Saat saya menuliskan quote yang ada di blog On The Way Raharjo saya ini, saya berpikir tentang bagaimana agar blog saya mempunyai tujuan yang jelas. Imajinasi, dokumentasi, dan inspirasi adalah kata-kata yang saya buat agar isinya tidak jauh dari situ. Ketika saya membaca postingan-postingan saya, kebanyakan adalah pengalaman pribadi, dan malah melupakan poin "Imajinasi" itu sendiri.
Rabu, 31 Juli 2013
Kamis, 25 Juli 2013
Kekancing / Kekunci Lagi !
Nulis blog itu sebenarnya menyenangkan, apalagi kalau ada yang membacanya, pasti bakal ada kepuasan tersendiri. Kemarin Mas Anis memberitahu saya bahwa blog saya pernah dibaca oleh Mba Dwita. Mas Riski pernah membaca juga waktu itu dia membisikkan bahwa saya pernah kekancing / kekunci di kantor Suzuki saya. Saya kira dapat infonya dari Mas Malik, ternyata dia membaca blog saya langsung! Ya agak gimana juga kalau orang dekat membacanya sendiri, tapi is okey, santai saja. (^^)
Rabu, 17 Juli 2013
Zaman Mercon
Saya merasakan ada yang ganjil pada awal Ramadhan bulan Juli ini. Pagi itu, saya tidak melihat kertas-kertas berserakan di sepanjang jalan Tlogosari. Bukan sembarangan kertas. Kertas itu adalah uraian dari mecon yang sudah meledak. Biasanya mercon-mercon ini dimainkan banyak anak-anak di daerah kami. Ya mungkin zaman sudah berubah ke arah yang lebih baik, atau mungkin ke arah yang membosankan?
Senin, 15 Juli 2013
The Rise of Komting Jojo
Perkenalkan nama saya...., Ricky. Sering dipanggil Jojo oleh teman-teman dulu. Nick name yang sudah turun-temurun dari SMP yang sudah melewati 2 kali penyaringan, dari Jo menjadi Jojo. Saat saya SD sampai SMA belum pernah merasakan / menjabat menjadi seorang pemimpin / ketua suatu organisasi akademik ataupun non akademik.
Pada waktu kuliah semester 2, saya ditunjuk oleh Dosen SIA (Sistem Informasi Akuntansi) untuk menjadi ketua kelas mata kuliahnya. Saya baru mendengar jabatan ini seumur hidup saya, hari itu saya diangkat menjadi Komting, Komting Jojo.
Saya tidak menyangka ternyata beliau menunjuk saya sebagai komting. Saya kira orang yang duduk persis di depan bangku saya itu, padahal dia sudah percaya diri mengacungkan tangan. Nama saya dipanggil oleh Pak Kolidin (Dosen SIA). "Bukan kamu, itu yang di belakang kamu, Si Jojo maksudnya.", tunjuk Pak Kolidin kepada saya. Mendengar itu saya langsung dilihatin oleh banyak mahasiswa di dalam kelas itu. Saya langsung berbenah diri dalam seketika, dan bersikap layaknya James Bond, lalu menjawab, "Ehem, ya?". "Kamu yang jadi Komting ya Jo, siap?!", tanya Pak Kolidin. "Sia..p, Pak..", jawaban yang agak ragu seperti Nobita mau dibully sama Giant. Entah mimpi apa, saya diangkat menjadi Komting oleh Dosennya langsung. Mungkin ini saatnya saya berubah, HENSHIN! Jojo berubah menjadi...., Komting Jojo! (Backsong : Digimon Adventure - Evolution Theme - Brave Heart).
Pada waktu kuliah semester 2, saya ditunjuk oleh Dosen SIA (Sistem Informasi Akuntansi) untuk menjadi ketua kelas mata kuliahnya. Saya baru mendengar jabatan ini seumur hidup saya, hari itu saya diangkat menjadi Komting, Komting Jojo.
Saya tidak menyangka ternyata beliau menunjuk saya sebagai komting. Saya kira orang yang duduk persis di depan bangku saya itu, padahal dia sudah percaya diri mengacungkan tangan. Nama saya dipanggil oleh Pak Kolidin (Dosen SIA). "Bukan kamu, itu yang di belakang kamu, Si Jojo maksudnya.", tunjuk Pak Kolidin kepada saya. Mendengar itu saya langsung dilihatin oleh banyak mahasiswa di dalam kelas itu. Saya langsung berbenah diri dalam seketika, dan bersikap layaknya James Bond, lalu menjawab, "Ehem, ya?". "Kamu yang jadi Komting ya Jo, siap?!", tanya Pak Kolidin. "Sia..p, Pak..", jawaban yang agak ragu seperti Nobita mau dibully sama Giant. Entah mimpi apa, saya diangkat menjadi Komting oleh Dosennya langsung. Mungkin ini saatnya saya berubah, HENSHIN! Jojo berubah menjadi...., Komting Jojo! (Backsong : Digimon Adventure - Evolution Theme - Brave Heart).
Sabtu, 13 Juli 2013
The Broken of Kereta TK
Waktu kecil, ketika masih anak TK-an, ada kejadian yang selalu saya ingat sampai sekarang ini, selain digigit sama monyet.
Saat itu adalah saatnya liburan bersama. Ada teman-teman TK saya, ada Ibu saya beserta orang tua murid lainnya, dan ada guru yang mengikuti acara itu. Kita akan menggunakan kereta pasar malam (yang ada roda mobilnya gitu) untuk mengelilingi Simpang Lima dari TK kita. Jaraknya lumayan jauh, sekitar 5 km, bolak-balik jadi 10 km.
Sebelum menaiki saya kelilingi dulu kereta itu. Ini mungkin kereta pasar malam yang sangat panjang, yang pernah saya temui! Setelah sibuk mencari-cari tempat yang cocok, ternyata bangku di depan sudah terisi semua. Tinggal bangku paling belakang yang masih kosong. Akhirnya saya duduk bersama Ibu saya dan saling berhadapan dengan teman TK saya dan orang tuanya. Mungkin model yang berhadap-hadapan gini sudah jarang ditemui sekarang (kayaknya / jarang lihat lagi sih).
Antar gerbong disambungkan oleh sebuah pengait besi yang menyerupai pancing, atau senjata yang biasa digunakan Captain Hook di dongeng Peter Pan. Itulah salah satu yang membuat saya khawatir dari semua bagian kereta itu. But show must go on! Kereta pelan-pelan melaju meninggalkan TK PGRI, tempat saya belajar dan bermain. Selama perjalanan kami bernyanyi bersama-sama. Suasana menjadi ceria seketika, apalagi ketika memutari Simpang Lima yang sangat luas itu.
Perjalanan hampir selesai dan kereta akan sampai di TK PGRI sebentar lagi. Untuk bisa memarkirkan kereta tepat di depan TK, kereta pun memutar di bundaran jalan raya. Bundaran itu, benar-benar bundar dan agak curam di pinggir jalannya. Suasana menjadi mencekam, saya bingung melihat orang-orang pada teriak. Ternyata gerbong kereta putus dari tengah sampai ke bagian gerbong paling belakang. Dan di belakang itu ada saya, Ibu, dan lainnya.
Orang-orang yang berada di depan gerbong saya, melompat dan ke luar menyelamatkan diri dari bahaya gerbong akan menabrak sesuatu. Ibu saya juga meninggalkan saya waktu itu. Tapi karena tidak tahu apa-apa, dan merasa masih aman-aman saja, saya masih tinggal di gerbong itu sendirian. Gerbong itu jatuh ke pinggiran, tepat di depan bengkel seperti las-lasan. Saya sangat bersyukur masih diberi umur panjang, untung tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Terima kasih Ya Allah atas perlindungan-Mu. Saya berpikir pasti ini juga doa dari Ibu saya, yang ingin anaknya tetap hidup.
Suasana sangat ramai, banyak orang yang melihat gerbong putus yang di dalamnya masih ada saya. Ibu langsung menggendong saya dari gerbong putus itu. Setelah saya bisa ke luar dari gerbong itu, segera ibu menggunakan angkot untuk pulang ke rumah. Kemudian, Ibu langsung menenangkan saya walau sebenarnya tidak apa-apa. Terima kasih Ibu, atas semuanya.
Saat itu adalah saatnya liburan bersama. Ada teman-teman TK saya, ada Ibu saya beserta orang tua murid lainnya, dan ada guru yang mengikuti acara itu. Kita akan menggunakan kereta pasar malam (yang ada roda mobilnya gitu) untuk mengelilingi Simpang Lima dari TK kita. Jaraknya lumayan jauh, sekitar 5 km, bolak-balik jadi 10 km.
Sebelum menaiki saya kelilingi dulu kereta itu. Ini mungkin kereta pasar malam yang sangat panjang, yang pernah saya temui! Setelah sibuk mencari-cari tempat yang cocok, ternyata bangku di depan sudah terisi semua. Tinggal bangku paling belakang yang masih kosong. Akhirnya saya duduk bersama Ibu saya dan saling berhadapan dengan teman TK saya dan orang tuanya. Mungkin model yang berhadap-hadapan gini sudah jarang ditemui sekarang (kayaknya / jarang lihat lagi sih).
Antar gerbong disambungkan oleh sebuah pengait besi yang menyerupai pancing, atau senjata yang biasa digunakan Captain Hook di dongeng Peter Pan. Itulah salah satu yang membuat saya khawatir dari semua bagian kereta itu. But show must go on! Kereta pelan-pelan melaju meninggalkan TK PGRI, tempat saya belajar dan bermain. Selama perjalanan kami bernyanyi bersama-sama. Suasana menjadi ceria seketika, apalagi ketika memutari Simpang Lima yang sangat luas itu.
Perjalanan hampir selesai dan kereta akan sampai di TK PGRI sebentar lagi. Untuk bisa memarkirkan kereta tepat di depan TK, kereta pun memutar di bundaran jalan raya. Bundaran itu, benar-benar bundar dan agak curam di pinggir jalannya. Suasana menjadi mencekam, saya bingung melihat orang-orang pada teriak. Ternyata gerbong kereta putus dari tengah sampai ke bagian gerbong paling belakang. Dan di belakang itu ada saya, Ibu, dan lainnya.
Orang-orang yang berada di depan gerbong saya, melompat dan ke luar menyelamatkan diri dari bahaya gerbong akan menabrak sesuatu. Ibu saya juga meninggalkan saya waktu itu. Tapi karena tidak tahu apa-apa, dan merasa masih aman-aman saja, saya masih tinggal di gerbong itu sendirian. Gerbong itu jatuh ke pinggiran, tepat di depan bengkel seperti las-lasan. Saya sangat bersyukur masih diberi umur panjang, untung tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Terima kasih Ya Allah atas perlindungan-Mu. Saya berpikir pasti ini juga doa dari Ibu saya, yang ingin anaknya tetap hidup.
Suasana sangat ramai, banyak orang yang melihat gerbong putus yang di dalamnya masih ada saya. Ibu langsung menggendong saya dari gerbong putus itu. Setelah saya bisa ke luar dari gerbong itu, segera ibu menggunakan angkot untuk pulang ke rumah. Kemudian, Ibu langsung menenangkan saya walau sebenarnya tidak apa-apa. Terima kasih Ibu, atas semuanya.
Senin, 08 Juli 2013
Wong Semarang
WELCOME TO SEMARANG

Kota Lama in Semarang, taken with Fisheye No.2
Pie kabare? Apik-apik wae tha?
Hari ini saya ingin memberikan informasi unik mengenai Wong Semarang atau Orang Semarang dalam bahasa Indonesia.
Pertama, Wong Semarang itu suka manggil orang memakai nama merk kendaraan yang dinaikinya. Ini terjadi jika Wong Semarang itu lupa dengan nama orang tersebut namun ingat wajahnya, tapi juga bisa untuk memastikan bahwa orang itulah yang dimaksud.
Contohnya begini
A : "Mas, tahu ga yang namanya Toni?!"
B : "Oh SUPRA X kuning itu...., barusan saja pulang."
Setelah saya ngobrol dengan teman wanita Semarang saya, ternyata yang di atas biasanya digunakan dalam pergaulan kaum laki-laki di Semarang. Sebenarnya pernah dengar juga sih yang kadang menyebut orang dilihat dari dia bergaul. Misalnya "Halah si Andi tu lho, kumpulannya bangsane Andre cees.". Yap, kata "bangsane", harus disebut berdampingan dengan orang yang menjadi ketua / orang yang terkenal di kumpulannya.
Kedua, walau ini hanya pendapat pribadi tapi selama saya tinggal di Semarang selama 23 tahun ini, saya merasa bahwa Wong Semarang suka menggunakan kartu IM3. Mungkin dulu lebih suka smsan daripada telpon, jadi inget sms 10 dapet 100 sms. Sekarang malah bisa juga untuk ngobrol 1 jam hanya dengan Rp 1.000! Jadi makin demen saja dan tetap mempertahankan kartu IM3 nya. Karena itu pulalah pengguna BB yang ada di Semarang, kebanyakan memiliki Handphone satu lagi untuk kartu IM3 kesayangannya.
Ketiga, Wong Semarang suka memakai partikel "e", "ik", "og", maupun "tho".
"Ik", biasanya untuk mengungkapkan sesuatu yang sangat / lebih, contohnya "Apik banget ik!", yang berarti "Bagus sekali ya!", kadang walaupun di Bahasa Indonesia kan, Wong Semarang tetap saja suka kelontar "ik" juga, jadi "Bagus sekali ik!".
"Og", bisa berarti "sih" dalam Bahasa Indonesia, contohnya "Wonge memang ngunu og.", yang berarti "Orangnya memang begitu sih.".
"Tho", adalah digunakan sebagai tambahan penekanan, misalnya gini "Yo ojo ngunu tho ya!" artinya "Ya jangan begitu dong ya!", bisa juga "Enak tho panganane?", artinya "Enak kan makanannya?".
"E", bisa berbunyi seperti "nya" dalam Bahasa Indonesia, contohnya seperti ini, "Enak'e ngopo ya?", artinya "Enaknya ngapain ya?", kadang juga ada yang nyampur pakai bahasa Indonesia "Aku suka'e makan ini og Pak!"
Keempat, Wong Semarang kadang suka lupa bahasa jawanya ataupun sebaliknya.
Misalnya begini, "Wah keretone wis mangkat!", artinya "Wah keretanya sudah berangkat!".
Pada kata "keretone", kata itu bukan bahasa Jawa melainkan Bahasa Indonesia yang di Jawa-kan, kereta sendiri dalam bahasa Jawa adalah "sepur", jadi harusnya sepure. Kalau wong Semarang lupa, apa-apa akan mengandung huruf "o", "e/ne" di belakang kata Bahasa Indonesia yang di Jawa-kan itu, seperti "aire"="airnya" harusnya "banyune" kalau bahasa Jawa.
Mungkin teman-teman Semarang, ada yang mau nambahin? Monggo (^^).
Senin, 01 Juli 2013
Bedanya Kirishima dengan Saya
Saya kadang merasa sendiri, bahwa saya suka mendownload film yang tidak mainstream. Katakanlah di imdb yang bagus-bagus mempunyai rating 8 ke atas, namun saya malah mencoba menonton yang ratingnya 8 atau di bawah 8. Tapi dari situ ternyata banyak tersembunyi ilmu-ilmu yang sangat inspiratif, ya saya memang suka film yang inspiratif atau kalau tidak alur ceritanya menarik, dan membuat kita bisa berpikir. Film yang seperti apa? Salah satunya yang akan saya bahas di sini.
Kemarin saya baru saja menonton film Jepang yang sudah saya tunggu-tunggu (link downloadnya). Akhirnya kesampaian juga nonton "The Kirishima Thing" (Kirishima Bukatsu Yamerutteyo). Banyak alasan kenapa saya ingin menonton film drama remaja ini. Sebelum kita lanjut, mari kita lihat trailernya.
Ada aktris Jepang yang sudah saya kenal sewaktu saya menonton film "Memoirs of a Geisha". Dia adalah Suzuka Ohgo. Gadis yang membuat saya jatuh hati, sampai-sampai saya mendownload semua film yang dibintanginya, seperti film Jepang berjudul "Into The Faraway Sky". Nah di film itu ternyata ada juga nama aktor yang membintangi juga di film "The Kirishima Thing" (Kirishima Bukatsu Yamerutteyo). Namanya adalah Ryunosuke Kamiki. Dia juga pernah mengisi suara Kenji dalam film "Summer Wars". Film anime yang menurut saya paling bagus dari segi cerita, gambar, dan suara / musik. Benar-benar saling terkoneksi ya film-film yang saya suka (^^).
Di trailernya pasti banyak yang menyebut nama "Kirishima", nah jadi penasaran kan siapa "Kirishima" itu? Dia itu orang hebat pokoknya, kapten voly yang namanya sudah terkenal di Jepang (ceritanya). Nah itu saja yang bisa saya sampaikan. Sekarang "Kirishima Thing", sudah ada yang mengupload di Youtube, jadi kalian bisa menontonnya sendiri. Endingnya itu, membuat kita menjadi berpikir dari keseluruhan cerita tadi, seperti memberi nasehat, bagus banget!
Saya jadi ingat ketika saya ikut ekstrakurikuler basket dulu. Saya dulu pernah mengisi posisi Center, saya dipercaya mengisi posisi tersebut karena dulu saya mempunyai tubuh tinggi dari yang lain. Saya paling giat berlatih, namun ketika pertandingan saya paling payah memainkan posisi tersebut. Keunikan saya adalah ketika banyak yang mendukung saya tidak bisa memasukkan bola, tapi ketika tidak ada pendukung, saya bisa memasukkan bola. Jadi waktu ramai dikunjungi banyak pendukung, saya hanya dimainkan 2 menit sebelum pertandingan selesai, selanjutnya hanya duduk menjadi pajangan di kursi cadangan, itulah perbedaan saya dengan Kirishima. Tidak terkenal sama sekali, jika pun nama saya disebut, itu hanya mempermalukan saya saja.
Kemarin saya baru saja menonton film Jepang yang sudah saya tunggu-tunggu (link downloadnya). Akhirnya kesampaian juga nonton "The Kirishima Thing" (Kirishima Bukatsu Yamerutteyo). Banyak alasan kenapa saya ingin menonton film drama remaja ini. Sebelum kita lanjut, mari kita lihat trailernya.
Ada aktris Jepang yang sudah saya kenal sewaktu saya menonton film "Memoirs of a Geisha". Dia adalah Suzuka Ohgo. Gadis yang membuat saya jatuh hati, sampai-sampai saya mendownload semua film yang dibintanginya, seperti film Jepang berjudul "Into The Faraway Sky". Nah di film itu ternyata ada juga nama aktor yang membintangi juga di film "The Kirishima Thing" (Kirishima Bukatsu Yamerutteyo). Namanya adalah Ryunosuke Kamiki. Dia juga pernah mengisi suara Kenji dalam film "Summer Wars". Film anime yang menurut saya paling bagus dari segi cerita, gambar, dan suara / musik. Benar-benar saling terkoneksi ya film-film yang saya suka (^^).
Suzuka Ohgo in "Memoirs of a Geisha"
Sumber Gambar : Misa's Blog
Ryunosuke Kamiki (Voice of Kenji) in "Summer Wars"
Sumber Gambar : Astromono
Di trailernya pasti banyak yang menyebut nama "Kirishima", nah jadi penasaran kan siapa "Kirishima" itu? Dia itu orang hebat pokoknya, kapten voly yang namanya sudah terkenal di Jepang (ceritanya). Nah itu saja yang bisa saya sampaikan. Sekarang "Kirishima Thing", sudah ada yang mengupload di Youtube, jadi kalian bisa menontonnya sendiri. Endingnya itu, membuat kita menjadi berpikir dari keseluruhan cerita tadi, seperti memberi nasehat, bagus banget!
Saya jadi ingat ketika saya ikut ekstrakurikuler basket dulu. Saya dulu pernah mengisi posisi Center, saya dipercaya mengisi posisi tersebut karena dulu saya mempunyai tubuh tinggi dari yang lain. Saya paling giat berlatih, namun ketika pertandingan saya paling payah memainkan posisi tersebut. Keunikan saya adalah ketika banyak yang mendukung saya tidak bisa memasukkan bola, tapi ketika tidak ada pendukung, saya bisa memasukkan bola. Jadi waktu ramai dikunjungi banyak pendukung, saya hanya dimainkan 2 menit sebelum pertandingan selesai, selanjutnya hanya duduk menjadi pajangan di kursi cadangan, itulah perbedaan saya dengan Kirishima. Tidak terkenal sama sekali, jika pun nama saya disebut, itu hanya mempermalukan saya saja.
Langganan:
Postingan (Atom)