►►►
Sedih. Komputer saya masih diservicekan. Tapi hari ini, hari kemerdekaan bangsa Indonesia, hari di mana saya diingatkan arti sebuah MERDEKA. MERDEKA itu didapat karena melalui pengorbanan yang besar. Kalau zaman penjajahan dulu, mereka rela mengorbankan jiwa dan raganya agar MERDEKA! Tidak dijajah oleh bangsa lain. Kadang saya berpikir, apakah diri sendiri saya sendiri sudah MERDEKA? Melakukan hal yang sama demi memenuhi kebutuhan hidup, bekerja, makan, bekerja, begitu terus. Saya sangat salut bagi yang sudah bisa mengetahui tujuan hidupnya karena sudah terbebas dari penjara kehidupannya. Walau begitu saya merasakan Kemerdekaan sewaktu saya melepaskan penat dari seharian bekerja dengan blogging.
Maka dari itu saya tidak ingin berdiam diri di dalam rumah tanpa melakukan apa-apa. Saya keluar dengan motor Tiger saya lalu segera mencari warnet terdekat, untuk memenuhi komitmen 30 hari tantangan nonstop ngeblog dari blogdetik. Warnet pertama, penuh, warnet kedua penuh juga, akhirnya saya ke Genuk, namanya warnet Padira Studio, alhamdulillah masih ada yang kosong. Dan di sinilah sekarang saya sedang duduk. Duduk untuk menuliskan sebuah kisah zaman saya suka mengikuti lomba dulu.
►►►
SMPN 4 Semarang saya sekolah dulu menyimpan banyak cerita yang pernah saya alami. Salah satu di antaranya adalah waktu lomba 17-an, lomba sepeda lambat. Semua siswa harus ikut tanpa terkecuali. Banyak lomba yang disediakan. Lomba tarik tambang, lomba balap karung, lomba sepakbola dengan sarung, lomba menyanyi, lomba sepeda lambat, dan yang lainnya. Dari melihat pengalaman lomba-lomba yang pernah saya ikuti dulu, saya akhirnya memutuskan untuk mengikuti lomba sepeda lambat, karena belum pernah.
Lomba sepeda lambat diikuti 10 siswa secara serentak di setiap lomba berlangsung. Sepeda yang digunakan bermacam-macam, ada sepeda cewek, sepeda cowok, sepeda gunung, sepeda goltrap, dan lain sebagainya. Saya, tetap menggunakan sepeda hitam kesayangan pemberian orang tua saya.
Lomba, dimulai. Saya hanya fokus dengan genjotan saya sambil memainkan rem-rem sepeda. Saking fokusnya saya tidak melihat lawan-lawan sekitar saya. Beberapa menit kemudian, saya mendengar suara sorak kencang dari atas jendela kelas. Banyak teman-teman bersorak sorai menyemangati saya. "Ayo Jo!", semacam itu mereka berteriak kepada saya. Saya pun jadi melihat ke atas, dan reflek melihat sekitar saya. Ternyata tinggal saya dan 1 siswa yang masih bertahan dalam perlombaan. 2 meter lagi lawan saya sudah mencapai finish. Saya malah masih berada di 2 meter setelah garis start! Demi apa, saya jadi hilang keseimbangan, tidak tahu karena sorak sorai semangat atau saya terlalu berbangga diri hingga mau jatuh. Jatuh. Ya, akhirnya saya jatuh juga dan kalah dalam perlombaan. Banyak yang kecewa karena aksi saya, maaf teman.
►►►
Saya jadi mendapat hikmah, bahwa kita harus tetap fokus demi kemenangan yang ingin kita capai, dan janganlah berbangga ketika belum waktunya! Wejian!
Demikian postingan dari saya, tetap semangat ya di hari Kemerdekaan ini!!
*Note : Untuk lomba blogdetik saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar