, goda Andre. “Ada-ada saja,
kadang aku berpikir siapa yang setan ketika orang itu tidak bisa mengendalikan
hawa nafsunya, tapi sekarang aku bisa melihat manusia sejati seperti dirimu,
hihi”, puji Lily. Malam berlalu dengan obrolan-obrolan hangat.
Ada perasaan “Love at
first sight” di antara mereka berdua. Sebelum fajar tiba, Lily pun pamitan
dengan Andre, dia menghilang ketika matahari muncul di antara gunung-gunung
yang menjulang. Tidak sampai 3 hari. Andre pun sudah mendapatkan cerita yang
menakjubkan. Dia pulang menuju ke kota Ermendes, dengan membawa banyak bahan
yang bisa dituliskan ke dalam novelnya yang berjudul “Lily”.
Naskah novel “Lily” sudah siap untuk diberikan kepada penerbit terkemuka di kota Ermendes yang
bernama “Smile Media”. Novel pun diterbitkan dan laku keras pada hari pertama.
Ada 500.000 copy yang sudah terjual di kota Ermendes.
Sebenarnya yang membuat
novel “Lily” terkenal bukan hanya karena ceritanya, namun berita dibalik
penerbitan novel itu sendiri terjadi tidak wajar. Karena waktu itu editornya
menemukan bau-bau yang sangat wangi hingga wanginya itu membuat sesak nafas dan
meninggal ketika sedang membuka halaman pertama. Hal itu membuat Andre
dipenjara selama 5 tahun. Di dalam sel penjara dia menggunakan pakaian seperti
astronot, agar wanginya itu tidak menyebar. Setiap malam dia selalu menyebut
nama Lily, tapi ironisnya Lily hanya bisa dipanggil dengan menggunakan wangi
yang menyengat, sedangkan Andre sendiri harus menunggu 5 tahun lagi agar dia
bisa menggunakan wangi dari Lily tersebut untuk memanggil Lily.
Setelah Andre keluar
dari penjara dia menjadi terkenal karena dia berjasa memberikan keamanan kepada
kota Foresia. Kota itu kembali normal, apa saja sekarang bisa dicium dengan
indera penciuman. Sekarang pun Lily menjadi icon kota Foresia. Taman Monica
yang dulunya seram dan menakutkan sekarang menjadi tempat wisata para traveler
dari berbagai kota, bahkan Negara. Kadang ada sebagian kecil orang yang
beruntung bisa melihat langsung Andre dan Lily di dekat kedua pohon besar itu
pada malam-malam tertentu.
-
END –
By
: Ricky Raharjo
ini cerpen atau sejarah kenapa bunga lily dijadikan icon buat kota itu?
BalasHapusCeritanya bagus...
Apa ada novelnya??
Seperti misteri gtu ceritanya...
wah makasih, awalnya mau ikutan lomba misteri, atau horor2, tapi dirasa-rasa malah jadi fantasy. novelnya cuma fiksi belaka...
Hapuswiihh ceiee yg buat Cerpen,, tulis cerpen tentang gue dong, yang ketemu agnes monica trus menikah punya anak 11..ヾ(´^ω^)ノ
BalasHapuskak er gaje banget -_-
Hapuswahahaha, belum terpikirkan mas, heheh
Hapuspadahal nggak dibaca tuh...haha
BalasHapusmhaha ikutan bang fian ah~~~
BalasHapushai kayanya bocil baru pertama kesini, salam blogger energy^^
BalasHapusoh iya itu narsis bgt ya header nya -__-
cerpennya panjang, eh punya cerita tersendiri kayanya sama si lily-_-
oh iya, tolong chapta nya ilangin, soalnya mengganggu banget -_-
iya makasih kak, cerpan dong tar haha. chapta tu apa?
Hapusiyaa.. kalo mau coment,, muncul chapta,, semacam kode2 gitu.. ilangin dong..
Hapusgimana cara ngilanginnya, aku gatau....
Hapusmakasih :-)
BalasHapus