Siang hari yang begitu sepi senyap di kantor membuat Pak Tri ingin bergerak. Karena kalau tidak, beliau bisa-bisa ketiduran karena saking tidak adanya pelanggan. Akhirnya saya disuruh oleh Pak Tri (Kepala Bagian) untuk menunggu di kantor hingga beliau selesai promo / sebar brosur, dan akan pulang jam 5 tepat.
Ya sudah saya tunggu sampai jam 5. Seperti biasa sebelum jam 5 persis, para karyawan sudah siap-siap pulang. Saya pun juga berkemas-kemas, namun tidak beranjak dari kursi bagian akunting. "Tak!", "Tak!", suara lampu dimatikan sudah mulai terdengar. Padamlah, gelaplah, dan ruangan akunting pun semakin menjadi hitam kelam. Namun saya tetap teguh untuk menunggu beliau balik ke kantor.
Di dalam ruangan saya mendengar suara rolling door sudah mulai tergerak dan tertutup. Saya resmi kekancing dalam kantor pusat. Saya panik, jalan satu-satunya saya sms Pak Tri yang berbunyi,"Pak, saya kekunci di dalam, bapak nanti balik, tolong bukakan pintunya ya.". Dengan ribuan segala kegalauan dan kesepian, Pak Tri membalas sms saya dengan berisikan tulisan "Ya.". Menelan ludah, namun saya yakin Pak Tri adalah orang yang paling tanggung jawab, karena beliau kepala bagian, beliau selalu pulang jam 5 tepat tidak kurang.
Dari kamar mandi yang terletak di pojokkan ruangan, terdengar suara kaki yang mendekat perlahan ke arahku. "Waaaaa!!!!", mata muter 360 derajat. Bukan bukan karena takut, karena teriak senang ternyata ada yang masih belum pulang. Saya tidak tahu namanya, tapi dia membukakan pintu belakang buat saya. Dan kemudian saya ke luar untuk menunggu Pak Tri di depan kantor. Kuncinya diserahkan kepada saya semuanya. Tidak lama kemudian Pak Tri dan 1 karyawannya datang. Kuncinya saya kasihkan dan saya boleh pulang.
Benar-benar kejadian yang horor bagi saya, untung tidak jadi uji nyali di situ. Kalau memang dipaksa ikutan dunia lain, pasti saya bakal lari ketika bunyi gong dimulai!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar